Obat Herbal Alami Untuk Asam Urat

Asam urat banyak diderita masyarakat kita dan umumnya pada orang yang mulai berumur ibarat umur 40 tahun ke atas.  Penderita asam urat biasanya abses pada persendian dan rasa sakitnya luarbiasa.  Ada banyak jenis tumbuhan yang mempunyai kegunaan untuk mengobati asam urat, antara lain tumbuhan Sambiloto, Sidaguri, Salam, Kumis kucing, Meniran, dan Anting-anting. 


Pada umumnya sifat farmakologis tumbuhan tersbut diatas ialah diuretik (peluruh kencing) dan antiradang, alasannya ialah dalam pengobatan modern pun, sifat-sifat obat sintetik yang dimanfaatkan untuk mengobati asam urat ialah antiradang (untuk mengurangi pembengkakan akhir penumpukan kristal asam urat) dan juga diuretik (untuk membantu pembuangan kelebihan asam urat dalam darah supaya tidak terus menumpuk di dalam tubuh). 


Tetapi ada hal yang wajib Anda ingat, jikalau Anda sedang menjalani pengobatan modern, Anda tidak dianjurkan untuk memakai obat tradisional dalam waktu yang bersamaan, alasannya ialah sanggup jadi dosisnya menjadi berlipat ganda sehingga justru malah membahayakan. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter jikalau Anda ingin memakai obat tradisional.

Sambiloto ( Adrographis panniculata )
Aslinya merupakan tumbuhan dari India . Di beberapa kawasan sambiloto dikenal juga dengan nama papaitan, ki peurat, bidara, kayu mas, lang, ki pait, sampiroto, atau ki oray. Sambiloto mengandung beberapa senyawa flavanoid, alkane, keton, aldehid dan juga beberapa mineral ibarat kalsium, kalium dan natrium. Rasanya pahit, namun tumbuhan ini dikenal sebagai antiradang, penghilang nyeri atau analgetik, dan juga penawar racun.
Bagian tumbuhan yang dipakai ialah seluruh tanaman.





Sidaguri ( Sida rhombifolia )
Dikenal dengan nama kawasan guri, siliguri, kahindu, sadagori, otok-otok atau bitumu. Kandungan kimia yang sudah diketahui ialah alkaloid, kalsium oksalat, tannin, saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat phlegmatic untuk ekspektoran, dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan aphredine. Sidaguri mempunyai rasa manis, sedikit panas dan sejuk. Dalam pengobatan, sidaguri dipakai sebagai antiradang, peluruh kencing dan penghilang rasa sakit.
Bagian tumbuhan yang dipakai ialah akarnya.





Daun salam ( Eugenia polyanta )
dikenal masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak alasannya ialah mempunyai keharuman yang khas yang sanggup menambah kelezatan kuliner nusantara. Daun salam rasanya kelat dan bersifat astringent. Senyawa-senyawa ibarat minyak atsiri, tannin dan flavonoid banyak terdapat dalam daunnya. Untuk pengobatan memang daunnya lah yang paling banyak digunakan, tetapi akar, kulit dan buahnya pun mempunyai kegunaan sebagai obat.


Kumis kucing ( Orthosiphon aristatus )
Juga telah usang dikenal sebagai diuretik yang mempunyai kegunaan sebagai penghancur watu akses kencing. Rasanya elok sedikit pahit, dulunya banyak tumbuh di selokan dan anak sungai, namun kini tak sedikit orang yang gemar menanamnya di pekarangan rumah. Garam kalium dalam tumbuhan ini memang mempunyai kegunaan melarutkan watu ginjal, hasilnya banyak dipakai sebagai obat penghancur batu. Kandungan sinsetin-nya bersifat sebagai antibakteri, dan tumbuhan ini juga mengandung senyawa orthosiphonin glikosida. Sifat diuretik tumbuhan ini berguna untuk membantu badan membuang kelebihan asam urat lewat urin.





Meniran ( Phyllanthus niruri )
Saat ini populer sebagai tumbuhan obat yang sanggup meningkatkan daya tahan tubuh. Meniran juga dikenal sanggup membersihkan hati, sebagai antiradang, pereda demam, peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh haid, menjernihkan penglihatan, serta menambah nafsu makan. Seperti halnya kumis kucing, sifat diuretiknya-lah yang dipakai untuk mengobati asam urat.


Karena akarnya – entah kenapa – disenangi kucing, maka tumbuhan anting-anting ( Acalypha indica ) sering juga disebut kucing-kucingan atau akar kucing. Orang Sunda mengenalnya sebagai rumput kokosan. Rasanya pahit, sejuk dan bersifat astringen. Herba ini mempunyai kegunaan sebagai antiradang, antibiotik, peluruh kencing, pencahar dan penghenti perdarahan. Umumnya orang memakai bab akarnya untuk menangani penyakit asam urat.








Beberapa ramuan yang sanggup dipakai untuk membantu mengatasi gangguan asam urat ialah :





Cuci higienis dan rebus sambiloto kering 10 gram, rimpang temulawak kering 10 gram, komfrey 5 - 10 gram, dan buah lada 1 gram dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, diminum 3 kali satu gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam sehabis makan.





Cuci higienis 10 gram daun kumis kucing kering atau 20 gram basah, 10 gram meniran kering atau 20 gram basah, 10 gram sawi tanah kering atau 20 gram basah, 15 gram jahe merah kering atau 30 gram basah, dan 10 gram kapulaga kering. Memarkan jahe merah dan gabung dengan materi yang lain, rebus dalam satu liter air hingga tersisa setengahnya. Minum pagi, siang dan sore hari, masing-masing ¾ gelas (150 ml) atau minum dua kali sehari masing-masing 200 ml.







Rebus 15 - 30 gram herba kering atau 30 – 60 gram herba berair sidaguri dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya, minum 3 kali sehari masing-masing ½ gelas. Jika memakai akar, dosisnya 10 – 15 gram.





Rebus 10 – 15 lembar daun salam segar ataupun kering dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.





Ambil 5 -7 potong akar anting-anting (segar ataupun kering), rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa satu gelas, sehabis hirau taacuh minum sekaligus. Lakukan 2 -3 kali sehari.





Untuk diguankan sebagai obat luar (dibalurkan), gunakan daun gandarusa segar 40 gram, daun kemangi segar 30 gram, kencur segar 30 gram, jahe merah segar 30 gram, daun encok segar 30 gram, dan beras 40 gram. 


Rendam beras selama 3 – 4 jam. 


Cuci semua bahan, tumbuk/lumatkan, kemudian campur dengan beras yang telah ditumbuk. Setelah materi tercampur dan lembut, tempatkan dalam wadah dan borehkan ramuan pada bab yang sakit secukupnya. Lakukan pengobatan dua kali sehari, pagi dan sore.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel