Khasiat Daun Duduk Untuk Wasir, Ginjal, Desentri, Muntah Ngidam

Nama tumbuhan liar ini yakni daun duduk dan nama ilmiahnya yakni Desmodium triquetrum.  Daun duduk sanggup ditemukan mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.500 m dpl. Daun duduk gampang dikenali dengan bentuk daunnya yang cukup unik, ibarat belalang. Daun duduk populer sebagai obat wasir, namun juga mempunyai kegunaan untuk penyakit lainnya.




Ciri Habitus Daun Duduk:
Tumbuh liar ditempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit naungan, serta tidak begitu kering. Perdu menahun, tumbuh tegak atau menanjak, tinggi 0,5 m hingga 3 m dengan batang berkayu. Batang bulat, beruas, permukaan kasar, percabangan simpodial, diameter sekitar 2 cm, berwarna cokelat.
Daun tunggal, berseling, berdaun penumpu, serta tangkai daun bersayap lebar. Helaian daun lanset, ujung meruncing, pangkal rata, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 cm hingga 20 cm, lebar 1,5 cm hingga 2 cm, ketika muda berwarna cokelat, sesudah renta berwarna hijau.
Bunga majemuk, malai, keluar dari ujung batang, mahkota berbentuk kupu-kupu, warnanya putih keunguan, berambut halus, dan pangkal berlekatan. Buah polong, panjang 2,5 cm hingga 3,5 cm, lebar 4 mm hingga 6 mm, berambut, berisi 4 biji hingga 8 biji, masih muda berwarna hijau dan sesudah renta berwarna cokelat. Bijinya kecil, berbentuk ginjal, berwarna cokelat muda, dan sistem perbanyakan dengan biji.

Sifat dan Khasiat
Herba ini rasanya sedikit pahit, sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam (antiperik), anti radang (anti-inflamasi), pembunuh benalu (parasitisid), meningkatkan napsu makan (stomakik), dan peluruh kencing (diuretik).
Kandungan Kimia
Daun flora ini mengandung tanin, alkaloida hipaforin, trigonelin, materi penyamak, asam silikat, dan K2O. Buahnya mengandung saponin, dan flafonoida, sedangkan akar mengandung saponin, flavonida dan tanin.
Bagian yang digunakan
Seluruh cuilan kecuali akar (herba) sanggup digunakan. Pemakaian sanggup dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan.
Indikasi
Herba ini mempunyai kegunaan untuk mencegah pingsan sebab udara panas (heat stroke), demam salesma, radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), lelehan nanah (piorea), radang ginjal akut (akut nephritis), sembab (edema), radang susu (enteritis), disentri, infeksi cacing tambang (hookworn), infeksi cacing pita di hati, keputihan jawaban trichomonas (trichomonal vaginitis), muntah-muntah pada kehamilan, kurang gizi pada anak ? anak, sakit kuning (ikterik hepatitis), keracunan buah nanas, TBC tulang dan kelenjar limfa, multipel abses, skleroderma, wasir serta rematik.

Cara Pemakaian
Siapkan herba daun duduk sebanyak 15 genggam hingga 60 genggam, kemudian direbus dan diminum. Pemakaian luar berupa herba daun duduk yang digiling halus, dipakai untuk mengompres wasir, abses, sakit pinggang, dan pegal-pegal pada kaki.

Contoh Pemakaian
* Wasir.
Ambil 20 genggam daun segar, dicuci higienis kemudian direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah hambar disaring. Hasil saringan diminum sakaligus. Lakukan tiap hari.
* Radang Ginjal akut, edema.
Ambil herba daun duduk sebanyak 60 genggam, dicuci kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah hambar disaring, minum sekaligus pada pagi hari.
* Muntah pada kehamilan.
Ambil herba daun duduk sebanyak 30 genggam, dicuci kemudian dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah hambar disaring, dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan sore, masing-masing 1/3 gelas.
* Disentri.
Ambil herba daun duduk segar sebanyak 30 genggam, dicuci kemudian digiling halus. Seduh dengan  air panas, biarkan selama 15 menit. Tambahkan garam seujung sendok teh sambil diaduk. Peras dan saring. Hangat-hangat diminum sekaligus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel