Ramuan Pembersih Usus Dan Detoksifikasi Dari Daun Ceremai

Tanaman ini kerap dijadikan sebagai manisan, rasanya asam dan digemari bawah umur dan dewasa. Ceremai dalam bahasa latin disebut Phyllanthus acidus (L.) Skeels, atau Otaheite Gooseberry, merupakan kerabat bersahabat herba daun Meniran (Phyllanthus Niruri). Nama lain juga disebut cermai, ceremai, cereme ataupun cerme. Buah terasa masam dan telah dikenal diberbagai kawasan sebagai materi herba untuk menciptakan ramuan pembersih usus dan detoksifikasi alami. Di pinggiran kota, masih banyak masyarakat yang menanam ceremai di pekarangan rumah dan kebun kecil mereka.





 Tanaman ini kerap dijadikan sebagai manisan Ramuan Pembersih Usus Dan Detoksifikasi Dari Daun Ceremai





Ceremai ternyata banyak sekali khasiatnya yang tidak kita ketahui selama ini. Selain sebagai pembersih usus, juga sanggup mengatasi rasa mual, mengobati radang lisan dan sariawan, bubulan (mata ikan atau clavus) dan menurunkan berat badan. Beberapa orang renta kita masih memakai ramuan tradisional untuk menyembuhkan penyakit memakai ceremai. Dan umumnya mereka sembuh tanpa mengalami resiko dan dampak samping. Halaman ini akan menjelaskan cara pembuatan ramuan pembersih usus dan detoksifikasi.






Tanaman ceremai termasuk pohon kecil yang ditandai dengan tinggi flora mencapai 9 meter. Batangnya bercabang rendah dan tampak renggang, hampir seolah-olah dengan flora belimbing wuluh. Ciri daun tunggal, berbentuk lingkaran telur, ujung meruncing, dan panjang daun antara 2 sampai 7 cm. Daun beragam menyirip tampak tersusun rapi pada ranting. Tanaman ini berkembang di kawasan tropis dan subtropis, subur di tanah lembab, dan hidup di ketinggian sampai 1000 mdpl. Metode budidaya flora sanggup dilakukan dengan penyemaian biji dan stek.





Sedangkan ciri buah keras, bentuknya bulat dengan 6 sampai 8 rusuk, berwarna kuning keputihan mirip lilin. Buah ini berukuran kecil, diameter sampai 2,5 cm dan bergantungan. Dagingnya terasa masam dan berair, di dalamnya terdapat 4 sampai 6 biji. Hidangan pencuci lisan kerap kali menyajikan manisan buah ceremai. Ada pula yang dimakan segar, dan dicampur pelengkap maupun garam. 





Ramuan Pembersih Usus Dan Detoksifikasi






Di beberapa kawasan juga ada yang mengakibatkan daun muda sebagai lalapan segar. Menurut tradisi, air rebusan akar ceremai sanggup menyembuhkan asma dan penyakit kulit. Juga banyak dipakai sebagai materi herba di wilayah tropis termasuk Asia Tenggara, Mauritius, kepulauan Samudera Hindia, dan kepulauan Samudera Pasifik. 





Untuk mencicipi manfaat ramuan pembersih usus dan detoksifikasi dari daun ceremai, berikut cara pembuatannya:




  1. Petik 3 gram daun ceremai segar, lalu dikeringkan dalam beberapa hari.
  2. Setelah kering, tumbuk halus dan seduh kedalam 100 ml air panas. 
  3. Tunggu beberapa dikala sampai hangat, dan minum seluruhnya.




Ramuan diatas sanggup membantu kita membersihkan kotoran yang terdapat di percernaan, termasuk racun yang berasal dari masakan dan minuman. Gejala pencernaan biasanya tidak terasa nyaman, sering sakit perut, sehingga perlu dibersihkan dengan herba alami. Sebaiknya takaran minum hanya dipakai sekali sehari, dan hentikan kalau dirasa sudah lebih baik.





Referensi





  • Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang sanggup dimakan. By Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel, 1997.
  • Otaheite Gooseberry. By Purdue University, 2011
  • Phyllanthus acidus, image courtesy of Wikimedia Commons.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel