Manfaat Daun Pegagan Untuk Anak Autis Dan Cara Mengolahnya
Thursday, July 14, 2016
Setiap orang renta pastinya menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Terlebih ketika mereka menghadapi permasalahan fisik yang sulit di obati. Salah satunya ketika anak menderita autis, banyak sekali cara tentu akan dicoba biar bisa mengurangi gejala. Alam telah menyediakan banyak sekali khasiat penyembuhan, salah satunya manfaat daun pegagan untuk anak autis. Tanaman ini dipercaya bisa mengatasi dan mengurangi tanda-tanda autis dan bisa diracik dengan mudah.
Tanaman pegagan diduga berasal dari Asia tropis, kemudian menyebar keeluruh wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini bisa ditemukan dengan gampang di Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Australia. Menurut legenda, pegagan yang juga disebut Gotu Kola yakni salah satu tumbuhan dalam yang bisa menciptakan insan berumur panjang. Rahasia alami ini telah diajarkan dari seorang guru T'ai Chi Ch'uan Li Ching-Yuen. Kabar yang tersebar bahwa ia hidup sampai berumur 256 tahun lantaran mengkonsumsi ramuan pegagan.
Apa itu Autis, tanda-tanda dan penyebabnya? Autisme yakni kelainan yang terjadi pada perkembangan sistem saraf. Pada umumnya penderita disebabkan oleh faktor hereditas, tidak sedikit yang mengalaminya semenjak berusia 6 bulan. Pengobatan yang ada ketika ini melalui terapi sehingga penderita sanggup mengikuti keadaan dengan komunitas normal. Banyak yang menjalani terapi seumur hidup, dan penderita autisme juga banyak yang cerdas.
Diagnosa autisme merupakan tanda-tanda berkelanjutan, umumnya terlihat bila seorang anak mempunyai kelemahan dilingkungan sosial, komunikasi, dan tingkah laris yang berulang. Sampai ketika ini belum diketahui secara niscaya penyebab seseorang bisa menderita autisme. Walaupun beberapa hipotesiss telah menjelaskan perihal penyebab autisme. Salah satunya lantaran faktor genetik dan lingkungan, termasuk lantaran efek samping kimiawi ataupun vaksin.
Manfaat Daun Pegagan Untuk Anak Autis
Bagaimana efek dan manfaat daun pegagan untuk anak autis bisa mengurangi gejala? Tanaman pegagan, nama lain disebut Antanan Gede atau daun Kaki Kuda, nama latin tumbuhan disebut Centella Asiatica. Umumnya tumbuhan ini sanggup dengan gampang ditemukan merayap secara liar disekitar kita. Banyak orang tidak menyadari tumbuhan ini, dianggap sebagai gulma yang kerap menyukai tanah lembab dan cukup terpapar sinar matahari. Paling gampang ditemukan disekitar tepi selokan, galangan sawah, dibawah pohon rindang dan semak belukar.
Menurut penelitian dari American Cancer Society, studi laboratorium mengatakan pengurangan pertumbuhan sel tumor lantaran daya penyembuhan daun pegagan. Ramuan daun pegagan telah dipakai sebagai obat dalam tradisi Ayurvedic, pengobatan herbal di Barat. Juga pengobatan herbal di Afrika dan herbal tradisional China.
Penelitian menyebutkan bahwa daun pegagan mengandung senyawa sedatif yang bersifat menenangkan. Manfaat teh pegagan bersifat analgesik, merelaksasi pembuluh darah yang tegang, mengatur sel saraf yang sanggup mencegah terjadinya kejang pada penderita epilepsi. Daun pegagan juga bermanfaat sebagai atringensia dan tonikum yang dikenal untuk revitalisasi
badan dan otak yang lelah.
Oleh lantaran itu, manfaat daun pegagan untuk anak autis dianggap sangat membantu untuk proses terapi. Adapun cara mengolah dan meracik daun pegagan untuk penderita autis sebagai berikut:
- Ambil segenggam daun pegagan yang masih segar, kemudian dicuci bersih.
- Daun di iris-iris, kemudian tambahkan seperempat sendok jintan.
- Rebus seluruh herba kedalam 110 ml air dengan api kecil selama 15 menit. Atau bisa diseduh dengan air mendidih selama 20 menit.
- Saring ramuan, kemudian tambahkan 1 sendok madu sebelum diminum.
- Berikan ramuan ini secara rutin 1-2 kali sehari.
Perubahan penurunan tanda-tanda autis akan berlangsung lama, terapi regenerasi sel otak bisa saja berlangsung bertahun-tahun. Ramuan dan manfaat daun pegagan untuk anak autis diatas juga sanggup dipakai untuk mengobati varises, insufisiensi vena kronis. Mengatasi psoriasis, luka ringan dan regenerasi kulit, merangsang air susu ibu.
Referensi
- Defining and Quantifying the Social Phenotype in Autism. By American Journal of Psychiatry, 2 Juli 2013.
- Autism Spectrum Disorders, A Reference Handbook. Author by Jennifer, Greenwood Publishing 2006.
- Pharmacological Review on Centella Asiatica: A Potential Herbal Cure-all. Indian J Pharm Sci, 2010.