Penyakit Hernia - Gejala, Penyebab, Pencegahan Dan Pengobatannya

Hernia (yang sering disebut turun berok) yakni penyakit akhir turunnya buah zakar seiring dengan kondisi melemahnya lapisan otot dinding perut.

Umumnya penderita hernia yakni laki-laki, dan sering mengenai anak-anak. Orang yang mengalami hernia umumnya mencicipi nyeri.

 yakni penyakit akhir turunnya buah zakar seiring dengan kondisi melemahnya lapisan otot Penyakit Hernia - Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatannya
Photo credit: Dalealplay.es

Kondisi hernia dimana adanya organ di dalam tubuh yang menekan dan mencuat pada jaringan otot atau jaringan disekitar otot yang lemah.

Otot mempunyai salah satu fungsi untuk menahan organ-organ tubuh biar tetap di tempatnya masing-masing.

Nah, kondisi melemahnya otot sehingga tidak bisa menjaga dan menahan organ biar tetap ditempatnya, berdampak pada terjadinya penyakit hernia.

Gejala Hernia

Penyakit hernia menciptakan munculnya benjolan yang hilang-timbul. Penyakit hernia bisa menyerang belahan pusar, lipat paha dan otak.

Penyakit yang sering disebut turun berok ini biasanya ditandai dengan adanya benjolan di sekitar lubang hernia, yang bisa terjadi di beberapa area tubuh.

Munculnya benjolan di area lipat paha (bahkan hingga kantong zakar) disebut dengan “hernia inguinal”.

Risiko hernia yakni usus kejepit, dimana ini suatu kondisi yang sangat serius.

Pada fase awal terjadinya penyakit hernia, akan dirasakan tanda-tanda berupa rasa sakit atau nyeri di belahan bawah perut.

Hal itu mengindikasikan sebuah kondisi dimana jaringan lemak usus sudah masuk pada celah sempit yang terbuka di area otot perut.

Kondisi tersebut mengakibatkan rasa sakit dikala Anda berjalan, membungkuk dan bergerak.

Apalagi kalau Anda mengalami batuk yang keras maka bisa menimbulkan rasa sakit di belahan bawah perut. Mengejan dikala BAB juga bisa berpotensi menimbulkan rasa sakit tersebut.

Dokter berkemungkinan memperlihatkan resep obat hernia dan juga obat anti nyeri untuk meredakan rasa sakit akhir hernia.

Mengenai tanda-tanda hernia pada perempuan hamil. Saat perempuan sedang hamil maka akan mengalami tekanan berat pada rahimnya, kondisi ini bisa berpotensi mengakibatkan otot pada area perut menjadi longgar, sehingga timbulah penyakit hernia.

Gejala-gejala yang berpotensi dialami oleh para penderita hernia akut:
  • Adanya perubahan warna pada tonjolan hernia menjadi kebiruan dan cenderung menghitam. Gejala ini menunjukan bahwa penyakit hernia yang dilamai sudah hingga tahap infeksi. Dimana tonjolan hernia tidak bisa lagi masuk pada rongga perut, sehingga tersumbat di area yang sempit.
  • Timbulnya rasa mual dan muntah, hal itu lantaran nanah di belahan dinding perut yang mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan.
  • Terjadinya demam tinggi.
  • Munculnya rasa nyeri yang bisa menjalar dan terasa pada semua belahan tubuh.

Penyakit hernia umumnya diatasi dengan melaksanakan operasi khusus di rumah sakit. Operasi hernia akan memerlukan biaya yang besar.


Penyebab Penyakit Hernia

Terdapat beberapa alasannya yang berdampak pada peningkatan resiko penyakit hernia. Berikut faktor-faktor pemicu penyakit hernia:
  • Meningkatnya berat tubuh secara signifikan (atau tiba-tiba).
  • Mengangkat barang atau beban yang sangat berat (apalagi kalau sering).
  • Mengalami batuk berkepanjangan dan frekuensi sering.
  • Mengalami konstipasi atau sembelit, yang menciptakan seseorang sering mengejan keras.
  • Terjadinya penumpukan cairan di dalam abdomen (rongga perut).
  • Kondisi tubuh yang obesitas atau kegemukan.
  • Faktor kehamilan, lantaran terjadi peningkatan tekanan di dalam perut.

Jika berbiacara wacana jenis-jenis penyakit hernia. Secara umum jenis-jenisnya terbagi menurut area yang diserang penyakit hernia.

Untuk jenis penyakit hernia yang paling sering terjadi, yaitu “Hernia inguinalis”.

Hernia inguinalis terjadi akhir sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut mencuat ke selangkangan. Jenis hernia ini biasanya dialami oleh para pria.

Jenis-jenis hernia:
  • Hernia inguinalis, benjolan muncul di sekitar lipatan paha.
  • Hernia skrotalis, benjolan muncul di area skrotum (kantung zakar).
  • Hernia umbilikalis, benjolan muncul di area pusar (pusat).
  • Hernia insisional, benjolan muncul pada luka bekas operasi.

Obesitas atau berat tubuh hiperbola bisa menjadi penyebab hernia. Demikian juga kondisi berat tubuh yang turun secara drastis bisa memicu resiko penyakit hernia.

Kurangnya kegiatan dan kurangnya asupan masakan yang menciptakan otot perut yang melemah, bisa meningkatkan resiko hernia.

Mengenai peningkatan resiko penyakit hernia akhir penggunaan celana dalam, maka belum ditemukan adanya penelitian ilmiah yang memadai wacana hal itu.

Jenis Hernia Inguinalis (Jenis Hernia yang Paling Sering Terjadi)

Pada goresan pena berjudul “Pengertian Hernia Inguinalis” -- Alodokter.com, menyebutkan bahwa salah satu jenis hernia yang paling sering dialami orang-orang yaitu hernia inguinalis, yang terjadi akbiat sebagian dari usus keluar dari rongga perut melalui dinding bawah perut ke arah belahan sekitar alat kelamin.

Kondisi ini mengakibatkan timbulnya benjolan pada kantung buah zakar (skrotum), yang bisa menimbulkan rasa sakit atau panas.

Benjolan tersebut umumnya muncul ketika penderita mengangkat benda, dan umumnya benolan menghilang ketika penderita dalam posisi berbaring.

Benjolan kemungkinan bisa sensitif terhadap sentuhan, dan bisa terasa sakit.

Intinya, timbulnya benjolan pada sisi manapun di area lipat paha depan, apalagi kalau disertai rasa nyeri atau sakit pada benjolan, maka ini menunjukan tanda-tanda peyakit hernia.

Gejala lainnya yaitu selangkangan terasa lemah, menyerupai ada yang tertarik, hingga ada rasa tertekan.

Gejala berupa rasa mual, muntah dan nyeri, sanggup terjadi secara tiba-tiba ketika belahan usus yang keluar terjepit di celah hernia.

Apabila penderita mengalami rasa sakit, atau sanggup secara terang melihat benjolan hernia di area selangkangan, apalagi kalau benjolan itu berubah warna menjadi cenderung ungu, gelap, ataupun merah, maka hendaknya segera pergi ke dokter.

Mengenai faktor penyebab munculnya hernia inguinalis, diyakini utamanya lantaran faktor usia, yaitu ketika otot-otot di sekitar area perut semakin melemah.

Hernia inguinalis juga sanggup terjadi akhir mengejan terlalu keras dan terlalu sering batuk (mengalami batuk berat).

Hernia inguinalis lebih sering terjadi pada pria. Bahkan, pada usia belum dewasa kecil dan bayi yang terkena problem hernia inguinalis, umumnya berjenis kelamin laki-laki.

Wanita hamil juga beresiko mengalami hernia inguinalis, dimana terjadi peningkatan tekanan pada belahan dalam perut.

Faktor risiko hernia inguinalis lainnya, menyerupai kelebihan berat badan, batuk kronis (akibat merokok, dll), pekerjaan mengharuskan bangun seharian, mengangkat beban terlalu berat, kelahiran prematur, dan faktor keturunan.

Selain itu, terdapat beberapa masalah hernia inguinalis yang tidak diketahui penyebabnya.

Diagnosis Hernia Inguinalis
Dokter akan menilik menurut gejala-gejala yang dialami pasien. Selain itu, kemungkinan dokter akan melaksanakan investigasi fisik dan mengecek riwayat kesehatan pasien, hal ini untuk memperkuat diagnosis dokter.

Apabila hasil investigasi fisik masih belum jelas, maka dokter memperlihatkan rekomendasi biar pasien melaksanakan pemindaian menyerupai USG, CT scan dan MRI.

Selain itu, ada kemungkinan dokter meminta pasien untuk melaksanakan investigasi urine, hal ini untuk mendalami wacana penyebab nyeri, apakah nyeri yang terjadi pada skrotum lantaran hernia inguinalis atau lantaran lainnya.

Untuk menghindari Hernia Inguinalis maka konsumsi masakan kaya akan serat, jangan mengangkat beban yang terlalu berat, jangan terlalu sering mengangkat benda, hindari rokok, dan jaga berat tubuh biar tidak kegemukan.

Penyakit hernia rentan dialami oleh para pekerja yang sering mengangkat benda-benda berat, diantaranya pekerja buruh di belahan gudang pabrik, kuli pelabuhan, tukang balon (sering meniup balon), dll.

Selain itu, mengejan terlalu berpengaruh dikala BAB bisa memicu terjadinya penyakit hernia. Sehingga, hindari memaksakan mengejan yang hiperbola dikala BAB.

Loading...

Cara Memeriksa dan Mengobati Hernia

Hernia bisa dikatakan sebagai penyakit melemahnya dinding perut. Penyakit ini tidak boleh dianggap remeh, walaupun mungkin tidak banyak menunjukan tanda-tanda atau tanda-tanda.

Namun penting diketahui, penyakit hernia bisa mengakibatkan problem pada organ usus, serta sanggup mengakibatkan gangguan pada fatwa darah di belahan tubuh yang mengalami hernia.

Masalah gangguan usus dan juga terhambatnya fatwa darah, kedua problem komplikasi ini sangat berbahaya. Sehingga sangat direkomendasikan biar pergi ke dokter.

Komplikasi akhir hernia sangat membahayakan jiwa, sehingga umumnya dokter akan memperlihatkan saran untuk dilakukannya mekanisme operasi.

Namun, terdapat jenis penyakit hernia yang ternyata untuk mengatasinya tidak memerlukan mekanisme operasi. Jenis hernia tersebut yaitu:
  • Hernia umbilikus (biasanya bisa sembuh dengan sendirinya).
  • Hernia hiatus (terkadang penanganannya bisa hanya dengan obat-obatan).

Pemeriksaan penyakit hernia biasanya menggunakan alat dukungan USG. Pada proses investigasi USG, akan dipakai gelombang bunyi berfrekuensi tinggi, yang bertujuan biar menghasilkan visual atau gambar dari belahan dalam organ tubuh.

Proses Operasi

 yakni penyakit akhir turunnya buah zakar seiring dengan kondisi melemahnya lapisan otot Penyakit Hernia - Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatannya
Photo credit: Wikimedia.org

Terdapat dua jenis mekanisme operasi dalam pengobatan penyakit hernia, yaitu operasi terbuka dan laparaskopik.

Hal-hal yang menjadi materi pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk prodesur operasi, demikian juga hal-hal yang memengaruhi keputusan dokter dalam memilih mekanisme operasi, yaitu:
  • Dokter akan mengecek keadaan kesehatan pasien dengan teliti. Operasi kemungkinan tidak bisa dilaksanakan ketika kondisi kesehatannya sedang tidak baik.
  • Kondisi atau jenis hernia yang dialami. Ada problem hernia pada belahan usus, otot, atau jaringan lainnya.
  • Dokter akan memberhatikan tanda-tanda yang muncul pada pasien. Dimana terdapat penyakit hernia yang tidak memunculkan tanda-tanda (tanda-tanda), dan ada juga penyakit hernia yang memunculkan tanda-tanda berupa rasa sakit atau tidak nyaman pada tubuh. Gejalanya juga bermacam-macam, dan dokter akan menelitinya.
  • Bagian tubuh yang mengalami problem hernia. Hernia femoralis dan hernia yang muncul di area selangkangan lebih berkemungkinan untuk disarankan menjalani mekanisme operasi oleh dokter, dibandingkan hernia yang terjadi di area perut.

Yang namanya operasi, maka akan terdapat risiko-risiko tertentu yang bisa terjadi.

Sehingga, ketika seseorang akan menjalani operasi penyakit hernia, maka dokter seorang hebat bedah akan menjabarkan seluruh manfaat dan risiko yang bisa terjadi dari mekanisme operasi yang dilakukan.

Apabila sebagian usus keluar melalui celah, kemudian terjepit sehingga tidak memperoleh fatwa darah cukup, maka belahan usus tersebut akan mati. Penyembuhan hanya bisa dilakukan dengan operasi darurat.

"Sebagian usus terpaksa dibuang, kemudian celah ditutup", kata Bernd Stechemesser, seorang Pakar hernia dari Köln. Seperti dikutip dari DW Indonesia.

Untuk menutup dipakai sebuah jaring buatan, kualitasnya semakin bagus, hal ini berkat perkembangan yang semakin maju di dunia kedokteran.

Operasi hernia menjadi operasi bedah yang paling sering dilakukan di Jerman. Dimana setiap tahunnya dilakukan operasi hernia hingga 300.000 kali.


Pencegahan Penyakit Hernia

Kemunculan penyakit hernia lantaran otot dinding tipis yang menyekat (membungkus) organ mendapat tekanan yang terlalu kuat.

Berikut di bawah ini banyak sekali tips pencegahan penyakit hernia:

1. Apabila Anda mengalami problem buang air kecil, maka segera atasi masalahnya dengan pergi ke dokter. Dimana gangguan buang air kronis bisa berdampak pada munculnya penyakit hernia.

2. Saat akan mengangkat benda, maka gunakan teknik yang benar. Penekanan pada kaki Anda, jangan otot punggung.  Kalau bisa lutut ditekuk dikala mengangkat benda. Disarankan menggunakan alat penahan khusus dikala mengangkat benda berat (lihat gambar di bawah).

 yakni penyakit akhir turunnya buah zakar seiring dengan kondisi melemahnya lapisan otot Penyakit Hernia - Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatannya
Photo credit: Ruggierofamilychiro.com

3. Apabila kondisi berat tubuh Anda tidak ideal, yaitu berat tubuh yang berlebihan, maka mulailah perjuangan untuk menurunkan berat tubuh secara perlahan. Hal ini penting untuk memperkecil resiko terkena penyakit hernia.

4. Usahakan untuk menghindari sembelit, caranya dengan mengonsumsi makan tinggi serat, minum air putih yang cukup, dan jangan menahan buang air kecil.

5. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur.

6. Hal yang juga sangat penting yaitu hindari pekerjaan yang terlalu berat. Jangan memaksakan diri melaksanakan pekerjaan berat kalau tidak mampu, menyerupai kuli panggul pelabuhan / pasar, dll.

Khusus penyakit hernia yang terjadi akhir kelainan bawaan dan imbas penuaan maka tidak bisa dicegah.

Anda harus segera menyadari kalau terjadi sesuatu yang tidak normal pada tubuh. Hernia sanggup menyerang siapa saja, bahkan semua tingkatan umur. Namun, umumnya hernia yang terjadi pada anak dan orang cukup umur berbeda penyebabnya.

Sebuah hal fatal yang tidak boleh dilakukan oleh penderita hernia yaitu memijat benjolan yang muncul. Melakukan pemijatan benjolan tidak akan mengembalikan posisi organ yang turun ke posisi semula, justru pemijatan pada benjolan akan menciptakan penyakit hernia semakin parah. 

Bagi Wanita yang Menjalani Operasi Cesar
Operasi caesar merupakan termasuk operasi besar, sehingga proses pemulihannya membutuhkan waktu cukup lama. Selain itu, perempuan yang gres operasi caesar tidak boleh untuk mengangkat beban berat, serta secara umum jangan melaksanakan kegiatan yang berat.

Resiko hernia bisa terjadi pada perempuan yang telah menjalani operasi caesar, yaitu beresiko terkena jenis hernia insisional, yang terjadi akhir lapisan luar perut mendorong keluar melalui sayatan bedah. Lapisan sanggup keluar lantaran tekanan abdomen yang berpengaruh dari dalam perut.

loading...

Tanya-Jawab Seputar Hernia

Setelah berolahraga, perut sebelah kiri terasa nyeri, apakah ini tanda-tanda hernia?
Seorang berjulukan Abah Ibrohim bertanya, bahwa dirinya sesudah berolahraga mengalami nyeri pada perut sebelah kiri, apalagi sesudah lompat. Setelah istirahat beberapa dikala nyerinya hilang. Apakah ini tanda-tanda hernia?

dr. Hafidz menjawab (sebelumnya dokter menjelaskan wacana definisi hernia, penyebab hernia, tanda-tanda hernia, pengobatan dan pencegahan hernia -pen) bahwa keluhan saudara Abah Ibrohim wacana nyeri di kawasan perut sebelah kiri sesudah berolahraga, kemungkinan bukanlah tanda-tanda hernia.

Sebab hernia biasanya akan pribadi tampak menonjol, dan rasa nyeri pada hernia gres muncul apabila organ yang menonjol tersebut mengalami “terjebak”, dimana organ tersebut mengalami ketidaknormalan posisi hingga terpuntir.

Walaupun memang, nyeri yang mendahului penonjolan organ bisa saja terjadi, tapi ini jarang terjadi.

Secara umum, apabila Anda mencicipi nyeri yang tidak wajar, maka hendaknya melaksanakan investigasi lebih lanjut. (sumber)

Penanganan sesudah operasi hernia
Seorang berjulukan Rendy Winata bertanya: “Saya berusia 23 tahun, saya mau bertanya, sekitar 1 bulan yang kemudian saya telah menjalani operasi hernia, dan telah di pasang mesh-graph juga. Yang saya ingin tanyakan, saya mau mengecek apakah hernia sudah sembuh total, apa yang harus saya lakukan? Apakah harus di ronsen?”

Maka dr. Jati Satriyo menjawab, bahwa operasi hernia tanpa komplikasi, umumnya seseorang sudah bisa pulih dan kembali beraktifitas menyerupai biasa, sekitar kurang lebih dua ahad sesudah operasi. Bisa beraktivitas menyerupai berjalan, mengendarai kendaraan, berlari pelan, dsb.

Sebenarnya pasien sendirilah yang bisa mencicipi apakah dirinya sudah sembuh atau tidak, misalnya apakah muncul rasa nyeri ketika melaksanakan kegiatan yang disebutkan di atas?

Jika muncul rasa nyeri, maka jangan dulu melaksanakan kegiatan tersebut, dan penyembuhan kemungkinan masih dalam proses.

Hal yang penting, yaitu Anda jangan melaksanakan kegiatan berat menyerupai mengangkat beban, dsb.

Apabila Anda ingin mengetahui kondisi kesehatan anda paska operasi, tentunya dengan mengunjungi kembali dokter yang telah menangani Anda, dan berkonsultasi. (sumber)

Hernia di bersahabat kemaluan, dapatkan disembuhkan tanpa operasi?
Seseorang berjulukan Deatrinovia bertanya: “Ayah saya terkena tanda-tanda menyerupai hernia di belahan kemaluannya, yang terlihat besar sebelah, kemudian muncul rasa sakit yang hebat. Dengan tanda-tanda menyerupai itu apakah bisa sembuh tanpa oprasi?

dr. Christian Chandra menjawab, bahwa hernia yang terjadi di bersahabat kemaluan yakni hernia inguinal, dimana gejalanya sanggup berupa:
- benjolan sekitar selangkangan
- muncul rasa nyeri yang hebat
- benjolan tersebut bisa hilang timbul
- bisa memicu rasa mual dan muntah

Kondisi hernia inguinal hingga dikala ini, direkomendasikan untuk ditangani dengan tindakan operasi. Penanganannya belum diketahui bisa dilakukan hanya dengan obat-obatan tertentu.

Tapi, munculnya benjolan di area sekitar alat kelamin bisa disebabkan hal lain. Sehingga hendaknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi yang sedang dialami. (sumber)

Berapa besar kemungkinan hernia kambuh kembali
Seorang berjulukan Yudi Hendrian bertanya: “Setahun yang kemudian saya pernah operasi hernia di sebelah kiri, apakah ada kemungkinan hernia akan kembali lagi di sebelah kanan?

dr. Irna Cecilia menjawab bahwa paska operasi hernia di satu sisi, hernia bisa beresiko muncul di sisi lainnya, bahkan hernia sanggup muncul kembali di tempat yang sama menyerupai sebelumnya.

Oleh lantaran itu, berikut hal-hal yang penting dilakukan untuk mencegah munculnya hernia:
  • Jangan merokok.
  • Segera obati penyakit batuk kronis yang dialami. Batuk yang terlalu sering bisa memicu resiko penyakit hernia.
  • Jaga berat tubuh yang ideal.
  • Jangan mengedan terlalu berpengaruh dikala BAB.
  • Usahakan untuk menghindari mengangkat beban berat. Jika terpaksa, angkatlah beban berat dengan cara yang benar (menggunakan otot kaki, jangan otot punggung / perut). 
  • Jangan memaksakan diri mengangkat benda yang terlalu berat. (sumber)

Pengaruh olahraga berat pasca operasi hernia
Seorang berjulukan Abraham Jami Riwu bertanya: “Apakah sesudah operasi hernia di umur 30 tahun, boleh olahraga berat?

dr. Muhammad Fadhil menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan olahraga paska operasi hernia, yaitu:
  • Dianjurkan melaksanakan olahraga ringan berupa berjalan, peregangan, ataupun sepeda statis sesudah 1-2 ahad paska operasi.
  • Hindari olahraga berat atau mengangkat beban berat hingga 4-6 ahad paska operasi.
  • Aktifitas rutin sehari-hari gres boleh dilakukan sesudah keluhan nyeri paska operasinya mulai berkurang.

Anda harus segera kembali ke dokter apabila mencicipi keluhan paska operasi, berupa:
  • Bengkak dan nyeri yang bertambah pada kawasan bekas operasi.
  • Mengalami demam tinggi (apalagi kalau terasa tidak wajar).
  • Mengalami mual dan muntah yang berkepanjangan.
  • Mengalami perdarahan.
  • Mengalami susah buang air kecil.
  • Mengalami batuk dan sesak nafas yang cukup sering / parah. (sumber)

Solusi atasi penyakit hernia pada balita
Seorang berjulukan Adam bertanya: “Anak saya laki-laki berumur 18 bulan. Saya bawa ke rumah sakit kemarin, katanya mengalami hernia dan disarankan untuk operasi, namun saya takut lantaran masih sangat kecil. Jika saya menungu hingga berumur 4-5 tahun, bagaimana dok? ancaman atau tidak?

dr. Ulfi Umroni menjawab bahwa hernia pada bayi umumnya berupa hernia di area lipat paha dan hernia pada pusar.

Kondisi ini perlu untuk dipastikan sesuai kondisi klinis bayi Anda. Dengan mengetahui area terjadinya hernia, maka penanganan yang spesifik bisa dilakukan.

Pada sebagain kasus, hernia pada bayi bisa dilakukan evalausi dan observasi hingga anak berumur 5 tahun.

Namun, kalau hasil investigasi dokter menyatakan kondisi hernia pada bayi Anda sangat berbahaya, maka tindakan operasi dikala itu juga bisa menjadi pertimbangan dokter.

Sehingga, sangat penting untuk berkonsultasi pada dokter mengenai kemungkinan yang bisa diambil.

Dokter akan berusaha memperlihatkan langkah terbaik untuk bayi Anda, hal ini sesuai dengan kondisi bayi dan menurut informasi yang Anda berikan. (sumber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel