- Kekerabatan Berat Tubuh Dengan Perubahan Kepribadian Seseorang
Thursday, November 3, 2016
Hubungan Berat Badan Dengan Perubahan Kepribadian Seseorang
Ada keyakinan bahwa kepribadia seseorang seringkali dipengaruhi atau sebagian terbentuk lantaran keadaan fisik orang tersebut, contohnya orang yang mempunyai keyakinan dan percaya diri biasanya yaitu orang yang mempunyai bentuk fisik yang sempurna, tidak ada kelaianan bentuk anatomi tubuh, dan juga keadaan mental kejiwaan yang stabil, sehingga orang tersebut akan tampil dengan santai dan berkeyakinan dan percaya diri yang tinggi pula. Sebaliknya bila seseorang dengan kelainan bentuk fisik yang nyata, maka biasanya orang tersebut akan tampil dengan sifat pemalu bahkan merasa rendah diri, tidak berani menonjolkan diri, lantaran selalu ingin menutupi kekurangan fisik yang dimiliki semoga supaya tidak diperhatikan orang lain dan lingkungannya.
Salah satu kekurangan fisik yang dianggap sanggup menggangu kepribadian orang yaitu bila kita mempunyai berat tubuh yang berlebih atau overweight.
Obesitas ....Source: Google free image |
Bila dimasa anak anak, maka anak dengan berat tubuh yang berlebihan, biasanya akan menjadi objek dan korban pelecehan oleh sobat sahabat sebayanya, mereka akan diperolok-olok secara berlebih, mengucilkan mereka dalam bermain dan berolahraga, hingga mengucilkan dalam pergaulan seharian.
Sehingga akan terjadi gangguan perlembangan kepribadian anak tersebut dan terjadi gangguan maturasi pematangan kepribadian menuju proses pendewasaan, risikonya terbentuk insan cukup umur yang mengalami gangguan perkembangan kepribadian, mungkin anak tersebut akan menjadi orang yang pemalu berlebihan, menjadi orang dengan rasa rendah diri yang hebat, dan semua ini akhir kelebihan berat tubuh atau overweight semasa anak dan semasa remaja mereka.
Ada penelitian terbaru menurut data jangka usang dari National of Health (NIH) USA, yaitu semacam DepKes dari Amerika, yang menandakan adanya kaitan sangat bersahabat antara PERUBAHAN KEPRIBADIAN seseorang dengan BERAT BADAN.
"Kita mengetahui bagaimana efek kepribadian yang ditimbulkan oleh bertambahnya berat badan" kata pemimpin penelitian Dr. Angelina Sutin dari the Florida State University College of Medicine. "Yang belum kita ketahui yaitu apakah perubahan konkret berat tubuh ada kaitannya dengan perubahan yang besar dan utama dari kepribadian kita. Bertambahnya berat tubuh mungkin saja menjadi suatu faktor emosionil ; sehingga bertammbahnya berat tubuh akan menjadikan perubahan jangka panjang dalam fungsi psikologi orang tersebut."
Hasil penlitian diatas telah dipublikasikan di the journal Psychological Science, suatu penelitian ilmiah yang mencakup 1,900 orang. Para peneliti mempergunakan data mengenai kepribadian para penerima dan data ihwal berat tubuh mereka, yang telah dikumpulkan 2 kali dengan selang waktu masing masing sepuluh tahun.
Analisa data mengungkapkan hubungan antara peningkatan minimal 10% berat tubuh dengan tindakan impulsif bila dibandingkan dengan mereka yang mengalami kenaikan berat tubuh yang minimal saja. Hanya saja data ini tidak bisa mengungkapkan hubungan pribadi antara alasannya yaitu dan akhir antara kenaikan berat tubuh dengan perubahan kepribadian, tetapi hasil penelitian ini bisa mengungkapkan hubungan yang positif antara fungsi fisiologis dengan kebiasaan kelompok orang tersebut.
Juga ditemukan pada mereka dengan meningkatnya berat badan, yaitu fakta meningkatnya rasa pertimbangan atau keberhati-hatiannya yang hiperbola sewaktu ingin mengemukankan sesuatu pendapat atau keputusan didepan orang lain, yang ditandai dengan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memutuskan sesuatu. Dan rasa keberhati-hatian ini semakin meningkat dengan bertambahnya usia, bahkan meningkat hingga dua kali lipat dari jumlah penerima penelitian yang meningkat berat badannya dibandingkan dengan kelompok yang berat badannya stabil.
"Jika pikiran dan fisik yaitu satu kesatuan, maka jikalau terjadi perubahan pada yang satu tentu akan disertai perubahan pada yang lainnya pula" demikian kata Dr. Angelina Sutin "Ini yaitu apa yang ditunjukkan oleh penelitian kami ini"
Para penlitian membuat teori bahwa hubungan antara meningkatnya berat tubuh dengan bertambahnya rasa kebrhati-hatian orang tersebut mungkin sebagai akhir umpan balik yang negatif dari lingkungan sekitar orang tersebut. Lingkungan dan masyarakat sekitar akan lebih memperhatikan dan membicarakan contoh makan orang dengan berat tubuh yang berlebih ketimbang kepada orang dengan berat tubuh yang normal.
Biasanya, mereka yang berat tubuh berlebih menyadari ihwal proses perubahan kepribadiannya yang terjadi, meskipun mereka juga tidak bisa menolak perubahan kepribadian tersebut.
"Ketidak mampuan mengendalikan rasa lapar berlebih akan membuat lingkaraan setan yang akan melemahkan kemampuan pengendalian diri" "Menyerah pada godaan ketika kini akan menjadikan berkurangnya kemampuan untuk melawan rasa lapar hiperbola pada esoknya. Sehingga orang yang berat badannya berlebih mempunyai resiko untuk bertambah lagi berat badannya lantaran terjadi perubahan pada kepribadian mereka ini"
Seringkali cara untuk melawan berat tubuh berlebih itu dipusatkan bukan hanya pada faktor fisiologi atau psikologi saja, namun harus diperhatikan seluruh sistim tubuh sebagai satu kesatuan, bukan bangkit sendiri dengan fungsi yang tidak saling bekerjasama satu dengan yang lain.
Dalam dunia kedokteran juga dikenal cara untuk mengatasi obesitas yang parah yaitu dengan melaksanakan gastric bypass surgery, yaitu dengan operasi untuk melewatkan masakan yang dimakan sehingga tidak semua masakan akan masuk kedalam lambung, dengan tujuan mengurangi perembesan makanan, sehingga berefek untuk mengurangi berat tubuh yang sangat hiperbola tesebut.
Namun tindakan ini juga tidak menjamin keberhasilan yang 100%, lantaran masih ada faktor tubuh yang lain yang harus kita perhatikan, antara lain yaitu perilaku mental dan attitude orang tersebut, termasuk keperibadiannya menyerupai yang sedang kita bahas ketika ini.
Dr. Lavinia Rodriguez, spesialis penyakit jiwa, dalam tuisannya untuk the Tampa Bay Times menyampaikan bahwa bahwasanya operasi bypass lambung atau gastric bypass surgery itu yaitu sarana yang terakhir, sedangkan yang harus kita lakukan sebelumnya yaitu mengatasi problem psikologi yang sangat mungkin menjadi penyebab utama peningkatan berat tubuh seseorang.
Bila hal ini lupa kita lakukan, maka seringkali kita akan melihat pasien yang telah menjalankan tindakan gastric bypass surgery ini berat badannya kembali meningkat. Bila diteliti maka penyebabnya seringkali yaitu problem psikologi pasien yang sepele saja, menyerupai contohnya kecenderungan pasien ingin tampil perfeksionis, cara pandang terhadap olahraga yang dianjurkan, atau hal umum lainnya.
Kesimpulan:
- Orang dengan berat tubuh yang berlebih seringkali mempunyai problem perkembangan kepribadian juga
- Anak dengan berat tubuh berlebih seringkali menjadi materi permainan dan dilecehkan oleh sobat sebaya mereka, tidak diajak dalam permainan olahraga atau aktivitas sekoah yang lain, disisihkan atau dikucilkan dalam pergaulan disekolah
- Orang cukup umur dengan berat tubuh berlebih juga mengalami kesulitan bergaul dan interaksi dengan lingkungan bekerja dengan mengalami hal hal yang sama menyerupai pada anak yang berat tubuh berlebih. Kesempatan untuk dipromosikan yang lebih sedikit dibandingkan dengan kolega yang berat badannya normal.
- Efek dan beban psikologi yang lebih berat akan terjadi pada perempuan yang berat tubuh berlebih, lantaran perempuan lebih sadar akan kecantikan dan keindahan fisik daripada pria. Sehingga akan sangat kuat pada prestasi mereka.
Untuk mempunyai berat tubuh yang ideal, kita tidak perlu lakukan dengan diet contoh makan yang sangat ketat hingga "tidak manusiawi", yang kita perlukan yaitu sederhana saja, yaitu dengan contoh makan yang seimbang dan banyak mengandung nilai gizi yang baik, bukan hanya kalori saja.
Kemudian ditambah dengan berolahraga secara rutin dan konsisten.
Olah raga bisa dalam bentuk yang ringan saja (sesuaikan dengan usia dan status kesehatan Anda), contohnya berjalan, berjalan cepat hingga jogging.
Olahraga yang teratur dan rutin akan mengubah lemak tubuh menjadi masa otot. Sehingga tubuh kita akan memperoleh bentuk yang indah dan elastis !
Berat tubuh kita akan berkurang secara perlahan hingga mencapai berat tubuh yang ideal sesuai dengan tinggi tubuh kita....
Jadi siapa bilang untuk mempunyai berat tubuh ideal itu susah ? Coba buktikan sendiri !
Berat tubuh ideal ...Source: Google free image |