- Kesehatan Otak Dipengaruhi Kebiasaan Membaca

- Kesehatan Otak Dipengaruhi Kebiasaan Membaca 






Kebiasaan Membaca ...Source: Google free image

Pendahuluan :





Kebiasaan membaca ialah suatu kebiasaan yang baik dan sangat menyenangkan, sebab membaca bukan hanya berkhasiat untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan kita, atau memperluas wawasan dan sudut pandang kita, tetapi membaca juga menciptakan kita menjadi akil bijaksana dan kaya secara spiritual. 





Bahkan dalam banyak penelitian ilmiah telah menunjukan bahwa kebiasaan membaca, baik materi bacaan yang ringan ibarat buku dongeng sampai materi bacaan yang serius dan ilmiah, ialah sangat bermanfaat bagi kesehatan organ otak, akan menciptakan sel otak kita menjadi terlatih, menciptakan daya ingat kita menjadi lebih baik, mempertahankan dan meningkatkan kapasitas dan kemampuan fungsi kognitif otak yang sangat penting, dan mencegah otak kita menjadi bau tanah dan mengalami gangguan fungsi daya ingat dan fungsi kognitif sebelum waktunya atau premature aging of the brain, contohnya memperlambat dan mencegah terjadinya gangguan dimentia otak atau yang lebih parah yaitu terjadinya penyakit Alzheimer penyakit perampok daya ingat otak kita.  





Sebelum kita melangkah lebih jauh mengupas manfaat kebiasaan membaca bagi otak, maka mungkin ada pembaca yang akan bertanya, sesungguhnya apa sih fungsi kognitif otak itu ? 





Fungsi kognitif ialah kemampuan seseorang untuk memproses pikirannya. 


Kognitif selalu berkaitan dengan kemampuan otak ibarat daya ingat, kemampuan otak untuk mendapatkan dan mengolah gosip yang baru, kemampuan berbicara dan kemampuan membaca, mengolahnya dan mengerti apa yang dibacanya.





Pada seorang yang sehat, maka otaknya memiliki kemampuan untuk mencar ilmu hal dan keahlian yang baru, terutama pada ketika masih berusia muda, dan berkembang dan membentuk pandangan dan pendapatnya ihwal dunia dan lingkungan sekelilingnya.





Dengan berlalunya waktu, maka faktor ibarat usia dan banyak sekali macam penyakit akan mempengaruhi fungsi kognitif, sehingga terjadi yang kita sebut contohnya kehilangan daya ingat atau dimentia, dan kesulitan mencari kata kata yang sempurna sewaktu kita sedang berbicara atau sedang menulis.  





Manusia telah dilengkapi dengan fungsi kognitif semenjak lahir, sehingga setiap insan memiliki kesanggupan mencar ilmu dan mengingat sejunlah tertentu gosip yang diterimanya. Kemampuan ini yang sering diukur dengan uji atau test IQ (Intelligence Quotient), meskipun metode ini tidak sempurna 100% dan tidak selalu akurat untuk mengukur kesanggupan fungsi kognitif manusia.   








Apakah Membaca Akan Mempengaruhi Otak Manusia ? 





Baru gres ini ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Stanford Center for Cognitive and Neurobiological Imaging, yang mengambil citra rekam / scan otak mahasiswa tingkat doktoral yang sedang membaca sebuah novel yang jalinan dan komposisi ceritanya tidak mengecewakan rumit. 


Pada awalnya mereka hanya diminta membaca novel itu secara santai saja, kemudian beberapa ketika kemudian mereka diminta untuk  mengubah cara membaca novel tersebut menjadi membacanya dengan serius dan konsentrasi penuh,  seakan-akan sedang dikelas untuk membahas dan akan berdiskusi serius ihwal isi novel tersebut. 


Ternyata peralihan cara membaca ini menciptakan perubahan yang sangat faktual dari citra aktifitas otak yang direkam dengan media fMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) yaitu suatu metode untuk mengukur aktifitas otak dengan mengukur pedoman darah yang meningkat ke penggalan otak yang sedang aktif.


Ternya pada ketika mereka membaca novel ini dengan santai, maka akan tampak pedoman darah meningkat ke pusat kesenangan di otak sementara waktu mereka membaca dengan serius dan teliti, maka tampak alairan darah meningkat ke kawasan kulit depan otak (pre frontal cortex), yang berkaitan dengan kiprah dan fungsi sanksi ibarat membaca dan menganalisa gosip yang diterima oleh otak.     






Fungsi Eksekusi dan Otak 





Fungsi sanksi ini bukan hanya bertugas untuk membaca saja: tetapi fungsi otak ini juga membantu kita untuk memilih bagaimana kita membagi perhatian kita, mempergunakan daya ingat otak dan secara umum mengendalikan kekuatan dan kemampuan daya mental otak kita. Mempunyai peranan sangat penting ketika kita harus mengambil keputusan. 





Meskipun inovasi Universitas Stanford ini masih sangat awal, tetapi telah memberi bukti bahwa kebiasaan membaca memiliki dampak positif terhadap  daya kognitif otak kita, apalagi membaca dengan serius, sanggup meletih kita untuk mengatur daya konsentrasi.   





Ada penelitian lain yang menunjukan bahwa membaca memiliki imbas baik untuk otak. 


Sebuah peneltian tahun 2007 dari the Center for Occupational and Environmental Neurology menemukan bahwa membaca dengan semangat akan melatih otak sanggup meningkatkan daya kognitif, yang artinya dengan melatih otak dengan aktifitas intelektual seperti  membaca, maka sanggup melindungi otak dan mencegah terjadinya gangguan fungsi kognitif otak dikemudian hari. 


Dan juga ditemukan bahwa latihan otak ini tidak dipengaruhi oleh usia, sebab latihan dan kebiasaan membaca bagi orang yang telah bau tanah tetap akan mendapatkan hasil yang sama dengan orang muda yang tidak mau berlatih !      

Jadi kesimpulan bahwa kebiasaan membaca semenjak muda sampai usia lanjut ialah hal yang sangat baik untuk merangsang sel otak untuk tetap mempertahankan fungsi kognitif dan daya ingatnya, biar supaya faktor usia dan penyakit tidak mempercepat proses penuaan otak sebelum waktunya ; mencgah terjadinya dimentia (kehilangan daya ingat) dan penyakit Alzheimer yang sanggup merampas seluruh memori dan kenangan kita akan masa kemudian kita yang penuh arti dan kesenangan !   

Mari membaca ...Source : Google free image



Happy Healthy Living ! 


Source: 

https://wikimamfaat.com
 








 
















 





 




   





















 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel