- 10 Mitos Wacana Diet Penderita Diabetes Mellitus
Wednesday, November 2, 2016
- 10 Mitos Tentang Diet Penderita Diabetes Mellitus
Pendahuluan
Penyakit Diabetes Mellitus ialah penyakit khronis menahun yang berefek pada gangguan sistim metabolisme pengolahan materi kuliner menjadi glukosa dalam darah dan menjadi glikogen yang disimpan dalam hati dan jaringan otot yang kemudian akan diubah kembali menjadi glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi bagi semua akifitas tubuh kita.
Seluruh proses ini diatur dan dibantu oleh hormon Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar Pankreas dalam tubuh kita.
Jadi, seandainya kita mengalami gangguan produksi hormon Insulin, maka akan terjadi gangguan seluruh proses metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam semua jenis materi kuliner untuk diubah menjadi energi bagi acara dan aktifitas tubuh kita.
Ini yang dikenal sebagai penyakit Diabetes Mellitus atau orang awam menyebutnya Penyakit Kencing Manis atau Penyakit Gula.
Penyakit Diabetes Mellitus ialah penyakit khronis menahun, dengan segala impek dan efek jelek terhadap semua organ vital yang ada didalam tubuh kita, contohnya penyakit diabetes mellitus sanggup mengakibatkan :
Jadi penyakit Diabetes Mellitus ini sanggup kita umpamakan sebagai olah raga ateletik, yang menjadi induk untuk cabang dan jenis olahraga yang lain yang dikembangkan dari olahraga ateletik ini. Penyakit Diabetes Mellitus ini ialah Mother of the Diseases ! Karena dari penyakit diabetes yang tidak diobati akan bermetamorfosis aneka macam macam penyakit serius yang melibatkan organ tubuh lainnya.
Kali ini kita hanya akan membahas 10 Mitos yang terdapat seputar Diet atau pola makan yang dianjurkan untuk para penderita penyakit Diabetes Mellitus, proposal mana yang benar dan mitos mana yang salah sehingga tidak perlu kita ikuti.
10 Mitos Tentang Diet Penderita Diabetes Mellitus
Hanya mendengar istilah Diet Untuk Penyakit Diabetes Mellitus saja sudah menciptakan kita merasa frustrasi dan merasa tidak sanggup menjalankan pola makan ketat ibarat yang biasa kita dengar.
Selai itu, kita tentu juga sering mendengar orang berkata, bahwa :
Ketiga pernyataan tersebut tadi ialah tiga dari 10 mitos perihal Diet atau Pola Makan untuk Penderita Dibetes yang akan kita bahas sebentar lagi.
Mitos 1: Konsumsi terlalu banyak gula mengakibatkan penyakit Diabetes Mellitus
Apakah benar pernyataan diatas ?
Bagaimana penyakit Diabetes Mellitus sanggup terjadi ?
Sampai dikala ini alasannya ialah yang terang belum kita ketahui dengan pasti. Yang kita ketahui bahwa konsumsi banyak gula tidak begitu saja mengakibatkan kita sakit diabetes. Diabetes gres terjadi bila terjadi gangguan kemampuan tubuh untuk mengubah kuliner yang kita makan menjadi sumber energi.
Saat tubuh kita mengubah kuliner yang mengandung karbo hidrat menjadi glukosa, salah satu bentuk energi yang dibutuhkan oleh sel tubuh kita. Ada sebuah hormon yang disebut Insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas, hormon Insulin ini yang membantu sel tubuh menggunakan glukosa menjadi energi yang diperlukan.
Ada 3 jenis penyakit Diabetes Mellitus yang telah dikenal dikala ini, yaitu :
Diabetes Tipe 1 Ini terjadi lantaran kelenjar pankreas tidak bisa menciptakan hormon Insulin. Tanpa Insulin maka gula akan menumpuk dalam darah kita dan tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh. Mereka yang menderita Diabetes Tipe 1 ini mutlak memerlukan Insulin yang diberikan secara suntikan dari luar.
Penderita Diabetes Tipe 1 ini biasanya ialah anak anak dan /atau kaum muda usia. Menurut penelitian, ini berkaitan dengan faktor kelainan genetik anak tersebut, jadi kelainan ini diturunkan dari pihak orang tuanya.
Diabetes Tipe 2 Ini terjadi ketika kelenjar pankreas tidak sanggup lagi menciptakan hormon Insulin dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh, atau mungkin juga karena, hormon Insulin ini tidak efektif bekerja mengubah glukosa menjadi energi tubuh.
Mereka yang memiliki berat tubuh yang hiperbola atau over weight, akan menambah besar kemungkinan terjadinya Diabetes Tipe 2 ini. Dan keadaan ini bisa terjadi pada setiap usia, juga erat sekali behubungan dengan gaya hidup / life style seseorang, misal kurang berolahraga, makan berlebihan, dll.
Diabetes Semasa Kehamilan Terjadi semasa perempuan sedang hamil. Ini ialah lantaran semasa hamil, akan terjadi perubahan keadaan hormonal pada tubuh perempuan tersebut, maka kerja hormon Insulin menjadi tidak optimal. Untuk itu, perempuan tersebut biasanya diberikan hormon Insulin tambahan dari luar.
Keadaan ini akan kembali menjadi normal sesudah kehamilan telah selesai.
Mitos 2 : Terdapat banyak hukum dan pantangan dalam menentukan jenis kuliner dan minuman yang sesuai dan baik untuk orang menderita penyakit diabetes
Jika kita menderita penyakit diabetes, maka kita memang perlu menciptakan rencana dan menentukan pola makan kita.
Tetapi prisip dasarnya ialah sederhana saja, lantaran mematuhi Diet Diabetes berarti menentukan jenis kuliner yang cocok dengan aktifitas tubuh kita dan juga obat yang kita minum, biar supaya tetap bisa mempertahankan kadar gula darah mendekati batas normalnya.
Lalu, apakah kita harus mengubah jenis kuliner kita ? Mungkin saja iya, tetapi perubahan itu tidak akan sebanyak dan se-drastis ibarat yang kita takutkan.
Mitos 3 : Karbohidrat tidak baik untuk penderita diabetes mellitus
Pada kenyataannya, karbohidrat ialah baik untuk penderita diabetes mellitus, lantaran zat ini ialah modal utama untuk pola makan orang diabet yang sehat, atau menjadi dasar untuk pola makan yang manapun juga.
Hanya saja lantaran karbohidrat memiliki imbas eksklusif terhadap jumlah gula dalam darah, maka kita diminta untuk memperhatikan jumlah karbohidrat yang kita konsumsi setiap saat, bila kita sedang mengikuti pola makan untuk orang diabetes.
Hanya saja, lantaran kuliner berkarbohidrat juga mengandung banyak zat gizi lain ibarat vitamin, mineral dan serat, maka jenis diet diabetes yang baik ialah kita menentukan jenis kuliner yang banyak mengandung zat gizi ibarat roti gandum atau buah segar dan sayuran berserat tinggi.
Anda bisa bertanya pada dokter andal gizi untuk mendapat materi kuliner yang baik untuk penderita diabetes.
Mitos 4 : Protein lebih baik untuk penderita diabetes mellitus daripada karbohidrat
Karena karbohidrat memiliki imbas eksklusif yang cepat mempengaruhi kadar gula darah, maka para penderita diabetes cenderung menghindarkan kuliner jenis ini dan diganti dengan kuliner protein, namun kuliner terlalu banyak protein juga akan besar lengan berkuasa jelek terhadap kondisi penyakit diabetes mellitus.
Masalahnya ialah kuliner yang kaya dengan zat protein, ibarat daging, juga akan banyak mengandung lemak jenuh, yang bila dikonsumsi berlebihan, akan meningkatkan resiko penyakit jantung pada kaum penderita diabetes mellitus ini.
Sehingga dalam pola makan penderita diabetes yang seimbang adalah, jumlah proteinnya seharusnya menawarkan kalori antara 15% - 20% dari jumlah total kalori yang dikonsumsi sehari.
Mitos 5 : Dengan mengatur takaran obat anti diabetes, maka penderita diabtes mellitus boleh bebas konsumsi makan
Jika kita menggunakan hormon Insulin untuk diabetes, maka kita akan diajari menggunakan jenis dan jumlah hormon Insulin yang diadaptasi dengan jumlah kuliner yang kita makan. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita boleh makan sebanyak yang kita inginkan kemudian menggunakan jumlah lebih banyak hormon Insulin untuk mengatur dan menstabilkan kadar gula darah kita.
Demikian juga bila kita menggunakan jenis obat lain untuk diabetes, jangan mencoba untuk menyesuaikan takaran obat tersebut untuk disesuikan dengan jumlah karbohidrat dalam kuliner yang telah kita konsumsi, kecuali hal ini dilakukan dibawah pengawasan dan perintah dokter anda.
Umumnya obat anti diabetes bekerja baik bila digunakan secara konsisten dan teratur, ibarat yang dianjurkan dokter
Mitos 6 : Anda tidak sanggup lagi mengkonsumsi kuliner kesukaan anda !
Bukan alasan untuk berhenti mengkonsumsi kuliner kesukaan lantaran menderita diabetes mellitus. Tetapi kita sanggup menyiasatinya dengan cara :
Mintalah nasehat spesialis gizi untuk memasukkan kuliner kesukaan kita kedalam hidangan pola makan diabetes kita.
Mitos 7 : Karena menderia diabetes, Anda tidak sanggup menikmati kuliner epilog lagi !
Salah ! Anda sanggup menyiasatinya dan memasukkan kuliner epilog kedalam hidangan pola makan diabetes. Berikut ini ialah beberapa teladan perihal itu:
Mitos 8 :Pemanis Buatan berbahaya untuk orang sakit diabetes mellitus
Pemanis buatan lebih elok daripada gula biasa dalam ukuran yang sama, sehingga kita hanya memerlukan jumlah yang lebih sedikit embel-embel buatan untuk mendapat rasa elok yang sama dengan gula alami yang biasa kita pakai. Hal ini bisa mengurangi jumlah kalori yang akan kita peroleh dari embel-embel gula biasa.
Dipasaran ada dijual beberapa jenis embel-embel buatan pengganti gula alami, contohnya :
Anda bisa konsul dengan andal gizi untuk membantu memilihkan jenis embel-embel buatan yang mana yang cocok untuk diperguakan dalam kopi, memanggang atau memasak atau untuk tujuan yang lain.
Belum usang ini terdapat kritikan yang saling bertentangan perihal pemakaian embel-embel buatan, Andalah yang menentukan jenis embel-embel buatan mana yang cocok untuk anda.
Saat ini juga semakin banyak embel-embel buatan "alamiah" yang merambah pasaran, sehingga kita akan semakin banyak pilihan jenis dan macam embel-embel buatan yang kondusif dan cocok untuk kita.
Mitos 9 : Anda hanya boleh konsumsi kuliner khusus utuk orang berpenyakit diabetes mellitus saja !
Sebetulnya tidak ada yang disebut pola makan "diabetic diet". Makanan yang sehat untuk orang berpenyakit diabetes juga ialah jenis kuliner yang sama, untuk anggota keluarga kita yang lain, yang tidak berpenyakit diabetes mellitus.
Sehingga tidak dibutuhkan persiapan khusus untuk menciptakan kuliner untuk orang berpenyakit diabetes mellitus.
Sebenarnya yang membedakan pola makan "diabetic diet" dengan pola makan normal anggota keluarga kita, ialah : Jikalau anda menderita penyalit diabetes, maka anda harus memantau lebih teliti jenis kuliner yang anda makan. Ini termasuk memperkirakan jumlah kalori total yang kita asup dan jenis serta jumlah karbohidrat, lemak dan protein yang kita makan.
Hal ini bisa anda pelajari dan peroleh dari spesialis gizi atau petugas penyuluh pasien penyakit diabetes mellitus
Intinya ialah bahwa jenis atau pola kuliner pederita diabetes dengan anggota keluarga yang sehat ialah persis sama, yang berbeda hanya jumlah kalori, dan jenis kuliner yang harus diperhatikan.
Mitos 10 : Makanan terbaik bagi penderita diabetes ialah kuliner diet !
Jangan hanya lantaran satu jenis kuliner yang ditempelkan label "makanan diet" maka itu sudah pasti kuliner terbaik untuk penderita penyakit diabetes. Kenyataannya ialah kuliner jenis demikian ialah mahal, dan padahal kuliner jenis lain juga sama sehatnya ibarat kuliner berlabel "makanan diet" ini.
Untuk setiap jenis kuliner siap makan yang kita pilih, sebaiknya baca keterangan yang tertempel perihal komposisi materi penambah yang dibutuhkan untuk mempersiapkan jenis kuliner yang kita pilih ini, perhatikan juga kalori yang terkandung dalamnya, apakah ini cocok untuk kita.
Jika ragu, tanyalah kepada petugas penyuluh pasien diabetes mellitus atau kepada spesialis gizi.
Inilah beberapa mitos atau kepercayaan yang kurang sempurna perihal pola kuliner untuk penderita penyakit diabetes. Maka sesudah membaca dan mengerti duduk kasus ini, kita bisa menciptakan sendiri dan mempersiapkan kuliner yang cocok untuk penderita diabetes, dengan cita rasa yang sama sedapnya dengan kuliner orang normal, tetapi tetap kita pantau jumlah kalori yang terkandung, nilai gizi yang dibutuhkan dan terpenting, ialah bahwa, penderita diabetes mellitus tidak harus dan tidak perlu, menghindarkan atau dihentikan makan kuliner kesukaannya !
Dengan pola makan yang tepat, dibarengi dengan obat yang sempurna dan berolahraga secara teratur, pasti penyakit diabetes bisa kita kedalikan dan bahkan kita "sembuhkan" !
Pendahuluan
Penyakit Diabetes Mellitus ialah penyakit khronis menahun yang berefek pada gangguan sistim metabolisme pengolahan materi kuliner menjadi glukosa dalam darah dan menjadi glikogen yang disimpan dalam hati dan jaringan otot yang kemudian akan diubah kembali menjadi glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi bagi semua akifitas tubuh kita.
Seluruh proses ini diatur dan dibantu oleh hormon Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar Pankreas dalam tubuh kita.
Jadi, seandainya kita mengalami gangguan produksi hormon Insulin, maka akan terjadi gangguan seluruh proses metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam semua jenis materi kuliner untuk diubah menjadi energi bagi acara dan aktifitas tubuh kita.
Ini yang dikenal sebagai penyakit Diabetes Mellitus atau orang awam menyebutnya Penyakit Kencing Manis atau Penyakit Gula.
Penyakit Diabetes Mellitus ialah penyakit khronis menahun, dengan segala impek dan efek jelek terhadap semua organ vital yang ada didalam tubuh kita, contohnya penyakit diabetes mellitus sanggup mengakibatkan :
- Hipertensi dan Penyakit Jantung
- Gangguan sistim persarafan sampai terjadinya impotensi
- Gangguan retina mata sampai orang menjadi buta
- Gangguan penyembuhan luka sampai terjadi gangren atau pembusukan pada anggota tubuh
- Kerusakan ginjal dan terjadi hipertensi
- Gangguan peredaran darah di otak dan stroke
- Dan masih banyak imbas jelek atau penyakit serius yang sanggup diakibatkan oleh penyakit Diabetes Mellitus ini
Jadi penyakit Diabetes Mellitus ini sanggup kita umpamakan sebagai olah raga ateletik, yang menjadi induk untuk cabang dan jenis olahraga yang lain yang dikembangkan dari olahraga ateletik ini. Penyakit Diabetes Mellitus ini ialah Mother of the Diseases ! Karena dari penyakit diabetes yang tidak diobati akan bermetamorfosis aneka macam macam penyakit serius yang melibatkan organ tubuh lainnya.
Kali ini kita hanya akan membahas 10 Mitos yang terdapat seputar Diet atau pola makan yang dianjurkan untuk para penderita penyakit Diabetes Mellitus, proposal mana yang benar dan mitos mana yang salah sehingga tidak perlu kita ikuti.
Jenis Bahan Makanan Untuk Penderita Diabetes Mellitus |
10 Mitos Tentang Diet Penderita Diabetes Mellitus
Hanya mendengar istilah Diet Untuk Penyakit Diabetes Mellitus saja sudah menciptakan kita merasa frustrasi dan merasa tidak sanggup menjalankan pola makan ketat ibarat yang biasa kita dengar.
Selai itu, kita tentu juga sering mendengar orang berkata, bahwa :
- Dia menjadi sakit diabetes lantaran sebelumnya makan minum terlalu elok atau terlalu banyak konsumsi gula
- Terdapat banyak hukum dan pantangan dalam menentukan jenis kuliner dan minuman yang sesuai dan baik untuk orang menderita penyakit diabetes
- Karena anda kini menderita sakit diabetes, maka mulai dikala ini sudah dihentikan makan jenis kuliner kesukaan kita lagi !
Ketiga pernyataan tersebut tadi ialah tiga dari 10 mitos perihal Diet atau Pola Makan untuk Penderita Dibetes yang akan kita bahas sebentar lagi.
Mitos 1: Konsumsi terlalu banyak gula mengakibatkan penyakit Diabetes Mellitus
Apakah benar pernyataan diatas ?
Bagaimana penyakit Diabetes Mellitus sanggup terjadi ?
Sampai dikala ini alasannya ialah yang terang belum kita ketahui dengan pasti. Yang kita ketahui bahwa konsumsi banyak gula tidak begitu saja mengakibatkan kita sakit diabetes. Diabetes gres terjadi bila terjadi gangguan kemampuan tubuh untuk mengubah kuliner yang kita makan menjadi sumber energi.
Saat tubuh kita mengubah kuliner yang mengandung karbo hidrat menjadi glukosa, salah satu bentuk energi yang dibutuhkan oleh sel tubuh kita. Ada sebuah hormon yang disebut Insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas, hormon Insulin ini yang membantu sel tubuh menggunakan glukosa menjadi energi yang diperlukan.
Ada 3 jenis penyakit Diabetes Mellitus yang telah dikenal dikala ini, yaitu :
Diabetes Tipe 1 Ini terjadi lantaran kelenjar pankreas tidak bisa menciptakan hormon Insulin. Tanpa Insulin maka gula akan menumpuk dalam darah kita dan tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh. Mereka yang menderita Diabetes Tipe 1 ini mutlak memerlukan Insulin yang diberikan secara suntikan dari luar.
Penderita Diabetes Tipe 1 ini biasanya ialah anak anak dan /atau kaum muda usia. Menurut penelitian, ini berkaitan dengan faktor kelainan genetik anak tersebut, jadi kelainan ini diturunkan dari pihak orang tuanya.
Diabetes Tipe 2 Ini terjadi ketika kelenjar pankreas tidak sanggup lagi menciptakan hormon Insulin dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh, atau mungkin juga karena, hormon Insulin ini tidak efektif bekerja mengubah glukosa menjadi energi tubuh.
Mereka yang memiliki berat tubuh yang hiperbola atau over weight, akan menambah besar kemungkinan terjadinya Diabetes Tipe 2 ini. Dan keadaan ini bisa terjadi pada setiap usia, juga erat sekali behubungan dengan gaya hidup / life style seseorang, misal kurang berolahraga, makan berlebihan, dll.
Diabetes Semasa Kehamilan Terjadi semasa perempuan sedang hamil. Ini ialah lantaran semasa hamil, akan terjadi perubahan keadaan hormonal pada tubuh perempuan tersebut, maka kerja hormon Insulin menjadi tidak optimal. Untuk itu, perempuan tersebut biasanya diberikan hormon Insulin tambahan dari luar.
Keadaan ini akan kembali menjadi normal sesudah kehamilan telah selesai.
Mitos 2 : Terdapat banyak hukum dan pantangan dalam menentukan jenis kuliner dan minuman yang sesuai dan baik untuk orang menderita penyakit diabetes
Jika kita menderita penyakit diabetes, maka kita memang perlu menciptakan rencana dan menentukan pola makan kita.
Tetapi prisip dasarnya ialah sederhana saja, lantaran mematuhi Diet Diabetes berarti menentukan jenis kuliner yang cocok dengan aktifitas tubuh kita dan juga obat yang kita minum, biar supaya tetap bisa mempertahankan kadar gula darah mendekati batas normalnya.
Lalu, apakah kita harus mengubah jenis kuliner kita ? Mungkin saja iya, tetapi perubahan itu tidak akan sebanyak dan se-drastis ibarat yang kita takutkan.
Mitos 3 : Karbohidrat tidak baik untuk penderita diabetes mellitus
Pada kenyataannya, karbohidrat ialah baik untuk penderita diabetes mellitus, lantaran zat ini ialah modal utama untuk pola makan orang diabet yang sehat, atau menjadi dasar untuk pola makan yang manapun juga.
Hanya saja lantaran karbohidrat memiliki imbas eksklusif terhadap jumlah gula dalam darah, maka kita diminta untuk memperhatikan jumlah karbohidrat yang kita konsumsi setiap saat, bila kita sedang mengikuti pola makan untuk orang diabetes.
Hanya saja, lantaran kuliner berkarbohidrat juga mengandung banyak zat gizi lain ibarat vitamin, mineral dan serat, maka jenis diet diabetes yang baik ialah kita menentukan jenis kuliner yang banyak mengandung zat gizi ibarat roti gandum atau buah segar dan sayuran berserat tinggi.
Anda bisa bertanya pada dokter andal gizi untuk mendapat materi kuliner yang baik untuk penderita diabetes.
Mitos 4 : Protein lebih baik untuk penderita diabetes mellitus daripada karbohidrat
Karena karbohidrat memiliki imbas eksklusif yang cepat mempengaruhi kadar gula darah, maka para penderita diabetes cenderung menghindarkan kuliner jenis ini dan diganti dengan kuliner protein, namun kuliner terlalu banyak protein juga akan besar lengan berkuasa jelek terhadap kondisi penyakit diabetes mellitus.
Masalahnya ialah kuliner yang kaya dengan zat protein, ibarat daging, juga akan banyak mengandung lemak jenuh, yang bila dikonsumsi berlebihan, akan meningkatkan resiko penyakit jantung pada kaum penderita diabetes mellitus ini.
Sehingga dalam pola makan penderita diabetes yang seimbang adalah, jumlah proteinnya seharusnya menawarkan kalori antara 15% - 20% dari jumlah total kalori yang dikonsumsi sehari.
Mitos 5 : Dengan mengatur takaran obat anti diabetes, maka penderita diabtes mellitus boleh bebas konsumsi makan
Jika kita menggunakan hormon Insulin untuk diabetes, maka kita akan diajari menggunakan jenis dan jumlah hormon Insulin yang diadaptasi dengan jumlah kuliner yang kita makan. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita boleh makan sebanyak yang kita inginkan kemudian menggunakan jumlah lebih banyak hormon Insulin untuk mengatur dan menstabilkan kadar gula darah kita.
Demikian juga bila kita menggunakan jenis obat lain untuk diabetes, jangan mencoba untuk menyesuaikan takaran obat tersebut untuk disesuikan dengan jumlah karbohidrat dalam kuliner yang telah kita konsumsi, kecuali hal ini dilakukan dibawah pengawasan dan perintah dokter anda.
Umumnya obat anti diabetes bekerja baik bila digunakan secara konsisten dan teratur, ibarat yang dianjurkan dokter
Mitos 6 : Anda tidak sanggup lagi mengkonsumsi kuliner kesukaan anda !
Bukan alasan untuk berhenti mengkonsumsi kuliner kesukaan lantaran menderita diabetes mellitus. Tetapi kita sanggup menyiasatinya dengan cara :
- Mengubah cara menyajikan kuliner kesukaan kita
- Mengubah jenis kuliner lain yang kita makan bersamaan dengan kuliner utama kesukaan kita
- Mengurangi porsi kuliner kesukaan kita tersebut
- Menggunakan kuliner kesukaan kita sebagai hadiah bonus bila kita berhasil mengikuti dan mematuhi pola kuliner diabetes kita
Mintalah nasehat spesialis gizi untuk memasukkan kuliner kesukaan kita kedalam hidangan pola makan diabetes kita.
Mitos 7 : Karena menderia diabetes, Anda tidak sanggup menikmati kuliner epilog lagi !
Salah ! Anda sanggup menyiasatinya dan memasukkan kuliner epilog kedalam hidangan pola makan diabetes. Berikut ini ialah beberapa teladan perihal itu:
- Gunakan embel-embel buatan didalam kuliner penutup
- Mengurang jumlah kuliner penutup. Misalnya mengurang jumlah sendok es krim dari 2 sendok menjadi hanya 1 sendok saja
- Membuat kuliner epilog menjadi lebih bergizi. Misalnya menggunakan gandum atau buah segar atau minyak sayur ketika menciptakan kuliner epilog ini.
- Mengurangi jumlah gula yang digunakan tetapi tanpa mengorbankan citarasanya yang lezat
- Menambah macam dan jenis kuliner penutup, bukan hanya terdiri dari es krim, kuliner ringan elok pie atau cake saja tetapi juga ditambah jenis dan variasinya menjadi lebih banyak dengan bauh2an, kuliner ringan elok gandum dengan anggur kering dan atau juga yoghurt
Mitos 8 :Pemanis Buatan berbahaya untuk orang sakit diabetes mellitus
Pemanis buatan lebih elok daripada gula biasa dalam ukuran yang sama, sehingga kita hanya memerlukan jumlah yang lebih sedikit embel-embel buatan untuk mendapat rasa elok yang sama dengan gula alami yang biasa kita pakai. Hal ini bisa mengurangi jumlah kalori yang akan kita peroleh dari embel-embel gula biasa.
Dipasaran ada dijual beberapa jenis embel-embel buatan pengganti gula alami, contohnya :
- Sakharin
- Aspartam
- Acesulfame potassium
- Sucralose
Anda bisa konsul dengan andal gizi untuk membantu memilihkan jenis embel-embel buatan yang mana yang cocok untuk diperguakan dalam kopi, memanggang atau memasak atau untuk tujuan yang lain.
Belum usang ini terdapat kritikan yang saling bertentangan perihal pemakaian embel-embel buatan, Andalah yang menentukan jenis embel-embel buatan mana yang cocok untuk anda.
Saat ini juga semakin banyak embel-embel buatan "alamiah" yang merambah pasaran, sehingga kita akan semakin banyak pilihan jenis dan macam embel-embel buatan yang kondusif dan cocok untuk kita.
Mitos 9 : Anda hanya boleh konsumsi kuliner khusus utuk orang berpenyakit diabetes mellitus saja !
Sebetulnya tidak ada yang disebut pola makan "diabetic diet". Makanan yang sehat untuk orang berpenyakit diabetes juga ialah jenis kuliner yang sama, untuk anggota keluarga kita yang lain, yang tidak berpenyakit diabetes mellitus.
Sehingga tidak dibutuhkan persiapan khusus untuk menciptakan kuliner untuk orang berpenyakit diabetes mellitus.
Sebenarnya yang membedakan pola makan "diabetic diet" dengan pola makan normal anggota keluarga kita, ialah : Jikalau anda menderita penyalit diabetes, maka anda harus memantau lebih teliti jenis kuliner yang anda makan. Ini termasuk memperkirakan jumlah kalori total yang kita asup dan jenis serta jumlah karbohidrat, lemak dan protein yang kita makan.
Hal ini bisa anda pelajari dan peroleh dari spesialis gizi atau petugas penyuluh pasien penyakit diabetes mellitus
Intinya ialah bahwa jenis atau pola kuliner pederita diabetes dengan anggota keluarga yang sehat ialah persis sama, yang berbeda hanya jumlah kalori, dan jenis kuliner yang harus diperhatikan.
Mitos 10 : Makanan terbaik bagi penderita diabetes ialah kuliner diet !
Jangan hanya lantaran satu jenis kuliner yang ditempelkan label "makanan diet" maka itu sudah pasti kuliner terbaik untuk penderita penyakit diabetes. Kenyataannya ialah kuliner jenis demikian ialah mahal, dan padahal kuliner jenis lain juga sama sehatnya ibarat kuliner berlabel "makanan diet" ini.
Untuk setiap jenis kuliner siap makan yang kita pilih, sebaiknya baca keterangan yang tertempel perihal komposisi materi penambah yang dibutuhkan untuk mempersiapkan jenis kuliner yang kita pilih ini, perhatikan juga kalori yang terkandung dalamnya, apakah ini cocok untuk kita.
Jika ragu, tanyalah kepada petugas penyuluh pasien diabetes mellitus atau kepada spesialis gizi.
Inilah beberapa mitos atau kepercayaan yang kurang sempurna perihal pola kuliner untuk penderita penyakit diabetes. Maka sesudah membaca dan mengerti duduk kasus ini, kita bisa menciptakan sendiri dan mempersiapkan kuliner yang cocok untuk penderita diabetes, dengan cita rasa yang sama sedapnya dengan kuliner orang normal, tetapi tetap kita pantau jumlah kalori yang terkandung, nilai gizi yang dibutuhkan dan terpenting, ialah bahwa, penderita diabetes mellitus tidak harus dan tidak perlu, menghindarkan atau dihentikan makan kuliner kesukaannya !
Dengan pola makan yang tepat, dibarengi dengan obat yang sempurna dan berolahraga secara teratur, pasti penyakit diabetes bisa kita kedalikan dan bahkan kita "sembuhkan" !
Variasi Makanan Kecil untuk Penderita Diabetes Mellitus |