Benarkah Teh Dan Kopi Mengurangi Risiko Diabetes ?
Wednesday, September 27, 2017
Benarkah Teh dan Kopi Mengurangi Risiko Diabetes ?
Apa dan bagaimanapun pilihan Anda, mengomsumsi salah satu jenis minuman itu sanggup menekan risiko mengidap penyakit kencing manis, demikian hasil analisa 18 studi yang melibatkan ratusan ribu orang.Kajian terhadap suatu riset pada 2005 yang kemudian menyimpulkan, orang yang minum kopi paling banyak menghadapi kemungkinan tiga kali lebih kecil mengidap diabetes dibanding mereka yang paling sedikit meminum kopi.
Khasiat Teh dan Kopi Untuk Diabetesi |
Beberapa tahun semenjak itu, jumlah penelitian mengenai korelasi kopi dan risiko diabetes meningkat lebih dari dua kali lipat.Sementara studi lainnya menawarkan bahwa teh dan kopi non-kafein mungkin juga bersifat mencegah.
Untuk memperbaharui bukti tersebut, Huxley dan timmnya menganalisis 18 riset yang mengaitkan kopi, decaf, dan teh, dengan risiko diabetes type 2 yang dipulikasikan antara 1996-2009 dan melibatkan 459.000 orang.Diabetes type 2, yang seringkali dikaitkan dengan penyakit obesitas, diderita hampir 8 persen penduduk AS.
Dari tiap cangkir kopi yang dikomsumsi tiap hari, para jago mencatat risiko seseorang terjangkit penyakit gula ini berkurang sebanyak 7 persen.Pada keenan studi itu, yang meneliti kopi non-kafein, para peneliti mendapati, orang yang mengomsumsi lebih dari tiga atau empat gelas kopi perhari mempunyai risiko diabetes 36 persen lebih rendah.
Dalam 7 studi yang meneliti kebiasaan minum teh dan risiko diabetes, orang yang minum lebih dari tiga atau empat gelas per hari menghadapi risiko 18 persen lebih rendah untuk terjangkit diabetes.
Menurut catatan Huxley dan kawan-kawan, analisis dikala ini mungkin terlalu memperbesar estimasi pengaruh minuman itu terhadap risiko diabetes alasannya faktor statistik dengan skala studi yang lebih kecil.Juga tak mungkin untuk menyampaikan dari bukti dikala ini bahwa pecandu berat kopi dan teh serta minuman non-kafein tak mempunyai karakteristik lain yang mungkin melindungi mereka dari diabetes, semisal diet yang lebih sehat bagi penderita diabetes.
Fakta bahwa pengaruh yang terlihat dari decaf, kopi dan teh ibarat nyata, semua itu bukan hanya pada kafein semata, tapi mungkin juga berkaitan dengan materi lain yang ditemukan pada minuman itu.Sebagai pola magnesium, lignan (bahan kimia ibarat estrogen yang ditemukan pada tanaman) atau asam klorogenik yang merupakan antioksidan yang memperlambat terlepasnya gula ke dalam darah sesudah makan.
Riset klinis diharapkan guna menyidik apakah memang minuman itu membantu mencegah diabetes.Jika manfaat itu terbukti benar, para dokter mungkin sanggup mulai menasehati pasien yang berisiko diabetes bahwa bukan hanya harus olahraga dan mengurangi berat badan, tapi juga minum teh dan kopi.