Cara Mengolah Daun Ungu Untuk Obat Wasir, Ambeien
Friday, July 22, 2016
Tidak banyak orang yang mengetahui manfaat daun ungu atau daun wungu untuk mengobati penyakit. Daun ungu dalam bahasa latin disebut Graptophyllum Pictum, merupakan tanaman herba yang berasal dari Papua Nugini dan kepulauan Polinesia. Para orang bau tanah kita terdahulu telah mengetahui dan mengajarkan cara mengolah daun ungu untuk obat wasir. Tradisi pengobatan daun ungu pembasmi ambeien telah dipraktekkan secara turun temurun, tetapi sekarang jarang digunakan.
Dalam perkembangannya, tanaman ini sekarang telah tersebar keseluruh wilayah Indonesia. Daun ungu dibeberapa kawasan disebut juga dengan nama Demung, wungu, tulak, daun temen-temen, karotong, kadi-kadi, dan daun putri. Tanaman yang berasal dari Papua Nugini dan Polinesia kemudian diperkenalkan hingga hingga ke Indo-Cina. Bahkan telah tersebar luas dan tumbuh di Filipina, Semenanjung Malaya, dan Indonesia.
Wasir atau disebut juga Ambeien, merupakan kondisi patologis yang membengkak. Lebih dikenal dengan peradangan Hemorrhoid, struktur vaskular dalam akses anus. Wasir internal dan eksternal sanggup saja muncul dengan cara berbeda. Beberapa orang diantaranya mengalami kedua tanda-tanda ini. Penyebab wasir tidak diketahui dengan jelas, sanggup saja sebab kebiasaan BAB tidak teratur, penyakit diare, kurang olah raga, dan nutrisi rendah serat. Penyebab lainnya sebab duduk terlalu lama, obesitas, batuk kronik, dan gangguan fungsi dasar panggul.
Cara Mengolah Daun Ungu Untuk Obat Wasir
Pengobatan tradisional juga memakai daun ungu untuk untuk pemakaian dalam. Menurut tradisi sanggup mengobati wasir, watu ginjal, hepatitis, dan menurunkan gula darah. Hasil penelitian menyebutkan bahwa daun ungu berfungsi sebagai anti-diabetes. Bahkan efeknya dianggap lebih baik dalam penyembuhan dibanding dengan metformin.
Adapun cara mengolah daun ungu untuk obat wasir yang sanggup dipraktekkan dirumah sebagai ramuan sederhana sebagai berikut:
- Ambil 7 helai daun ungu yang masih segar.
- Ditambah 7 helai daun duduk, setengah sendok teh menyan madu, setengah tablet Norit.
- Seluruh materi dipipis dan tambahkan air secukupnya.
- Ramuan ini diminum seperempat cangkir, sehari sekali.
- Lakukan pengobatan berulang selama 14 hari.
Beberapa pengobatan tradisional lainnya juga memakai materi herba dari tanaman ini. Diantaranya dipakai untuk pemakain luar untuk melembutkan kulit, mengobati penyakit borok dan bisul. Bahkan dianggap sangat membantu untuk mengurangi pembengkakan sebab benturan benda keras atau pukulan.
Graptophyllum pictum Bronze, image courtesy of Wikimedia Commons.