Khasiat Absurd Dan Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan
Tuesday, January 31, 2017
Daun Kelor selama ini mungkin masih belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyrakat kita. Jarang sekali orang mau memakai daun kelor sebagai materi makanan, kecuali di beberapa tempat di Indonesia mirip tempat Palu yang memakai kelaor sebagai kuliner khas.
Pemanfaatan daun kelor untuk herbal sekarang terbukti kian meluas di aneka macam daerah. Contohnya Muslihuddin dan Gatot Santosa yang telah membuka kebun kelor 1 ha di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Agustus 2009. Kelor di kebun budidaya ini tingginya tak lebih dari 75 cm sebab pekebun kerap memanen kelor mirip teh. Dari kebun itulah mereka mengekstrak daun kelor. Produksinya gres 200 botol – masing-masing 30 kapsul – per bulan.
Dengan penelitian ilmiah, terungkap bahwa daun ini ternyata mengandung aneka macam unsur nutrisi yang diharapkan oleh tubuh untuk memulihkan dan menjaga kesehatan. Variasi dan kadar kandungan nutrisi daun kelor berada di atas rata-rata dan di luar batas-batas kewajaran. Dari sisi botani dan morfologi tumbuhan, daun kelor ini cukup unik sebab merupakan daun beragam bertingkat tiga. Artinya satu anak daun kelor duduk pada tangkai ke tiga dari tangkai daun majemuknya. Fenomena aneh ini diakui di dunia barat sekalipun sebab memang dasarnya yaitu penelitian ilmiah. Tidak heran banyak media massa internasional mempopulerkan pohon kelor sebagai “miracle tree” alias pohon ajaib, bahkan ada yang menyebutnya sebagai “tree for life” alias pohon kehidupan.
Kelor |
Kandungan Vitamin dan Obat Daun Kelor
Keunggulan daun kelor terletak pada kandungan nutrisinya yang luar biasa, terutama golongan mineral dan vitamin. Setiap 100 g daun kelor mengandung 3390 SI vitamin A. Dua kali lebih tinggi dari bayam dan tigapuluh kali lebih tinggi dari buncis. Daun kelor juga tinggi kalsium, sekitar 440 mg/100 g, serta fosfor 70 mg/100 g. Jika selama ini jikalau kita bicara wacana sumber Vitamin A, yang terbayang yaitu wortel, jikalau dengan berat yang sama, maka Vitamin A pada daun kelor jauh lebih tinggi dibanding wortel.
Beberapa senyawa aktif dalam daun daun kelor yaitu arginin, valin, leusin, dan metionin.
Tubuh kita secara alami memang memproduksi arginin, tetapi sangat terbatas. Oleh sebab itu perlu asupan dari luar mirip daun kelor. Kandungan arginin pada daun kelor segar mencapai 406,6 mg; sedangkan pada daun kering 1.325 mg. Arginin meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh. Di samping itu, arginin juga mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan kemampuan untuk melawan kanker, dan memperlambat pertumbuhan tumor.
Tubuh juga memerlukan leusin karena tak bisa memproduksi sendiri. Daun kelor segar mengandung 492 mg leusin berperan dalam pembentukan protein otot dan fungsi sel normal.
Sedangkan metionin yang kadarnya mencapai 117 mg pada daun segar dan 350 mg pada daun kering bisa menyerap lemak dan kolesterol. Metionin menjadi kunci kesehatan hati yang banyak berafiliasi dengan lemak. Kekurangan metionin menyebabkan bermacam-macam penyakit mirip rematik kronis, sirosis, dan gangguan ginjal.
Kadar valin dalam daun segar 374 mg atau 1.063 mg (kering) berfungsi dalam sistem saraf dan pencernaan. Perannya antara lain membantu gangguan saraf otot, gangguan mental, emosional, dan insomnia.
Daun kelor juga mengandung pterigospermin yang bersifat merangsang kulit sehingga sering dipakai sebagai obat luar yang menghangatkan dan mengobati kelemahan anggota tubuh mirip tangan atau kaki. Jika daun segarnya dilumatkan, kemudian dibalurkan ke belahan tubuh yang lemah, maka bisa mengurangi rasa nyeri sebab bersifat analgesik.
Ampuh Untuk Kolesterol, Hepatitis, Jantung,
Beberapa orang yang mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol pada ketika cek up tahunan juga menyatakan bahwa tekanan darah dan kolesterolnya normal kembali sesudah mengonsumsi ekstrak daun lelor dalam bentuk kapsul.
Kelor juga mujarab mengatasi bermacam-macam penyakit lain mirip hepatitis, hiperlipidemia alias kolesterol tinggi, dan jantung.
Kandungan metionin dalam daun kelor memperbaiki fungsi hati yang berafiliasi dengan pencernaan dan detoksifikasi. Selain itu kelor juga kaya antioksidan untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Ketika kondisitubuh sehat menyerupai benteng yang kokoh, sehingga bisa melawan serangan penyakit.
Cukup Rebus
Saran herbalis bila kita hendak mengonsumsi kelor sebagai terapi pengobatan yaitu sebaiknya rebus daun kelor bersama air mendidih hingga 15 menit. Cara itu mudah sehingga gampang dilakukan pasien. Soal khasiat, tetap terjaga. Yang perlu diperhatikan ketika merebus daun kelor yaitu pemakaian wadah. Sebaiknya gunakan wadah berbahan tanah liat atau beling tahan panas. Kedua wadah tidak bereaksi dengan herbal ketika perebusan. Agar lebih mudah beberapa herbalis memproduksi daun kelor dalam bentuk serbuk bergairah dalam kemasan serupa teh celup. Pengolahan lain berupa bubuk hasil ekstraksi yang dikemas dalam kapsul. Sayangnya teknologi ekstraksi rumit dan mahal.
Beberapa penyakit lain yang sanggup diobati dengan Tanaman Kelor:
1. Kurap (herpes) dan luka bernanah
Tumbuklah daun kelor dengan kapur, kemudian balurkan hasil tumbukan tadi pada luka/kurap.
2. Kurang nafsu makan, epilepsi, histeri, sariawan, sulit buang air kecil, tubuh lemah, sakit kuning, rematik serta pegal linu.
Rebus akar daun kelor sebanyak 1 jari dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas, kemudian saring. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing ½ gelas.
3. Beri-beri dan udim
Giling akar daun kelor, akar pepaya, dan kulit lawang atau cengkih masing-masing 1 jari. Tambahkan air, peras, dan saring. Bagi air saringan menjadi 2 belahan yang sama. Minum air hasil saringan sebanyak 2 kali sehari.
4. Biduran dan alergi
Rebus 3 tangkai daun kelor, 1 siung bawang merah, serta adas dan pulasari secukupnya dalam 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Saring kemudian minm air rebusan dua kali sehari masing-masing satu gelas.