Ramuan Obat Herbal Anti Alergi

Alergi merupakan penyakit yang umum terjadi di masyarakat. walaupun penyakit ringan namun alergi sanggup menggangu kegiatan dan menurunkan kualitas hidup. Alergi merupakan suatu reaksi menyimpang dari badan yang berkaitan dengan peningkatan kadar imunoglobulin E yang merupakan suatu prosedur sistem imun.



Beberapa hal yang biasa kita kenal menyerupai jahe, cuka beras putih,dan gula merah sanggup menjadi ramuan anti alergi. Kita sanggup mencobanya dengan meramu; 15 gram jahe, 30 cc cuka beras putih, juga gula merah secukupnya, direbus bersamaan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring airnya dan siap untuk diminum, sehari sekali.

Dan untuk alergi yang menyerang hidung dan mengakibatkan pilek atau bersin-bersin, kita sanggup meramu : 7 lembar daun yang disebut daun sambung nyawa, kemudian 30 gram sambiloto segar yang direbus dalam 500 cc, didihkan hingga air tersisa 200 cc. kemudian air tersebut disaring dan diminum hangat-hangat. Atau daun pengecap buaya secukupnya, dikupas kulitnya kemudian dibentuk jus. Teteskan jus pengecap buaya ke dalam hidung sebanyak 3 tetes dengan memakai pipet.

Kemudian ramuan anti alergi yang menyerang kulit dan mengakibatkan gatal atau eksim. Kita sanggup menciptakan ramuan tradisional berupa sambiloto segar secukupnya kemudian kunyit segar secukupnya juga belerang. Semua ditumbuk hingga halus, kemudian dioleskan pada bab kulit yang terkena alergi. Begitu juga dengan daun ketepeng cina (Cassia alata) segar. Dengan secukupnya dihaluskan kemudian dioleskan pada bab kulit yang terkena alergi.

Jika alergi menyerang paru-paru yang mengakibatkan asma sanggup para masyarakat tradisional biasa memakai 10 kuntum bunga kenop sebanyak 10 hingga 15 gram jahe, yang direbus dengan 500 cc air hingga menyisakan 250 cc air. Airnya disaring kemudian diminum samasih hangat. Atau juga memakai 30 gram daun pegagan dan 10 gram bawang putih yang direbus bersamaan dalam 500 cc air, hingga tersisa sabnyak 250 cc. kemudian air tersebut disaring dan diminum hangat-hangat.

Semua rebusan ramuan tradisional tersebut harus lakukan dalam panci enamel atau periuk tanah.
source: Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel