Manfaat Jeruk Bali Untuk Kesehatan
Thursday, March 9, 2017
Jeruk Bali termasuk jenis tanaman yang relatif tahan penyakit dan bisa menyesuaikan diri dengan baik pada kawasan kering. Manfaat jeruk bali diantaranya sanggup mengatasi beberapa jenis penyakit ibarat jantung, sanggup menurunkan kadar kolesterol, dan bahkan bisa bermanfaat untuk anti aging.
Kaprikornus jeruk Bali tidak hanya mengandung vitamin C yang dipercaya sanggup membantu meningkatkan kekebalan tubuh, ebih dari itu, bermanfaat sebagai anti aging yang handal.
Kandungan serat yang gampang larut menciptakan jeruk bali juga akrab dengan pencernaan. Bahkan, efektif meluruhkan kolesterol, dan mencegah kolesterol masuk ke sistem peredaran darah. Ini tentu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit pada sistem kardiovaskular.
Untuk memaksimalkan asupan nutrisi Jeruk bali, Anda sanggup memakan kulitnya. Caranya, parut kulit jeruk bali dan masukan bersama saus salad buah. Kulit jeruk bali kaya akan vitamin C. Namun pastikan sebelum di parut, jeruk Bali sudah dicuci bersih.
Tapi ingat, ada sejumlah pantangan ketika mengkonsumsi buah ini. Jangan pernah memakannya bersamaan dengan obat. Salah satu zat yang berada dalam jeruk bali akan mengikat enzim alami yang ada di dalam usus sehingga mengurangi perembesan beberapa jenis obat pada badan ibarat obat anti depresi, dan obat penghambat kalsium.
Kandungan Jeruk Bali
- Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.
- Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya sehabis dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin sanggup menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali sanggup menurunkan risiko penyakit jantung.
- Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang sanggup membersihkan sel darah merah yang telah renta di dalam badan dan menormalkan tingkat hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada perempuan yaitu 37-47 persen, sedangkan pria 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan mengakibatkan anemia, tetapi jikalau sangat tinggi sanggup memicu penyakit jantung alasannya yaitu darah jadi mengental.
- Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.
- Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali yaitu sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan. Perokok dianjurkan untuk mengonsumsi jeruk bali dua "siung" (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah bisa memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akhir tidak stabilnya molekul radikal bebas alasannya yaitu rokok dan polusi udara.
Jeruk Bali Mengandung Antikanker?
Jeruk bali telah usang dikenal sebagai buah yang memperlihatkan manfaat kesehatan. Pakar Herbal dari Universitas Indonesia, Dr. Abdul Mun’im, M.Si, Apt. menyebut, jeruk bali bermanfaat untuk mengobati diare dan sembelit.
Sementara, hasil riset Huang-Ge Zhang, D.V.M., Ph.D dan Qilong Wang, Ph.D dari University of Louisville menyebutkan, nanopartikel yang berasal dari jeruk bali bisa mengirimkan bermacam-macam biro terapi untuk tubuh. Di antaranya yaitu obat antikanker dan protein untuk daya tahan tubuh.
Abdul Mun’im mengatakan, pendapat tersebut belum tentu benar. “Penelitian terhadap khasiat jeruk bali untuk mengobati kanker tersebut memang sedang berlangsung, tapi belum teruji kebenarannya,” ujar pakar herbal ini.
Pengujian terhadap jeruk bali juga belum hingga pada tahap uji terhadap manusia. Bahkan, ketika diujikan terhadap tikus percobaan, sebagian besar masih gagal. Akan tetapi ia membenarkan, jeruk bali mempunyai kandungan gizi yang tinggi termasuk dalam kaitan menjaga daya tahan tubuh.
Berikut kandungan jeruk bali dan keuntungannya ibarat diulas Abdul Mun’im:
Oleh alasannya yaitu keuntungannya banyak, jeruk bali sangat baik dikonsumsi. Namun, bagi yang ketika ini sedang mengonsumsi obat, lanjut Abdul Mun’im, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter. Sebab, senyawa-senyawa yang terkandung dalam jeruk bali sanggup bereaksi dengan obat-obat tertentu.
*( sumber : smallcrab.com
gambar : blogspot
Kaprikornus jeruk Bali tidak hanya mengandung vitamin C yang dipercaya sanggup membantu meningkatkan kekebalan tubuh, ebih dari itu, bermanfaat sebagai anti aging yang handal.
Kandungan serat yang gampang larut menciptakan jeruk bali juga akrab dengan pencernaan. Bahkan, efektif meluruhkan kolesterol, dan mencegah kolesterol masuk ke sistem peredaran darah. Ini tentu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit pada sistem kardiovaskular.
Untuk memaksimalkan asupan nutrisi Jeruk bali, Anda sanggup memakan kulitnya. Caranya, parut kulit jeruk bali dan masukan bersama saus salad buah. Kulit jeruk bali kaya akan vitamin C. Namun pastikan sebelum di parut, jeruk Bali sudah dicuci bersih.
Tapi ingat, ada sejumlah pantangan ketika mengkonsumsi buah ini. Jangan pernah memakannya bersamaan dengan obat. Salah satu zat yang berada dalam jeruk bali akan mengikat enzim alami yang ada di dalam usus sehingga mengurangi perembesan beberapa jenis obat pada badan ibarat obat anti depresi, dan obat penghambat kalsium.
Kandungan Jeruk Bali
- Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.
- Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya sehabis dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin sanggup menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali sanggup menurunkan risiko penyakit jantung.
- Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang sanggup membersihkan sel darah merah yang telah renta di dalam badan dan menormalkan tingkat hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada perempuan yaitu 37-47 persen, sedangkan pria 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan mengakibatkan anemia, tetapi jikalau sangat tinggi sanggup memicu penyakit jantung alasannya yaitu darah jadi mengental.
- Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.
- Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali yaitu sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan. Perokok dianjurkan untuk mengonsumsi jeruk bali dua "siung" (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah bisa memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akhir tidak stabilnya molekul radikal bebas alasannya yaitu rokok dan polusi udara.
Jeruk Bali Mengandung Antikanker?
Jeruk bali telah usang dikenal sebagai buah yang memperlihatkan manfaat kesehatan. Pakar Herbal dari Universitas Indonesia, Dr. Abdul Mun’im, M.Si, Apt. menyebut, jeruk bali bermanfaat untuk mengobati diare dan sembelit.
Sementara, hasil riset Huang-Ge Zhang, D.V.M., Ph.D dan Qilong Wang, Ph.D dari University of Louisville menyebutkan, nanopartikel yang berasal dari jeruk bali bisa mengirimkan bermacam-macam biro terapi untuk tubuh. Di antaranya yaitu obat antikanker dan protein untuk daya tahan tubuh.
Abdul Mun’im mengatakan, pendapat tersebut belum tentu benar. “Penelitian terhadap khasiat jeruk bali untuk mengobati kanker tersebut memang sedang berlangsung, tapi belum teruji kebenarannya,” ujar pakar herbal ini.
Pengujian terhadap jeruk bali juga belum hingga pada tahap uji terhadap manusia. Bahkan, ketika diujikan terhadap tikus percobaan, sebagian besar masih gagal. Akan tetapi ia membenarkan, jeruk bali mempunyai kandungan gizi yang tinggi termasuk dalam kaitan menjaga daya tahan tubuh.
Berikut kandungan jeruk bali dan keuntungannya ibarat diulas Abdul Mun’im:
- Bagian dalam berupa daging buah mengandung vitamin C yang mempunyai kegunaan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Zat lainnya yang banyak terkandung dalam jeruk bali yaitu pektin. Pektin yaitu homogen serat yang gampang larut yang sanggup mempengaruhi perembesan lambung dan usus dengan mengikat asal empedu. Zat ini bermanfaat untuk menurunkan perembesan lemak serta mengontrol kadar kolesterol yang nantinya akan dikeluarkan bersama kotoran.
- Kulit jeruk bali juga mengandung zat-zat yang mempunyai kegunaan dan sanggup menyembuhkan beberapa penyakit. “Pada kulit jeruk bali, terdapat senyawa polifenol. Rasanya sepat, tapi baunya khas,” terang Abdul Mun’im. Keberadaan zat itulah yang menciptakan kulit jeruk bali sanggup dipakai untuk mengobati diare dan sembelit.
- Aroma khas yang dihasilkan pada jeruk bali bersifat menenangkan, sehingga baik dipakai sebagai aroma terapi.
Oleh alasannya yaitu keuntungannya banyak, jeruk bali sangat baik dikonsumsi. Namun, bagi yang ketika ini sedang mengonsumsi obat, lanjut Abdul Mun’im, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter. Sebab, senyawa-senyawa yang terkandung dalam jeruk bali sanggup bereaksi dengan obat-obat tertentu.
*( sumber : smallcrab.com
gambar : blogspot