Ragam Khasiat Obat Sambiloto

 Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian  RAGAM KHASIAT OBAT SAMBILOTOSambiloto tumbuh liar di daerah terbuka, ibarat di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 700 m dpl. herba semusim, tinggi 50 - 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (quadrangularis) dengan buku batang yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bab bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, kalau masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda.

Daun sambiloto (Andrographis paniculata) mengandung banyak sekali senyawa kimia yang salah satunya yaitu andrographolide. Zat ini merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911. Andrographolide mempunyai sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti bisa melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Selain berguna melindungi hati, zat ini juga menekan pertumbuhan sel kanker, dimana Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4). Andrographolide juga mempunyai khasiat meningkatkan kekebalan tubuh, dengan cara meningkatkan pembelahan limfosit dan produksi interleukin-2. Khasiat sitotoksik limfosit ditingkatkan oleh andrographolide, yang membuatnya mempunyai khasiat tidak pribadi terhadap penghambatan sel kanker. Ringkasnya andrographolide ini bisa melindungi hati, melawan kanker, serta meningkatkan kekebalan tubuh.


Karena bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh atau stamina, secara trdisional daun sambiloto ini banyak dipakai untuk materi jamu. Dari mbak dan mbok yang menjual jamu gendong, hingga jamu pabrikan dengan kemasan modern.



CONTOH PEMAKAIAN :


1. Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 - 15 lembar direbus dengan 2
gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah hambar disaring, tambahkan
madu secukupnya kemudian diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.


2. Disentri basiler, diare, radang terusan napas, radang paru.
Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah hambar disaring. Air rebusannya diminum
sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.


3. Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan
selama 3 - 4 menit, kemudian ditumbuk dan diperas. Air perasan yang
terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g
sambil diaduk. Campuran tersebut kemudian diminum, sehari 3 kali
masing-masing 1/3 bagian.


4. Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air
panas. Setelah hambar diminum sekaligus, Lakukan 3 - 4 kali sehari.


5. Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan
1/2 cangkir air bersih, saring kemudian minum sekaligus. Daun segar yang
digiling halus juga bisa dipakai sebagai tapal tubuh yang panas.


6. TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu
secukupnya sambil diaduk rata kemudian dibentuk pil dengan diameter 0,5
cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, setiap
kali minum 15 - 30 pil.


7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2
cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk.
Setelah hambar minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.



8. Radang paru, radang mulut, tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan
air panas. Setelah hambar tambahkan madu secukupnya kemudian diminum
sekaligus.


9. Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci kemudian dibilas dengan air
matang. Bahan tersebut kemudian dikunyah dan aimya ditelan.


10. Hidung berlendir (rinorea), benjol indera pendengaran tengah (OMA), sakit gigi.
Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air
hingga tersisa 1 gelas. Setelah hambar disaring, kemudian diminum 2 kali
sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci kemudian digiling
halus dan diperas. Airnya dipakai untuk tetes telinga.


11. Kencing manis
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci kemudian direbus
dengan 3 gelas air higienis hingga tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring, kemudian diminum setelah makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel