Manfaat Obat Flora Waru Laut
Thursday, February 9, 2017
Nama ilmiah Waru Laut ialah Hibiscus tiliaceus. Waru bahari ialah flora tropis yang biasanya tumbuh di tepi pantai berpasir. Namun demikian Waru bahari juga tumbuh liar di hutan dan di pekarangan, kadang kala ditanam di halaman rumah atau di tepi jalan sebagai pohon peneduh. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya akan tumbuh bengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar.
Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bulat telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bab bawah berambut abu-abu rapat. Bunga bangun sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bab dalam, bermetamorfosis kuning merah, dan balasannya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruanglima , panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya sanggup dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa dipakai untuk menciptakan tali. Waru sanggup diperbanyak dengan biji.
Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bulat telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bab bawah berambut abu-abu rapat. Bunga bangun sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bab dalam, bermetamorfosis kuning merah, dan balasannya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau.Sulawesi : balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. NAMA ASING Tree hibiscus. NAMA SIMPLISIA Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daun mempunyai kegunaan antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar mempunyai kegunaan sebagai penurun panas dan peluruh haid.
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang dipakai ialah daun, akar, dan bunga.
INDIKASI
Daun waru dipakai untuk pengobatan :
TB paru-paru, batuk, sesak napas,
Radang amandel (tonsilitis),
Demam,
Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah,
Radang usus,
Bisul, abses,
Keracunan singkong,
Penyubur rambut, rambut rontok,
Akar digunakan untuk mengatasi :
terlambat haid,
demam.
Bunga digunakan untuk pengobatan :
radang mata.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 gr atau 15-30 gr bunga. Rebus dan air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya hingga halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, menyerupai bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut.
CONTOH PEMAKAIAN Waru Laut:
TB Paru
1.Potong-potong 1 genggam daun waru segar, kemudian basuh seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, kemudian minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum.
2.Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.) (masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, kemudian potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
Batuk
Cuci 10 lembar daun waru segar, kemudian potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah cuek saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya.
Batuk berdahak
Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda hingga bersih, kemudian tambahkan gula kerikil seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian.
Radang amandel
Cuci 1 genggam daun waru segar, kemudian rebus dalam 2 gelas air higienis hingga air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya dipakai untuk berkumur (gargle), terus diminum, sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.
Radang usus
Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap.
Berak darah dan lendir pada anak
Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) hingga bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas hingga airnya mengental menyerupai selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk hingga larut. Peras dan saring memakai sepotong kain halus. Minum air saringan sekaligus.
Muntah darah
Cuci 10 lembar daun waru segar hingga bersih, kemudian giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringannya, kemudian minum sekaligus.
Rambut rontok
Cuci 301embar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), kemudian giling hingga halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk hingga rata. Saring ramuan tersebut memakai sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari sesudah mandi, kemudian bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, basuh rambut keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
Penyubur rambut
Cuci 15 lembar daun waru muda, kemudian remas-remas dalam 1 gelas air higienis hingga airnya menyerupai selai. Selanjutnya, peras dan saring memakai sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.
Bisul
Cuci 5 lembar daun waru segar, kemudian gi
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
NAMA DAERAH Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daun mempunyai kegunaan antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar mempunyai kegunaan sebagai penurun panas dan peluruh haid.
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang dipakai ialah daun, akar, dan bunga.
INDIKASI
Daun waru dipakai untuk pengobatan :
TB paru-paru, batuk, sesak napas,
Radang amandel (tonsilitis),
Demam,
Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah,
Radang usus,
Bisul, abses,
Keracunan singkong,
Penyubur rambut, rambut rontok,
Akar digunakan untuk mengatasi :
terlambat haid,
demam.
Bunga digunakan untuk pengobatan :
radang mata.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 gr atau 15-30 gr bunga. Rebus dan air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya hingga halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, menyerupai bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut.
CONTOH PEMAKAIAN Waru Laut:
TB Paru
1.Potong-potong 1 genggam daun waru segar, kemudian basuh seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, kemudian minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum.
2.Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.) (masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, kemudian potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
Batuk
Cuci 10 lembar daun waru segar, kemudian potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah cuek saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya.
Batuk berdahak
Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda hingga bersih, kemudian tambahkan gula kerikil seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian.
Radang amandel
Cuci 1 genggam daun waru segar, kemudian rebus dalam 2 gelas air higienis hingga air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya dipakai untuk berkumur (gargle), terus diminum, sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.
Radang usus
Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap.
Berak darah dan lendir pada anak
Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) hingga bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas hingga airnya mengental menyerupai selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk hingga larut. Peras dan saring memakai sepotong kain halus. Minum air saringan sekaligus.
Muntah darah
Cuci 10 lembar daun waru segar hingga bersih, kemudian giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringannya, kemudian minum sekaligus.
Rambut rontok
Cuci 301embar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), kemudian giling hingga halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk hingga rata. Saring ramuan tersebut memakai sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari sesudah mandi, kemudian bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, basuh rambut keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
Penyubur rambut
Cuci 15 lembar daun waru muda, kemudian remas-remas dalam 1 gelas air higienis hingga airnya menyerupai selai. Selanjutnya, peras dan saring memakai sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.
Bisul
Cuci 5 lembar daun waru segar, kemudian gi
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.