Herbal Untuk Mengatasi Rematik Artritis
Tuesday, February 7, 2017
Herbal untuk Mengatasi Rematik Artritis
Berdasarkan penelitian yang terdapat pada jurnal Agriculture Food Chemical, ditemukan senyawa-senyawa kimia yang sanggup mencegah bahkan menyembuhkan rematik artritis. Senyawa tersebut ialah fenol yang bersifat antibakteri, anti radang dan aktif sanggup menghilangkan rasa sakit setempat. Dan juga senyawa flavanoid yang bersifat antioksidan, yang dipercaya sanggup menghambat pembentukan asam urat.
Senyawa-senyawa itulah yang menjadi kelebihan 5 herbal yang kita bahas untuk melawan rematik. Apa saja 5 herbal tersebut?
1. Cakar kucing (Acalypha indica)
Cakar kucing termasuk tumbuhan obat dari family jarak-jarakan. Nama lainnya ialah lelatang atau rumput kekosongan. Sebagai herba semusim, cakar kucing tumbuh tegak dengan tinggi30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang.
Tumbuhan ini mempunyai ciri daunnya berselang bentuk bundar lonjong hingga lancip, tepinya bergerigi, dengan panjang 2,5 cm - 8 cm, lebar 1,5 cm - 3,5 cm. Daun tumbuhan ini, di Indonesia biasanya dipakai untuk obat luka, bisul, dan bengkak.
Cara pemakaian cakar kucing sanggup ditumbuk halus dan dicampur minyak kelapa, kapur, dan garam sebagai obat urut untuk rematik artritis.
2. Kumis Kucing (Orthosipon Aristatus)
Tumbuhan ini merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dipakai sebagai obat watu ginjal, radang akses yang berafiliasi dengan ginjal, radang selaput lendir kantung kemih, dan rematik akhir asam urat.
Dalam Journal Etnopaharmacology (1992) menyebutkan bahwa daun kumis kucing mengandung mineral 12% dengan kadar kalium mencapai 600-700 mg/100g daun segar, kemudian terdapat 0,2% kelompok flavanoid lipophilic, termasuk sinensetin, flanonol glycoside, inositol, fitosterol dan saponin.
Hasil uji coba teh kumis kucing juga mengatakan adanya materi antimikroba, yang mencegah penimbunan cairan dan gas berat dalam rongga perut. Teh kumis kucing juga sanggup menambah pengeluaran getah empedu oleh hati dan memperlancar anutan empedu.
3. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Tumbuhan ini sudah tidak abnormal lagi di masyarakat kita dikarenakan telah banyak dipakai diantaranya untuk mengobati penyakit hepatitis, watu empedu, dan gangguan penyakit perut.
Claeson dalam Planta Medica menyebut temulawak ini mengandung minyak terbang sekitar 3,8% dengan senyawa arcurcumene, xanthorrizol, dan germacrene. Senyawa fenolic sesquiterpene xanthorrizol ditemukan pada temulawak jenis khusus.
Rimpang temulawak mengandung senyawa curcuminoids yang sanggup berfungsi sebagai antioksidan, antiradang, melarutkan protein, menurunkan tingkat triglyceride darah pada diabetes, serta senyawa curcumin yang meyebabkan padatnya kadar kelenjar empedu.
4. Jahe (Zingiber Officinale)
Tumbuhan ini juga mengandung senyawa kelompok fenol sehingga mempunyai khasiat sebagai obat. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Leung dan Foster, Encyclopedia of common natural ingridient use in foods, drugs, and cosmetics menyebutkan bahwa rimpang jahe sanggup mencegah infeksi pada luka, antiradang rematik artritis, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan tekanan darah, dan antitumor.
5. Sereh (Cymbopogon citratus)
Bonggol sereh ini banyak dipakai sebagai bumbu penyedap kuliner dan minuman. Anda yang bertempat tinggal di tanah Pasundan, niscaya mengenal minuman yang disebut serbat yang terbuat dari bonggol sereh.
Dalam pengobatan tradisional, bonggol sereh sering dipakai sebagai obat yang berafiliasi dengan usus. Sedangkan untuk pengobatan rematik biasanya dari minyak yang dihasilkan dari tumbuhan tersebut.
Cara pemakaian 5 herbal tersebut untuk Obat rematik ialah sebagai berikut
1. Ambil seluruh cuilan tumbuhan cakar kucing sebanyak sekitar 40 gram segar atau 10 gram kering,
2. Ambil daun kumis kucing sekitar 90 gram segar atau 30 gram kering
3. Siapkan rimpang jahe sebesar satu jempol, kemudian tumbuk atau diparut
4. Siapkan rimpang temulawak sebesar satu jempol, kemudian tumbuk atau diparut
5. Siapkan 2 batang bonggol sereh
6. Rebus semua herbal diatas dalam sebuah kendi yang berisi 1 liter air.
7. Rebus hingga mendidih
8. Hasil rebusannya diminum 2 hari sekali.
Berdasarkan penelitian yang terdapat pada jurnal Agriculture Food Chemical, ditemukan senyawa-senyawa kimia yang sanggup mencegah bahkan menyembuhkan rematik artritis. Senyawa tersebut ialah fenol yang bersifat antibakteri, anti radang dan aktif sanggup menghilangkan rasa sakit setempat. Dan juga senyawa flavanoid yang bersifat antioksidan, yang dipercaya sanggup menghambat pembentukan asam urat.
Senyawa-senyawa itulah yang menjadi kelebihan 5 herbal yang kita bahas untuk melawan rematik. Apa saja 5 herbal tersebut?
1. Cakar kucing (Acalypha indica)
Cakar kucing termasuk tumbuhan obat dari family jarak-jarakan. Nama lainnya ialah lelatang atau rumput kekosongan. Sebagai herba semusim, cakar kucing tumbuh tegak dengan tinggi30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang.
Tumbuhan ini mempunyai ciri daunnya berselang bentuk bundar lonjong hingga lancip, tepinya bergerigi, dengan panjang 2,5 cm - 8 cm, lebar 1,5 cm - 3,5 cm. Daun tumbuhan ini, di Indonesia biasanya dipakai untuk obat luka, bisul, dan bengkak.
Cara pemakaian cakar kucing sanggup ditumbuk halus dan dicampur minyak kelapa, kapur, dan garam sebagai obat urut untuk rematik artritis.
2. Kumis Kucing (Orthosipon Aristatus)
Tumbuhan ini merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dipakai sebagai obat watu ginjal, radang akses yang berafiliasi dengan ginjal, radang selaput lendir kantung kemih, dan rematik akhir asam urat.
Dalam Journal Etnopaharmacology (1992) menyebutkan bahwa daun kumis kucing mengandung mineral 12% dengan kadar kalium mencapai 600-700 mg/100g daun segar, kemudian terdapat 0,2% kelompok flavanoid lipophilic, termasuk sinensetin, flanonol glycoside, inositol, fitosterol dan saponin.
Hasil uji coba teh kumis kucing juga mengatakan adanya materi antimikroba, yang mencegah penimbunan cairan dan gas berat dalam rongga perut. Teh kumis kucing juga sanggup menambah pengeluaran getah empedu oleh hati dan memperlancar anutan empedu.
3. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Tumbuhan ini sudah tidak abnormal lagi di masyarakat kita dikarenakan telah banyak dipakai diantaranya untuk mengobati penyakit hepatitis, watu empedu, dan gangguan penyakit perut.
Claeson dalam Planta Medica menyebut temulawak ini mengandung minyak terbang sekitar 3,8% dengan senyawa arcurcumene, xanthorrizol, dan germacrene. Senyawa fenolic sesquiterpene xanthorrizol ditemukan pada temulawak jenis khusus.
Rimpang temulawak mengandung senyawa curcuminoids yang sanggup berfungsi sebagai antioksidan, antiradang, melarutkan protein, menurunkan tingkat triglyceride darah pada diabetes, serta senyawa curcumin yang meyebabkan padatnya kadar kelenjar empedu.
4. Jahe (Zingiber Officinale)
Tumbuhan ini juga mengandung senyawa kelompok fenol sehingga mempunyai khasiat sebagai obat. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Leung dan Foster, Encyclopedia of common natural ingridient use in foods, drugs, and cosmetics menyebutkan bahwa rimpang jahe sanggup mencegah infeksi pada luka, antiradang rematik artritis, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan tekanan darah, dan antitumor.
5. Sereh (Cymbopogon citratus)
Bonggol sereh ini banyak dipakai sebagai bumbu penyedap kuliner dan minuman. Anda yang bertempat tinggal di tanah Pasundan, niscaya mengenal minuman yang disebut serbat yang terbuat dari bonggol sereh.
Dalam pengobatan tradisional, bonggol sereh sering dipakai sebagai obat yang berafiliasi dengan usus. Sedangkan untuk pengobatan rematik biasanya dari minyak yang dihasilkan dari tumbuhan tersebut.
Cara pemakaian 5 herbal tersebut untuk Obat rematik ialah sebagai berikut
1. Ambil seluruh cuilan tumbuhan cakar kucing sebanyak sekitar 40 gram segar atau 10 gram kering,
2. Ambil daun kumis kucing sekitar 90 gram segar atau 30 gram kering
3. Siapkan rimpang jahe sebesar satu jempol, kemudian tumbuk atau diparut
4. Siapkan rimpang temulawak sebesar satu jempol, kemudian tumbuk atau diparut
5. Siapkan 2 batang bonggol sereh
6. Rebus semua herbal diatas dalam sebuah kendi yang berisi 1 liter air.
7. Rebus hingga mendidih
8. Hasil rebusannya diminum 2 hari sekali.