Khasiat Dan Manfaat Angsana Untuk Watu Ginjal, Sariawan Dan Bisul
Sunday, February 5, 2017
Manfaat Obat dari Pohon Angsana
Nama ilmiah: (Pterocarpus indicus Willd.)
Uraian :
Pohon Angsana merupakan pohon yang umum ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh jalan. Pohon, tinggi 10-40 m. Ujung ranting berambut. Daun penumpu bentuk lanset, panjang 1-2 cm. Daun berseling. Anak daun 5-13, lingkaran telur memanjang, meruncing, tumpul, mengkilat sekali, 4-10 kali 2,5-5 cm; anak tangkai lk 0,5-1,5 cm. Tandan bunga di ujung dan duduk di ketiak, sedikit atau tidak bercabang, berambut coklat, berbunga banyak, panjang 7-11 cm; anak tangkai 0,5-1,5 cm; bunga sangat harum. Kelopak bentuk lonceng hingga bentuk tabung, bergigi 5, tinggi lk 7 mm. Mahkota kuning oranye. Daun mahkota berkuku; bidang bendera bentuk Iingkaran atau lingkaran telur terbalik, berlipat kuat, melengkung kembali, garis tengah lebih kurang 1 cm; lunas lebih pendek daripada sayap, pucat. Bakal buah berambut lebat, bertangkai pendek, bakal biji 2-6. Polongan bertangkai di atas sisa kelopak, hampir lingkaran lingkaran, dengan paruh di samping, pipih sekali, sekitarnya bersayap, tidak membuka, garis tengah lk 5 cm, pada sisi yarig Iebar dengan ibu tulang daun yang tebal. Biji kebanyakan 1. Kerapkali ditanam; 1-800 m. Catatan: Kayunya memiliki warna dan kwalitas yang baik sekali; dipergunakan sebagai materi bangunan dan kayu meubel. Di Maluku pohon ini menghasilkan „kayu akar" (wortelhout) yang bagus. Kulitnya digunakan sebagai obat; dalam keadaan hidup pohon tersebut rnengandung cairan yang merah darah. Bagian yang digunakan Kulit kayu, getah (resin) dan daun muda.
Pohon Angsana merupakan pohon yang umum ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh jalan. Pohon, tinggi 10-40 m. Ujung ranting berambut. Daun penumpu bentuk lanset, panjang 1-2 cm. Daun berseling. Anak daun 5-13, lingkaran telur memanjang, meruncing, tumpul, mengkilat sekali, 4-10 kali 2,5-5 cm; anak tangkai lk 0,5-1,5 cm. Tandan bunga di ujung dan duduk di ketiak, sedikit atau tidak bercabang, berambut coklat, berbunga banyak, panjang 7-11 cm; anak tangkai 0,5-1,5 cm; bunga sangat harum. Kelopak bentuk lonceng hingga bentuk tabung, bergigi 5, tinggi lk 7 mm. Mahkota kuning oranye. Daun mahkota berkuku; bidang bendera bentuk Iingkaran atau lingkaran telur terbalik, berlipat kuat, melengkung kembali, garis tengah lebih kurang 1 cm; lunas lebih pendek daripada sayap, pucat. Bakal buah berambut lebat, bertangkai pendek, bakal biji 2-6. Polongan bertangkai di atas sisa kelopak, hampir lingkaran lingkaran, dengan paruh di samping, pipih sekali, sekitarnya bersayap, tidak membuka, garis tengah lk 5 cm, pada sisi yarig Iebar dengan ibu tulang daun yang tebal. Biji kebanyakan 1. Kerapkali ditanam; 1-800 m. Catatan: Kayunya memiliki warna dan kwalitas yang baik sekali; dipergunakan sebagai materi bangunan dan kayu meubel. Di Maluku pohon ini menghasilkan „kayu akar" (wortelhout) yang bagus. Kulitnya digunakan sebagai obat; dalam keadaan hidup pohon tersebut rnengandung cairan yang merah darah. Bagian yang digunakan Kulit kayu, getah (resin) dan daun muda.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
KHASIAT Adstringen dan diuretik. PENELITIAN Hayati, 1990. Jurusan Farmasi, FMIPA USU. Telah melaksanakan penelitian dampak infus daun Angsana terhadap penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20°Io secara oral menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan 50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar daripada dampak oleh tolbutalmid.
KHASIAT Adstringen dan diuretik. PENELITIAN Hayati, 1990. Jurusan Farmasi, FMIPA USU. Telah melaksanakan penelitian dampak infus daun Angsana terhadap penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20°Io secara oral menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan 50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar daripada dampak oleh tolbutalmid.
KHASIAT
Adstringen dan diuretik.
KEGUNAAN
Kulit kayu:
-Batu ginjal.
-Sariawan lisan (obat kumur).
-Daun muda:
-Kencing manis.
-Bisul (obat luar).
Getah (Kino):
-Luka (obat luar).
-Sariawan lisan (obat luar).
Contoh RAMUAN dengan Angsana
1. Batu Ginjal
bahan:
-Kulit kayu Angsana 3 gram
-Daun Keji kaca 2 gram
-Daun Kumis kucing 4 gram
-Air 115 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml. Bila watu telah keluar, baik berupa kristal maupun air kencing yang keruh atau air kencing yang berbuih maka proteksi jamu dihentikan. Kemudian dilanjutkan minum teh daun Kumis kucing 6% dalam air. 6 gram daun Kumis kucing diseduh dengan air mendidih sebanyak 100 ml. Diminum ibarat kebiasaan minum teh.
2. Sariawan Mulut
bahan:
-Kulit kayu Angsana 4 gram
-Daun Saga segar 4 gram
-Daun Sirih segar 3 helai
-Air 115 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.
Bila diharapkan tambahkan 10 gram gips pada beningan, didiamkan beberapa saat, kemudian disaring dan diambil bab beningnya. (Gips sanggup dibeli di apotik atau toko kimia).
Cara pemakaian:
Untuk kumur, tiap 3 jam sekali, tiap kali pakai 50 ml, jikalau perlu sanggup diencerkan dengan air.
3. Bisul
Bisul dicuci dengan air higienis atau alkohol 70%. Kemudian daun Angsana diremas dan ditempelkan pada infeksi tersebut. Diperbaharui tiap 3 jam sekali.
Komposisi :
Resin dikenal dengan nama kino (asam kinotanat dan zat warna merah.
Resin dikenal dengan nama kino (asam kinotanat dan zat warna merah.