Khasiat Tanaman Aren Untuk Sariawan, Kerikil Ginjal
Tuesday, February 7, 2017
Siapa tak kenal dengan gula aren atau brown sugar yang banyak digunakan di dapur atau sebagai perhiasan alami yang sehat.
Nama Ilmiah Aren:
Arenga pinnata
Sinonim: Arenga sacchrifera Labill.
Famili: Arecaceae (Palmae).
Deskripsi Pohon:
Pohon ibarat palem dengan Batang tinggi hingga 25 m dan diameter 65 cm. sebagian batang yang cukup panjang berdaun, di bawahnya terdapat pelepah daun yang tepinya sobek-sobek terurai menjadi serabut hitam. Tangkai daun hingga 1,5 m, helaian daun panjangnya hingga 5 m. Anak daun hingga 145 kali 7 cm, di bab bawah terdapat lapisan lilin. Berumah satu, tongkol betina dengan tongkol. jantan panjangnya 2,5 m. Tongkol bercabang satu kali, cabang samping panjang 1,5 m. Bunga jantan berpasangan, panjang 12 – 15 mm. Bunga betina bangkit sendiri, hampir bundar ibarat bola. Buah buni bundar peluru, dengan Ujung pesok ke dalam. Seluruh Jawa, dalam hutan atau ditanam 1 – 1400 m di atas permukaan laut. Juga populer dengan nama yang usang Arenga saccharifera Labill. Boleh dikatakan semua bab flora sanggup dipakai, akarnya sebagai materi anyaman dan cambuk, batang yang dibelah untuk talang (saluran air), kayunya untuk tongkat jalan dan usuk genting, sayur-mayur, tulang daun untuk sapu dan kranjang, daun muda untuk mengganti kertas rokok, serabut pelepah untuk tali ijuk, genting, keranjang, sapu, sikat, terasnya dibentuk “sagu”. Dari tongkol bunga jantan disadap cairan yang mengandung gula, kemudian dibentuk gula (gula jawa), jikalau dikhamirkan menghasilkan sagu air, arak atau cuka, bijinya dibentuk manisan dan dimakan (kolang-kaling). Bagian yang digunakan tuak/legen (hasil peragian dari air bunga) dan akar.
Nama Lokal:
Bak juk, Bak jok (Aceh); Pola, Paula, Bagot, Agaton, Bargot (Batak); Anau, Biluluk (Minangkabau); Kawung, Taren (Sunda); Aren, Lirang, Nanggung (Jawa); Jaka, Hano (Bali); Meka (Sawu); Moke, Huwat (Flores); Akel, Akere, Koito, Akol, Ketan (Sawu); Inru (Bugis); Bole (Roti); Seho (Ternate).
Nama Simplisia:
Arengae pinnatae Radix; Akar Aren.
Khasiat
Diuretik.
Manfaat
Tuak/legen untuk mengatasi sariawan dan sembelit. Akar untuk mengatasi watu ginjal dan ruam kulit.
Ramuan dan Takaran
1. Batu Ginjal
Ramuan: Akar Aren 2 gram, Daun Keji kaca 3 gram, Akar Alang-alang 3 gram, Herba Meniran 3 gram, Air 20 ml.
Cara pembuatan: Dibuat infus.
Cara pemakaian Diminum 1 kali sehari, 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari atau hingga watu ginjal keluar. Pengobatan tidak boleh sehabis batunya keluar berupa batu, pasir, atau butiran. Selanjutnya minum rebusan daun kumis kucing dan herba Meniran, sebagai pengganti air teh.
2. Sembelit dan Sariawan
Legen diminum ibarat minuman segar lainnya.
Komposisi
Tuak mengandung gula dan minyak lemak.
3. Memperbanyak Sel Jantan
Caranya:
- Ambil kira-kira 9 butir buah aren segar, ambil daging buahnya, dan iris-irislah menjadi beberapa potongan kecil.
- Rebuslah irisan buah ental tersebut di atas perapian dengan memakai air secukupnya hingga mendidih.
- Bila sudah mendidih, campurlah dengan garam dapur dan gula aren secukupnya. Setelah itu angkat dari perapian dan gula aren
secukupnya. Setelah itu angkat dari perapian; kemudian dinginkan.
- Minumlah air rebusan tersebut beserta entalnya setiap hari 3.
Insya AlIah dengan cara ini air ma ni akan bertambah dan indera pendengaran Andapun menjadi lebih tajam.
Nama Ilmiah Aren:
Arenga pinnata
Sinonim: Arenga sacchrifera Labill.
Famili: Arecaceae (Palmae).
Deskripsi Pohon:
Pohon ibarat palem dengan Batang tinggi hingga 25 m dan diameter 65 cm. sebagian batang yang cukup panjang berdaun, di bawahnya terdapat pelepah daun yang tepinya sobek-sobek terurai menjadi serabut hitam. Tangkai daun hingga 1,5 m, helaian daun panjangnya hingga 5 m. Anak daun hingga 145 kali 7 cm, di bab bawah terdapat lapisan lilin. Berumah satu, tongkol betina dengan tongkol. jantan panjangnya 2,5 m. Tongkol bercabang satu kali, cabang samping panjang 1,5 m. Bunga jantan berpasangan, panjang 12 – 15 mm. Bunga betina bangkit sendiri, hampir bundar ibarat bola. Buah buni bundar peluru, dengan Ujung pesok ke dalam. Seluruh Jawa, dalam hutan atau ditanam 1 – 1400 m di atas permukaan laut. Juga populer dengan nama yang usang Arenga saccharifera Labill. Boleh dikatakan semua bab flora sanggup dipakai, akarnya sebagai materi anyaman dan cambuk, batang yang dibelah untuk talang (saluran air), kayunya untuk tongkat jalan dan usuk genting, sayur-mayur, tulang daun untuk sapu dan kranjang, daun muda untuk mengganti kertas rokok, serabut pelepah untuk tali ijuk, genting, keranjang, sapu, sikat, terasnya dibentuk “sagu”. Dari tongkol bunga jantan disadap cairan yang mengandung gula, kemudian dibentuk gula (gula jawa), jikalau dikhamirkan menghasilkan sagu air, arak atau cuka, bijinya dibentuk manisan dan dimakan (kolang-kaling). Bagian yang digunakan tuak/legen (hasil peragian dari air bunga) dan akar.
Nama Lokal:
Bak juk, Bak jok (Aceh); Pola, Paula, Bagot, Agaton, Bargot (Batak); Anau, Biluluk (Minangkabau); Kawung, Taren (Sunda); Aren, Lirang, Nanggung (Jawa); Jaka, Hano (Bali); Meka (Sawu); Moke, Huwat (Flores); Akel, Akere, Koito, Akol, Ketan (Sawu); Inru (Bugis); Bole (Roti); Seho (Ternate).
Nama Simplisia:
Arengae pinnatae Radix; Akar Aren.
Khasiat
Diuretik.
Manfaat
Tuak/legen untuk mengatasi sariawan dan sembelit. Akar untuk mengatasi watu ginjal dan ruam kulit.
Ramuan dan Takaran
1. Batu Ginjal
Ramuan: Akar Aren 2 gram, Daun Keji kaca 3 gram, Akar Alang-alang 3 gram, Herba Meniran 3 gram, Air 20 ml.
Cara pembuatan: Dibuat infus.
Cara pemakaian Diminum 1 kali sehari, 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari atau hingga watu ginjal keluar. Pengobatan tidak boleh sehabis batunya keluar berupa batu, pasir, atau butiran. Selanjutnya minum rebusan daun kumis kucing dan herba Meniran, sebagai pengganti air teh.
2. Sembelit dan Sariawan
Legen diminum ibarat minuman segar lainnya.
Komposisi
Tuak mengandung gula dan minyak lemak.
3. Memperbanyak Sel Jantan
Caranya:
- Ambil kira-kira 9 butir buah aren segar, ambil daging buahnya, dan iris-irislah menjadi beberapa potongan kecil.
- Rebuslah irisan buah ental tersebut di atas perapian dengan memakai air secukupnya hingga mendidih.
- Bila sudah mendidih, campurlah dengan garam dapur dan gula aren secukupnya. Setelah itu angkat dari perapian dan gula aren
secukupnya. Setelah itu angkat dari perapian; kemudian dinginkan.
- Minumlah air rebusan tersebut beserta entalnya setiap hari 3.
Insya AlIah dengan cara ini air ma ni akan bertambah dan indera pendengaran Andapun menjadi lebih tajam.