Lebih Kenal Dengan Daun Qat/Khat Alias Katinona
Sunday, January 22, 2017
Beberapa Waktu kemudian kita dihebohkan dengan tumbuhan Katinona yang melibatkan artis kondang Raffi Ahmad. Tanaman yang berguna menambah daya tahan badan ini ternyata ibarat dengan sabu-sabu efeknya. Oleh seab itu sebaiknya kita mengenal tumbuhan Khat ini semoga tidak ikut-ikutan mengkonsumsi narkotika yang berjulukan daun Khat asal Afrika ini.
Katinon atau katinona atau Cathinone dalam bahasa Inggris yaitu zat monoamina alkaloid yang terkandung dalam tumbuhan semak Catha edulis (Khat) dan secara kimiawi ibarat dengan zat amfetamin. Tanaman Khat banyak ditemui di Daerah Afrika (Djobouti, Somalia, Ethiophia, Yaman, Mesir) dan Wilayah Semenanjung Arab. Tanaman Khat termasuk dalam ordo Celastrales dan Family Celastraceae. Memiliki nama latin Catha edulis di mana tumbuhan ini dahulu dikonsumsi oleh bangsa Mesir kuno sebagai makanan para dewa. siapapun yang mengkonsumsi tumbuhan ini maka tubuhnya akan mempunyai kekuatan spriritual ibarat yang dimiliki oleh Para Dewa.
Tumbuhan Khat termasuk dalam jenis tumbuhan semak dengan masa pertumbuhannya yang lambat. Pertumbuhan tumbuhan ini tergantung banyaknya curah hujan didaerah tumbuhan khat ditanam. Bentuk morfologi tumbuhan ini mempunyai tinggi kira kira 1,4 meter hingga 3,1 meter. Tanaman Khat mempunyai daun berwarna hijau dengan panjang 5-10 cm dan lebar 1-4 cm. Tanaman yang termasuk dalam Genus Catha ini mempunyai juga bunga dengan ukuran 4-8 cm.
Pada setiap bunga terdapat kelopak putih yang mempunyai biji. Tanaman Khat mempunyai nama yang berbeda di setiap negara asalnya. Negara Yaman menyebut tamanan Khat dengan sebutan Gat/Kat. Di Negara Somalia disebut dengan Qaat/Jaad. Sedangkan di Negara Ethiophia sendiri dikenal dengan Chat. Tanaman Khat di Indonesia dikenal dengan nama Katinona. Katinona tergolong ke dalam obat-obatan terlarang golongan I dalam Undang-Undang Pengawasan Psikotropika di Indonesia. Makara jangan sembarangan nanam ini tumbuhan bisa-bisa kena grebek BNN.
Tanaman Khat mengandung Monoamina Alkaloid. Masih ada Kontroversi wacana pengggunaan Katinona ini, bahkan penjualan khat secara aturan legal di beberapa negara, namun juga ilegal di beberapa negara lainnya. Katinon atau katinona menginduksi pelepasan dopamina atau prekursornya.
Katinon ini juga sanggup diproduksi dalam bentuk katinon sintetis dari perubahan struktur kimia. Katinon sintesis ini mempunyai potensi dan imbas farmakologi yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan zat aslinya. Hingga ketika ini terdapat lebih dari 10 buah katinon sintesis. Diantaranya yang sering disalah gunakan yaitu 4-Methylmethcathinone (Mephedrone), 3,4-Methylenedioxypyrovalerone (MPDV) dan 3,4-Methylenedioxymethcathinone (Methylone) merupakan dua turunan katinon yang paling poluler disalahgunakan, mephedrone juga dikenal dengan nama lain meow meow, plant food, bubbles, MCAT dan bath-salt sedangkan methylone dikenal dengan nama lain ‘explosion’.
EFEK DARI KONSUMSI KATINONA
Penggunaan katinona yang hiperbola sanggup menjadikan hilangnya nafsu makan, kejang, muntah, sakit kepala, perubahan warna (discolorisation) pada kulit, hipertensi, hiper-refleksia, euforia, halusinasi, gelisah,
lekas marah, insomnia dan serangan panik. Pengguna kronis beresiko terkena gangguan kepribadian,
menderita infark miokard hingga kematian. Infark miokard yaitu matinya sekelompok otot jantung karena
penyumbatan mendadak dari arteri koroner. Hal ini biasanya disertai dengan nyeri dada luar biasa dan
sejumlah kerusakan jantung.
Diantara turunan katinon ini, methylone, mempunyai struktur kimia yang sangat ibarat dengan MDMA atau ekstasi sehingga kemungkinan besar imbas yang ditimbulkan juga ibarat dengan ekstasi. Katinon sintesis biasanya terdapat dalam bentuk serbuk, kristal, larutan. Selain itu juga terdapat dalam bentuk tablet dan kapsul. cara penggunaannya tergantung pada bentuknya, cara penggunaan yang paling banyak dilakukan oleh pengguna katinon sintetis yaitu dengan menghisap serbuk kristal obat tersebut melalui hidung atau menelannya apabila zat tersebut dalam tablet atau kapsul. cara penggunaan lainnya yaitu melalui injeksi pribadi ke intravena, dimasukkan lewat rektal atau dengan menelan mentah mentah serbuk yang dibungkus dengan kertas.
Katinona sintetik juga sering dipakai sebagai materi utama yang dipakai sebagai adonan dalam mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Penggunaan katinona yang hiperbola sanggup menjadikan hilangnya nafsu makan, gelisah, lekas marah, insomnia, halusinasi dan serangan panik. Pelaku kronis beresiko terkena gangguan kepribadian dan menderita infark miokard (penyumbatan pembuluh diotak yang meyebabkan berkurangnya pasokan oksigen). Apabila sudah parah nyawa pun menjadi taruhannya.
Katinon atau katinona atau Cathinone dalam bahasa Inggris yaitu zat monoamina alkaloid yang terkandung dalam tumbuhan semak Catha edulis (Khat) dan secara kimiawi ibarat dengan zat amfetamin. Tanaman Khat banyak ditemui di Daerah Afrika (Djobouti, Somalia, Ethiophia, Yaman, Mesir) dan Wilayah Semenanjung Arab. Tanaman Khat termasuk dalam ordo Celastrales dan Family Celastraceae. Memiliki nama latin Catha edulis di mana tumbuhan ini dahulu dikonsumsi oleh bangsa Mesir kuno sebagai makanan para dewa. siapapun yang mengkonsumsi tumbuhan ini maka tubuhnya akan mempunyai kekuatan spriritual ibarat yang dimiliki oleh Para Dewa.
Tumbuhan Khat termasuk dalam jenis tumbuhan semak dengan masa pertumbuhannya yang lambat. Pertumbuhan tumbuhan ini tergantung banyaknya curah hujan didaerah tumbuhan khat ditanam. Bentuk morfologi tumbuhan ini mempunyai tinggi kira kira 1,4 meter hingga 3,1 meter. Tanaman Khat mempunyai daun berwarna hijau dengan panjang 5-10 cm dan lebar 1-4 cm. Tanaman yang termasuk dalam Genus Catha ini mempunyai juga bunga dengan ukuran 4-8 cm.
Pada setiap bunga terdapat kelopak putih yang mempunyai biji. Tanaman Khat mempunyai nama yang berbeda di setiap negara asalnya. Negara Yaman menyebut tamanan Khat dengan sebutan Gat/Kat. Di Negara Somalia disebut dengan Qaat/Jaad. Sedangkan di Negara Ethiophia sendiri dikenal dengan Chat. Tanaman Khat di Indonesia dikenal dengan nama Katinona. Katinona tergolong ke dalam obat-obatan terlarang golongan I dalam Undang-Undang Pengawasan Psikotropika di Indonesia. Makara jangan sembarangan nanam ini tumbuhan bisa-bisa kena grebek BNN.
Tanaman Khat mengandung Monoamina Alkaloid. Masih ada Kontroversi wacana pengggunaan Katinona ini, bahkan penjualan khat secara aturan legal di beberapa negara, namun juga ilegal di beberapa negara lainnya. Katinon atau katinona menginduksi pelepasan dopamina atau prekursornya.
Katinon ini juga sanggup diproduksi dalam bentuk katinon sintetis dari perubahan struktur kimia. Katinon sintesis ini mempunyai potensi dan imbas farmakologi yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan zat aslinya. Hingga ketika ini terdapat lebih dari 10 buah katinon sintesis. Diantaranya yang sering disalah gunakan yaitu 4-Methylmethcathinone (Mephedrone), 3,4-Methylenedioxypyrovalerone (MPDV) dan 3,4-Methylenedioxymethcathinone (Methylone) merupakan dua turunan katinon yang paling poluler disalahgunakan, mephedrone juga dikenal dengan nama lain meow meow, plant food, bubbles, MCAT dan bath-salt sedangkan methylone dikenal dengan nama lain ‘explosion’.
EFEK DARI KONSUMSI KATINONA
Penggunaan katinona yang hiperbola sanggup menjadikan hilangnya nafsu makan, kejang, muntah, sakit kepala, perubahan warna (discolorisation) pada kulit, hipertensi, hiper-refleksia, euforia, halusinasi, gelisah,
lekas marah, insomnia dan serangan panik. Pengguna kronis beresiko terkena gangguan kepribadian,
menderita infark miokard hingga kematian. Infark miokard yaitu matinya sekelompok otot jantung karena
penyumbatan mendadak dari arteri koroner. Hal ini biasanya disertai dengan nyeri dada luar biasa dan
sejumlah kerusakan jantung.
Diantara turunan katinon ini, methylone, mempunyai struktur kimia yang sangat ibarat dengan MDMA atau ekstasi sehingga kemungkinan besar imbas yang ditimbulkan juga ibarat dengan ekstasi. Katinon sintesis biasanya terdapat dalam bentuk serbuk, kristal, larutan. Selain itu juga terdapat dalam bentuk tablet dan kapsul. cara penggunaannya tergantung pada bentuknya, cara penggunaan yang paling banyak dilakukan oleh pengguna katinon sintetis yaitu dengan menghisap serbuk kristal obat tersebut melalui hidung atau menelannya apabila zat tersebut dalam tablet atau kapsul. cara penggunaan lainnya yaitu melalui injeksi pribadi ke intravena, dimasukkan lewat rektal atau dengan menelan mentah mentah serbuk yang dibungkus dengan kertas.
Katinona sintetik juga sering dipakai sebagai materi utama yang dipakai sebagai adonan dalam mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Penggunaan katinona yang hiperbola sanggup menjadikan hilangnya nafsu makan, gelisah, lekas marah, insomnia, halusinasi dan serangan panik. Pelaku kronis beresiko terkena gangguan kepribadian dan menderita infark miokard (penyumbatan pembuluh diotak yang meyebabkan berkurangnya pasokan oksigen). Apabila sudah parah nyawa pun menjadi taruhannya.