14 Khasiat Tanaman Obat Daun Duduk

Herba Daun Duduk nama sinonimnya Hedy triquetrum L dari suku Papilionaceae ( Leguminosae ), dalam bahasa tempat di kenal dengan banyak sekali nama diantaranya daun duduk ( Melayu ), Genteng Cankeng, kicongcorang, potong kujang, sosor bebek, cocor angsa ( Jawa ). Daun duduk gampang di tumbuh pada tempat dataran rendah hingga ketinggian 1.500 m dpl, flora ini tumbuh liar di tempat-tempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup, serta tidak begitu kering.


 dalam bahasa tempat di kenal dengan banyak sekali nama diantaranya daun duduk  14 Khasiat Tanaman Obat Daun Duduk




Spesifikasi Tanaman



Tanaman perdu, tumbuh tegak dan menanjak, tingginya 0,5-3 m dengan kaki berupa kayu, batang beruas bulat, bentuk permukaan agresif dengan percabangan simpodial, diameter kurang lebih 2 cm, berwarna cokelat. Daun tunggal berseling, berdaun penumpu, tangkai daun bersayap lebar. Bunga majemuk, keluar dari ujung batang, malai, dengan mahkota mirip bentuk kupu-kupu, warna putih keunguan, berambut halus, pangkal berdekatan. Buah polong, berambut, berisi 4-8 biji, sewaktu masih muda berwarna hijau, dan dikala renta cokelat. Bijinya kecil dengan bentuk piala ginjal warnanya cokelat muda. Perbanyakan flora ini dengan bijinya.


Senyawa Kimia



Senyawa kimia yang terdapat dalam daun duduk diantaranya alkaloida hipaforin, tannin, trigonelin, materi penyamak, asam silikat dan K20, sedangkan buah daun duduk mengandung saponin, dan flavonoid, sedangkan akarnya mengandung saponin, tannin dan flavonoid.


Sifat dan Khasiat Tanaman Daun Duduk



Herba ini rasanya pahit namun menyimpan banyak khasiat sebagai antipiretik ( pereda demam ), anti peradangan ( anti-inflamasi ), paratisida ( pembunuh parasite ), stomakik ( meningkatkan selera makan ) dan diuretika ( peluruh kencing ). Untuk lebih jelasnya lagi, berikut khasiat dan manfaat daun duduk dimana seluruh potongan flora kecuali akar sanggup digunakan.



  1. Mengobati radang amandel ( tonsillitis ), gondongan ( parotitis ), lelehan nanah ( piorea ).
  2. Mencegah pingsan sebab udara panas ( heat stroke ), demam, selesma.
  3. Radang usus ( enteritis ), disentri.
  4. Radang ginjal akut ( akut nephritis ) , sembab ( edema )
  5. Infeksi cacing tambang ( hookworm ), infeksi cacing pita di hati
  6. Muntah-muntah pada kondisi hamil
  7. Keputihan akhir trichomonas.
  8. Kurang gizi pada anak-anak
  9. Keracunan buah annas
  10. Sakit kuning ( icterus )
  11. TBC tulang dan kelenjar limfa, multiple abses.
  12. Wasir
  13. Rematik, dan
  14. Scleroderma.




Cara pemakaian



Gunakan herba daun duduk lebih kurang 15-60 g, kemudian di rebus kemudian diminum. Untuk pemakaian luar dipakai untuk mengompres abses, wasir, sakit pinggang dan pegal-pegal pada kaki dengan herba duduk yang digiling halus.


Beberapa Contoh Pemakaian




Radang Ginjal Akut, Edema

Ambil 60 gram herba daun duduk, dicuci kemudian direbus dengan 3 gelas air dan biarkan hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, disaring dan diminum sekaligus pada pagi hari.


Wasir

Ambil 20 gram daun segar, dicuci higienis kemudian di rebus dengan 1 gelas air selama kurang lebih 15 menit. Setelah masbodoh jangan lupa disaring, hasil saringan tersebut diminum sekaligus, coba lakukan setiap hari hingga wasirnya sembuh.


Disentri

Ambil herba daun duduk yang masih segar sebanyak  30 gram, di basuh kemudian digiling halus. Seduh dnegan memakai ¾ cangkir air panas, biarkan selama 15 menit. Jangan lupa tambahkan garam seujung sendok the sambil diaduk hingga larut. Peras dan saring, kemudian dalam keadaan hangat diminum sekaligus.


Muntah Pada Kehamilan

Ambil herba daun duduk sebanyak 30 gram, dicuci kemudian di potong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah masbodoh jangan lupa di saring dan di bagi untuk 3 kali minum pagi, siang dan sore hari masing-masing 1/3 gelas.



Notes

Bila herba ini di tambahkan pada ikan asin dan daging, sanggup melindungi makanan tersebut dari serbuan lalat dan belatung.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel