Jamu Puspo Untuk Kencing Manis

Bagi penderita diabetes melitus (DM) yang selama ini tergantung pada obat-obat kimia, bisa sedikit bernafas lega dengan ditemukannya obat alami yang sanggup menstabilkan kadar gula dalam darah sampai batas normal. Bahkan obat herbal bermerek dagang “Pro-DeeM” buatan PT Jamu Puspo Internusa itu lebih efektif dibanding obat berbahan kimia gilbenklamid yang selama ini dipakai dalam pengobatan DM.


Uji pre-klinis yang dilakukan Pusat Studi-Obat Bahan Alam (PS-OBA) Departemen Farmasi Universitas Indonesia (UI) dalam satu tahun terakhir ini mengambarkan secara ilmiah khasiat obat herbal Pro-DeeM — yang disajikan dalam bentuk teh celup –dalam menurunkan kadar gula darah akhir DM, sekaligus menguji keamanannya (efek samping) untuk penggunaan jangka pendek maupun jangka panjang.


Seperti dikemukakan Kepala PS-OBA Departemen Farmasi UI, Prof Dr Sumali Wiryowidagdo dikala penyerahan akta hasil uji pre-klinis “Pro-DeeM” kepada Direktur PT Jamu Puspo Internusa, Andre Utomo, di kampus UI Depok, Rabu (24/8) bahwa teh celup Pro-DeeM dengan takaran yang setara dengan 2 kantong teh celup bisa menurunkan kadar glukosa darah lebih baik dibandingkan dengan kontribusi obat glibenklamid. “Bahkan, satu ahad sesudah kontribusi Pro-DeeM dihentikan, kadar glukosa darah masih dalam rentang normal,” kata Prof Sumali. Ditambahkan, hasil dari uji pre-klinis tersebut menyampaikan pada toleransi glukosa oral, teh celup Pro-DeeM dengan takaran 1 kantong celup sehari bisa menurunkan kadar glukosa darah sebesar 29,02 persen lebih tinggi dibandingkan glibenklamid 23,20 persen pada investigasi 1 jam sesudah kontribusi glukosa. Pada takaran yang setara dengan 2 kantong celup sehari, Pro-DeeM bisa menurunkan kadar glukosa paling baik, yaitu 36,25 persen.


Pada tes anti-diabetes selama rentang waktu 2 ahad kontribusi Pro-DeeM di mana objek yang diteliti mengalami kerusakan pangkreas, kadar glukosa darah puasa turun ke rentang normal sebesar 94,85 persen. Sedangkan kadar glukosa darah 2 jam sesudah makan turun sebesar 99,95 persen dibandingkan dengan kontribusi glibenklamid yang penurunannya hanya sebesar 20,42 persen pada glukosa puasa dan 23,54 persen pada glukosa 2 jam sesudah makan.


Sementara pada uji keamanan, hasil uji toksisitas akut maupun sub kronik menyampaikan bahwa Pro-DeeM tidak menghipnotis organ hati, ginjal, jantung dan paru-paru serta tidak menghipnotis jumlah sel darah, sel darah putih, jumlah trombosit dan kadar hemoglobin.


“Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa Pro-DeeM kondusif dikonsumsi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, tanpa menimbulkan imbas samping serta tidak menghipnotis fungsi organ-organ tubuh yang vital,” kata Prof Sumali. Obat herbal Pro-DeeM mengandung tanaman obat mempunyai kegunaan mirip Mengkudu, Pare, Gymnema Silvetre dan daun teh. Masing-masing tanaman obat itu saling bersinergi untuk menekan gula darah kembali normal.


Tentang khasiat tanaman obat yang ada dalam Pro-DeeM, Prof Sumali menjelaskan, buah mengkudu membantu memperbaiki sel beta pankreas yang rusak serta membantu memperbaiki reseptor insulin pada sel dengan adanya proxeronine.


Sedangkan Gymnema Sylvestre bekerja dengan cara meningkatkan sekresi insulin pada sel beta pankreas, selain juga bekerja dengan mencegah absorpsi glukosa pada usus. Zat yang berperan yaitu asam Gymnemic.


Tanaman pare yang terdapat dalam Pro-DeeM bekerja dengan cara merangsang sel beta pankreas untuk mensekresi insulin dan mempunyai sifat yang mirip insulin. Zat yang berperan adalan Charatin dan poypeptide-P Insulin. Sedangkan daun teh mengatur kadar insulin dalam darah. Zat yang berperan yaitu Xantin dan Polifenol. Selain itu, kandungan Mangan (Mn) pada teh juga sanggup menguraikan molekul glukosa menjadi sumber energi.


“Pro-DeeM ini sudah masuk kategori herbal terstandar yang kualitasnya diatas jamu,” kata Prof Sumali.


Ditambahkan, seseorang yang usianya sudah memasuki usia kepala memang harus hati-hati dalam mengkonsumsi masakan dan minumannya. Terlebih bila gaya hidup semasa muda suka masakan berlemak dan anggun yang mendorong terkena penyakit degeneratif, mirip DM, hipertensi sampai jantung. “Pro-DeeM ini baik dikonsumsi mereka yang sudah berusia 40 tahun keatas untuk menjaga kadar gulanya tetap stabil, meski belum terindikasi penyakit diabetes. Namun, jangan konsumsi Pro-DeeM berlebihan, cukup 1 kantong setiap hari,” katanya.


Soal harga, Direktur PT Jamu Puspo, Andre Utoro mengatakan, pihaknya berupaya semoga Pro-DeeM terjangkau masyarakat bawah alasannya penyakit diabetes banyak pula menyerang masyarakat tak mampu. Ia menyebut harga Rp 30-35.000 per kardus kecil dengan isi 12 kantong celup.


Pengalaman memakai Pro-DeeM dituturkan HM Marino Atmo Sutarmo, warga Jakarta yang menderita DM sesudah 10 tahun. Ia memakai Pro-Deem dengan kombinasi obat-obat dari dokter. Marino mengaku terkejut dengan hasil yang diperoleh selama mengkonsumi Pro-DeeM.


“Dalam waktu 12 hari saja, gula darah saya kembali normal menjadi 158 mg/dl (PP) dan 98 mg/dl (puasa) dari sebelumnya 588 mg/dl (pp) dan 268 mg/dl (puasa),” katanya.


H Marino mengaku keluhan yang selama ini dirasakan mirip kesemutan pada kedua tangannya, sering buang air kecil, tubuh lemas, gangguan penglihatan, dan keluhan jantung tidak pernah dialaminya lagi sesudah mengkonsumsi Pro-DeeM secara teratur. “Produk ini sungguh luar biasa,” kata H Marino sambil mengancungkan jempol sebagai tanda puas.


Jamu Puspo Internusa bukanlah pemain gres dalam industri berbasis herbal atau tanaman obat, dikarenakan telah bangun semenjak 40 tahun lalu. Bahkan dikala ini, Jamu Puspo telah mempunyai perkebunan seluas 40 hektar dan akomodasi pabrik ekstraksi herbal serta pabrik farmasi di Majalengka.


Hingga dikala ini Jamu Puspo telah memproduksi beberapa produk yang sebelumnya telah dikenal masyarakat, diantaranya, Pacekap, PaceTea. Jamu Puspo juga telah melaksanakan ekspor perdana ke Timur Tengah dan akan menyusul segera ke Malaysia, Filipina, Korea, Jepang dan negara-negara Afrika. (Tri Wahyuni)


Sumber: Suara Karya Online – Minggu, 28 Agustus 2005

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel