Obesitas, Hindari Semenjak Dini.
Monday, October 3, 2016
Kalau kita sering nonton televisi, sering kita lihat di isu bahwa kebanyakan orang di Amerika Serikat menderita Obesitas. Di Indonesia pun juga sudah banyak orang dengan obesitas. Obesitas menjadi salah satu beban terberat di bidang kesehatan di seluruh negara di dunia. Hampir sebagian besar negara maju dan negara berkembang mempunyai problem kesehatan obesitas. Dan hingga kini tidak ada satu pun negara yang sukses mengatasi problem itu.
Jurnal medis Lancet merilis daftar negara-negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia dan Indonesia berada di peringkat 10. Jumlah orang di dunia yang dikategorikan kelebihan berat tubuh telah melampaui 2,1 miliar, atau naik 875 juta dari 1980, berdasarkan Lancet.
AS, Cina dan Rusia mempunyai tingkat obesitas tertinggi dan Inggris merupakan negara dengan angka obesitas tertinggi di Eropa Barat, berdasarkan studi yang melibatkan 188 negara itu.
Apa itu kelebihan berat tubuh dan obesitas?
Kegemukan dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak aneh atau hiperbola yang sanggup mengganggu kesehatan.
Apa penyebab obesitas?
Secara sederhana penyebab obesitas yaitu asupan yang kita makan lebih besar daripada yang dibutuhkan. Dimana disertai dengan contoh makan dan contoh hidup yang salah.
- Faktor Genetik
Obesitas cenderung terjadi dalam keluarga, atau secara keturunan. Jika salah satu orang renta mempunyai berat tubuh berlebihan, maka sang anak juga mempunyai resiko besar mengalami hal serupa. Memang tidak pasti, namun kecenderungan tersebut ada dan sering tampak dalam kehidupan dan lingkungan kita sehari-hari. Sebuah penelitian menyampaikan bahwa bila ibu biologis mengalami obesitas, maka keturunannya mempunyai peluang 75% mengalami obesitas juga.
- Faktor Usia
Semakin tua, kemampuan tubuh seseorang untuk memetabolisme masakan akan melambat, sehingga tubuh tidak membutuhkan terlalu banyak kalori untuk mengontrol berat badannya.
- Faktor Gender
Wanita cenderung gampang mengalami obesitas dibandingkan pria. Hal tersebut disebabkan lantaran laki-laki mempunyai tingkat metabolisme lebih tinggi daripada wanita, bahkan ketika beristirahat/tidur. Itu artinya laki-laki membutuhkan lebih banyak kalori untuk tubuhnya. Sebagai tambahan, ketika perempuan memasuki masa menopause tingkat metabolismenya semakin menurun. Karena itu cukup banyak perempuan yang menjadi lebih gemuk sesudah menopause.
- Faktor Lingkungan
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga memegang dampak besar terhadap obesitas. Faktor lingkungan mencakup contoh hidup atau kebiasaan sehari-hari, menyerupai apa yang ia konsumsi atau seberapa aktif seseorang setiap harinya.
- Aktivitas Fisik
Seseorang yang aktif secara fisik membutuhkan lebih banyak kalori daripada orang yang kurang aktif. Orang yang setiap harinya selalu aktif secara fisik akan aben lebih banyak kalori, dan bahkan akan memakai lemak tubuh sebagai energi bila kalori dalam tubuhnya tidak mencukupi.
- Obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat-obatan juga bisa menjadikan berat tubuh meningkat secara berlebihan, menyerupai steroid dan beberapa jenis obat antidepresan.
Apakah kita obesitas?
Cara untuk mengetahui kita obesitas atau tidak salah satunya yaitu dengan menghitung IMT (indeks masa tubuh) kita. Body Mass Index (BMI) / IMT yaitu indeks sederhana dari berat badan-untuk-height yang umum dipakai untuk mengklasifikasikan kelebihan berat tubuh dan obesitas pada orang dewasa. Hal ini didefinisikan sebagai berat tubuh seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi dalam meter (kg / m2).
Definisi WHO adalah:
BMI lebih besar dari atau sama dengan 25 yaitu kelebihan berat badan
BMI lebih besar dari atau sama dengan 30 yaitu obesitas.
Contoh menghitung IMT
Sarmento dengan tinggi tubuh 159 cm, mempunyai berat tubuh 70 kg. Maka IMT Sarmento yaitu :
70 70
-------------------- = -------- = 27,7
(1,59 X 1,59) m 2,53
Berarti status gizi Sarmento yaitu gemuk (Obesitas), dan Sarmento dianjurkan menurunkan berat badannya hingga menjadi 47- 63 kg biar mencapai berat tubuh normal (dengan IMT 18,5 – 25,0).
Penyakit penyerta obesitas.
Obesitas hanyalah hulu dari serangkaian penyakit degeneratif penyertanya. Beberapa penyakit penyerta yang sering ada pada penderita obesitas antara lain :
- tekanan darah tinggi (hipertensi)
- diabetes tipe 2
- kolesterol tinggi
- penyakit jantung
- stroke
- gangguan pernapasan
- masalah tidur, contohnya ngorok dan lain sebagainya
Bagaimana mencegah obesitas?
Satu kata yang bisa menciptakan kita sadar. OBESITAS DAPAT DICEGAH. Berikut beberapa tips untuk mencegah obesitas.
- Berhentilah makan sebelum merasa kenyang. Pernah mendengar kalimat tersebut? Ternyata ini yaitu salah satu rumus penting untuk mencegah obesitas.
- Buah dan sayuran yaitu pilihan terbaik untuk Anda sebagai camilan.
- Berolahraga selama 30 menit per hari maksimal 5 kali seminggu akan menjaga sistem metabolisme tubuh Anda.
- Gorengan? Lupakan saja,.Lebih baik ganti dengan rebusan, kukusan atau panggang.
- Anda sering ngemil lantaran stres? Kalau begitu, waktunya bersenang-senang. Saat stres mulai menampakkan diri, atur waktu untuk hangout dengan sahabat-sahabat Anda. Kegembiraan yang Anda rasakan ketika berkumpul dengan para sobat akan membantu Anda. Penelitian menawarkan bahwa suasana hati yang bahagia sanggup membantu menekan kadar stres.
- TV dan makanan. Kebiasaan makan atau ngemil sambil menonton televisi merupakan salah satu penyebab menumpuknya lemak. Coba bawa hanya buah ke depan TV Anda.
- Jalan kaki. Tak ada salahnya jalan kaki ke tempat-tempat yang tak terlalu jauh. Ini akan membantu proses pembakaran lemak di dalam tubuh sehingga tidak sempat menumpuk. Para peneliti di Amerika menemukan bahwa negara penggalan dengan penduduk yang suka berjalan kaki mempunyai persentase penduduk remaja yang terkena obesitas dalam jumalh yang sangat rendah.
- Pilah-pilih minuman. Wine dalam jumlah tertentu –1 gelas– memang baik. Tapi tak semua minuman beralkohol itu mempunyai manfaat bagi tubuh. Apalagi bila dalam jumlah berlebih. Saat masuk ke dalam tubuh, alkohol akan diubah menjadi trigliserin dan tersimpan di perut.
- Saat makan malam, hindari masakan yang berat dan dalam jumlah banyak. Ketika tidur Anda tak akan memerlukan banyak energi. Akibatnya, energi diubah menjadi lemak.
- Makanan manis. Sebaiknya hindari saja yang satu ini!!!