Sinusitis Yaitu Peradangan Pada Selaput Sinus
Sunday, April 30, 2017
Daun Senggugu untuk sinusitis
Sinusitis ialah peradangan pada selaput sinus-sinus (rongga berisi udara di dalam tulang-tulang sekeliling hidung). Peradangan ini disebabkan lantaran adanya infeksi basil dan virus, serta asbes gigi. Gejala yang biasa menyertai ialah rasa tegang atau sesak di cuilan yang sakit, demam, hidung tersumbat, pusing, ingus bercampur jerawat dan lendir.
Di kawasan Imogiri, Yogyakarta, senggugu digunakan oleh pengobat tradisional Gurah, yaitu kulit akar ditumbuk dan diseduh dengan air, kemudian diteteskan pada hidung untuk menjernihkan suara, mengeluarkan lendir dari tenggorokan, dan pengobatan sinusitis.
Khasiat flora senggugu ini :
Menjernihkan suara, batuk, sesak naps (asma), memar, rematik,; Radang kanal napas (bronkhitis), tulang patah (faktur), bisul, ; Perut busung, cacingan, malaria, tenaga sehabis melahirkan,; Digigit ular;
Seluruh cuilan flora senggugu sanggup digunakan sebagai obat
Tumbuhan ini berguna untuk:
- menjernihkan suara,
- batuk, sesak napas (asma), radang kanal napas (bronkitis),
- tulang patah (fraktur), memar, rematik,
- perut busung, cacingan,
- malaria,
- memulihkan tenaga sehabis melahirkan, dan
- digigit ular, bisul.
CARA PEMAKAIAN :
Seluruh flora sebanyak 10 - 15 g direbus atau digiling menjadi bubuk dan diseduh, kemudian diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar ditumbuk hingga lumat kemudian ditempelkan ke tempat yang sakit atau daun segar direbus, airnya untuk mencuci luka.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Menjemihkan suara
Akar senggugu sebanyak 10 g ditumbuk halus. Tambahkan 1/2
cangkir air masak sambil diremas merata. Peras dan saring, lalu
minum sekaligus.
2. Asma, bronkitis, sukar kencing.
Akar senggugu sebanyak 10 g diiris tipis-tipis kemudian diseduh dengan
secangkir air panas. Setelah dingin, diminum.
3. Borok berair
Daun segar secukupnya direbus. Setelah hambar airnya digunakan untuk
mencuci borok.
4. Rematik
Daun senggugu segar ditumbuk dengan adas pulasari atau daun
senggugu muda diremas halus dengan sedikit kapur. Baban tersebut
lalu dibalurkan di tempat yang sakit.
5. Perut busung, cacingan
Daun senggugu, temulawak, dan sedikit garam diseduh dengan
secangkir air panas. Setelah hambar disaring, kemudian minum sekaligus.
6. Batuk
Buah senggugu dikunyah dengan sirih, airnya ditelan. Atau buahnya
sebanyak 2 buah dicuci higienis kemudian dikunyah perlahan-lahan, dan
telan. Setelah itu, minumlah air hangat.
CATATAN:
Sengugu (Clerodendron serrature [L.] Spr.)
Sinonim: C. javanicum, Walp.; Familia: Verbenaceae
Nama Lokal: Singgugu (Sunda). srigunggu, sagunggu (Jawa).; Kertase, pinggir tosek (Madura). senggugu (Melayu).; Sinar baungkudu (Batak Toba), tinjau handak (Lampung),; San tai hong hua (China).;
Tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, sanggup ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau erat air yang tanahnya agak lembap dari dataran rendah hingga 1.700 m dpl. Senggugu diduga flora orisinil Asia tropik. Perdu tegak, tinggi 1 - 3 m, batang berongga, berbongkol besar, akar warnanya bubuk kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bulat telur hingga lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 - 30 cm, lebar 4 - 14 cm, warnanya hijau. Perbungaan beragam bentuk malai yang panjangnya 6 - 40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, sehabis renta hitam. Perbanyakan dengan biji.
Dari banyak sekali sumber, iptek.net.id