Kandungan Kimia Buah Maja Yang Berkhasiat
Saturday, April 8, 2017
popularherbal:Kandungan Kimia Buah Maja YAng Berkhasiat
Buah maja niscaya identik dengan nama kerajaan besar dibumi pertiwi ialah kerajaan Majapahit, dari nama majapahit ada dongeng tersendiri kok ada embel embel pahit, padahal buah maja sendiri tidak begitu pahit.
Justru buah ini memiliki rasa yang anggun serta berguna sebagai tumbuhan obat. Meskipun harus diakui bahwa tumbuhan ini seringkali saling rancu dengan pohon berjulukan ilmiah Crescentia cujete yang terkadang disebut juga maja. Buah maja biasanya dimakan segar. Selain dikonsumsi buahnya, beberapa penggalan tumbuhan ini sanggup dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian itu menyerupai daun maja yang memiliki khasiat sebagai obat kudis, akar dan kulit pohon berguna sebagai obat sakit usus dan daging buahnya berguna sebagai obat disentri.
Tumbuhan ini terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian ± 500 m dpl. Pohon maja bisa tumbuh di lahan berair menyerupai rawa-rawa maupun di lahan kering dan ekstrim.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Upakelas: Rosidae; Ordo: Sapindales; Famili: Rutaceae; Genus: Aegle; Spesies: Aegle marmelos.
Nama ilmiah : Aegle marmelos Correa.
Nama tempat : maja (Sunda); maja, maja galepung, maja gedang, maja pait, maos (Jawa); bila, kalau gedang, kalau peak (Madura); wabiila (Sumba Timur); dilak (Timor).
Nama abnormal : beal fruit (Inggris).
Buah Maja memiliki rasa manis, harum, dan tajam di tenggorokan. Beberapa materi kimia yang terkandung dalam maja di antaranya zat lemak dan minyak terbang yang mengandung linonen. Daging buah maja mengandung substansi semacam minyak balsem, 2-furocoumarins-psoralen, dan marmelosin (C13H12O). Buah, akar, dan daun maja bersifat antibiotik. Selain itu akar, daun, dan ranting dipakai untuk mengobati gigitan ular.
Akar maja mengandung psoralen, anthotoxin, o-methylscopoletin, scopoletin, decursinol, haplonine, dan aegelinol. Daun maja mengandung a-limonene, 56%-a-8-phellandzene, sineol, 17% cyrnene, citonellol, citiol, 5% cumin aldehyde, alkaloids, o-(3,3-dimethylallyl)-halfordinol, n-2-ethoxy-2-(4-methoxyphenyl) ethylcinna-mide, n-2-methoxy-2-(4-3,3-dimethyalloxy) phennyl, ethylcinnamamide. Namun, daun disebutkan sanggup menimbulkan pengguguran dan steril bagi wanita. Sementara ranting dipakai sebagai racun ikan. Tanin yang dipakai dalam jangka waktu usang bersifat antinutrisi dan menimbulkan kanker.
Efek farmakologis akar maja diantaranya mengobati demam. Kulit batang dan akar maja untuk obat jantung, stomakikum, dan sedatif. Daun maja untuk borok, kudis, eksim, bisul, abortif, demam, dan radang selaput lendir hidung. Buah maja untuk disentri dan diare, sedangkan kulit buahnya untuk pewangi.
Sudah saatnya buah ini dilestarikan sebab pohon buah maja ini mulai langka dan sulit ditemukan, sebab bisa jadi dikemudian hari kandungan kimia buah maja ini bisa menjadi obat buat obat penyakit yang sulit disembuhkan dan diobati..Lestarikan buah langka nusantara.
Justru buah ini memiliki rasa yang anggun serta berguna sebagai tumbuhan obat. Meskipun harus diakui bahwa tumbuhan ini seringkali saling rancu dengan pohon berjulukan ilmiah Crescentia cujete yang terkadang disebut juga maja. Buah maja biasanya dimakan segar. Selain dikonsumsi buahnya, beberapa penggalan tumbuhan ini sanggup dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian itu menyerupai daun maja yang memiliki khasiat sebagai obat kudis, akar dan kulit pohon berguna sebagai obat sakit usus dan daging buahnya berguna sebagai obat disentri.
Tumbuhan ini terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian ± 500 m dpl. Pohon maja bisa tumbuh di lahan berair menyerupai rawa-rawa maupun di lahan kering dan ekstrim.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Upakelas: Rosidae; Ordo: Sapindales; Famili: Rutaceae; Genus: Aegle; Spesies: Aegle marmelos.
Nama ilmiah : Aegle marmelos Correa.
Nama tempat : maja (Sunda); maja, maja galepung, maja gedang, maja pait, maos (Jawa); bila, kalau gedang, kalau peak (Madura); wabiila (Sumba Timur); dilak (Timor).
Nama abnormal : beal fruit (Inggris).
Buah Maja memiliki rasa manis, harum, dan tajam di tenggorokan. Beberapa materi kimia yang terkandung dalam maja di antaranya zat lemak dan minyak terbang yang mengandung linonen. Daging buah maja mengandung substansi semacam minyak balsem, 2-furocoumarins-psoralen, dan marmelosin (C13H12O). Buah, akar, dan daun maja bersifat antibiotik. Selain itu akar, daun, dan ranting dipakai untuk mengobati gigitan ular.
Akar maja mengandung psoralen, anthotoxin, o-methylscopoletin, scopoletin, decursinol, haplonine, dan aegelinol. Daun maja mengandung a-limonene, 56%-a-8-phellandzene, sineol, 17% cyrnene, citonellol, citiol, 5% cumin aldehyde, alkaloids, o-(3,3-dimethylallyl)-halfordinol, n-2-ethoxy-2-(4-methoxyphenyl) ethylcinna-mide, n-2-methoxy-2-(4-3,3-dimethyalloxy) phennyl, ethylcinnamamide. Namun, daun disebutkan sanggup menimbulkan pengguguran dan steril bagi wanita. Sementara ranting dipakai sebagai racun ikan. Tanin yang dipakai dalam jangka waktu usang bersifat antinutrisi dan menimbulkan kanker.
Efek farmakologis akar maja diantaranya mengobati demam. Kulit batang dan akar maja untuk obat jantung, stomakikum, dan sedatif. Daun maja untuk borok, kudis, eksim, bisul, abortif, demam, dan radang selaput lendir hidung. Buah maja untuk disentri dan diare, sedangkan kulit buahnya untuk pewangi.
Sudah saatnya buah ini dilestarikan sebab pohon buah maja ini mulai langka dan sulit ditemukan, sebab bisa jadi dikemudian hari kandungan kimia buah maja ini bisa menjadi obat buat obat penyakit yang sulit disembuhkan dan diobati..Lestarikan buah langka nusantara.