Khasiat Parasit Teh Untuk Kesehatan








Benalu atau kemladeyan lebih dikenal oleh masyarakat sebagai flora perusak tumbuhan perkebunan. Tanaman yang hidup pada flora berkayu ini sanggup mematikan inang yang ditumpanginya.





Sebagai flora parasit, parasit hidup dengan mengambil nutrisi dasar yang dimiliki oleh inang untuk selanjutnya diolah menjadi makanan dan energi guna kepentingan tumbuh parasit tersebut. Karena parasit mengambil nutrisi dasar dari inang, maka sebagian kandungan senyawa yang terdapat di dalam parasit ibarat inang tersebut.





Di balik daya perusak benalu, ternyata terdapat banyak sekali manfaat yang luar biasa. Di dalam dunia pengobatan, khususnya kanker, flora yang sebagian besar penyebarannya dibantu oleh burung ini sudah tidak ajaib lagi.





Salah satu jenis parasit yang cukup dikenal oleh masyarakat ialah parasit teh. Benalu teh tidak diragukan lagi keuntungannya sebagai flora yang berguna anti kanker. Bahkan harganya pun sudah melambung tinggi. Terdapat lebih dari satu spesies parasit teh. Antara lain Macrosolen Cochincinensis dan Scurrula Atropurpurea.





Khasiat parasit diduga berasal dari khasiat senyawa inang yang diisap oleh benalu. Seperti misalnya parasit teh yang berguna anti kanker, khasiat tersebut diduga diperoleh dari senyawa flavon yang terdapat pada tumbuhan teh. Sehingga semula parasit yang tumbuh pada tumbuhan lain mirip parasit randu, parasit waru, dan lain sebagainya dianggap kurang berguna.





Benalu teh terbukti secara in vitro sanggup menghambat tumor crown gall dan penelitian deteksi acara asparaginase dalam parasit teh sanggup menghidrolisa asparagin. Asparaginase ialah enzim katalisator yang berperan menghidrolisa asparagin menjadi asam aspartat dan amonia. Dengan demikian sel kanker kekurangan asparagin yang berakibat maut sel.





Apa bekerjsama diam-diam benalu, sehingga banyak dimanfaatkan orang sebagai obat bermacam-macam penyakit?





Menurut Richter dalam Phytochemistry No. 31 (1992), parasit Loranthaceae dan Viscaceae mengandung banyak flavonoid, mirip chalcones, flavanones, c-glycoflavonols dan flavan-3-ols. Flavonoid sendiri berfungsi sebagai pelindung si parasit dari kerusakan yang disebabkan oleh dampak sinar ultraviolet dan bertanggung jawab pada warna bunga, buah, dan daun.


Dalam ilmu farmasi, flavaoid dikenal sebagai senyawa antiradang, antioksidan, pereda sakit (analgesik), antivirus, anti-HIV, mencegah keracunan hati, antikelebihan lemak, merangsang kekebalan tubuh, sebagai vasodilator (memperlancar anutan darah), mencegah penggumpalan darah, antialergi, dan antikanker.





Keberadaan flavanoid itu didukung oleh zat-zat lain yang juga terdapat pada benalu, mirip proline, hydroproline, myo-inositol, dan chiroinosotils. Sementara parasit famili Loranthaceae diyakini banyak mengandung tanin. Senyawa ini terdapat pada tumbuhan benalu, berkat hasil kolaborasi asam gallic dengan catechin, yang menimbulkan padatnya kadar tanin pada daun dan tangkai batang. Dalam ilmu farmasi, tanin kerap dipakai sebagai obat diare, penawar racun, antivirus, antikanker, dan anti-HIV.





Berikut beberapa khasiat parasit teh, antara lain:





  • Membantu mengobati banyak sekali penyakit kanker atau tumor (kanker rahim, kanker payudara, kanker usus, kista).
  • Membantu mengobati penyakit kerikil ginjal, gondok.
  • Membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
  • Membantu menurunkan darah tinggi, sakit pinggang, rheumatic, encok, dll.
  • Menghaluskan kulit muka dan menimbulkan kekal muda.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel