Kenali Penyakit Radang Usus Buntu Melalui 5 Hal Penting Ini

Radang usus buntu atau appendisitis mungkin bukan suatu hal yang absurd lagi. Meski begitu, ada banyak hal penting terkait penyakit ini yang jarang diketahui oleh orang. Seperti dilansir Health, Rabu (11/11/2015), berikut ini 5 hal yang jarang diketahui perihal usus buntu.



Radang usus buntu atau appendisitis mungkin bukan suatu hal yang absurd lagi Kenali Penyakit Radang Usus Buntu Melalui 5 Hal Penting Ini



1. Dasar
Appendistis atau radang usus buntu hanya menyerang lapisan tipis ibarat kantong cacing. Gejalanya pun hanya berupa nyeri di sisi kanan perut.





Beberapa orang mungkin tidak mencicipi sakit pada abses penyakit ini. Gejala pun bisa muncul ibarat demam, mual, muntah, dan kembung. Maka jikalau mengalami salah satu tanda-tanda tersebut, disarankan untuk memeriksanya ke dokter secepat mungkin.





2. Saat Usus Buntu 'Pecah'
Beberapa orang mengalami rasa sakit sebagai tanda sebagai tanda usus buntu pecah sehingga mereka berpikir itu baik baik-baik saja. Padahal dikala usus buntuh pecah, cairan sanggup meresap ke dalam perut dan menjadikan abses yang disebut peritonitis yang bisa mengancam jiwa.





Sebuah usus buntu yang pecah harus segera dioperasi untuk mengangkat jaringan dan membersihkan rongga perut sebagai pencegahan.





3. Usia Muda Lebih Berisiko
Rentang usia antara 10 sampai 30 tahun paling berisiko terkena radang usus buntu, namun bukan berarti usia di atasnya tidak berisiko.





Menurut sebuah studi pada 2012 yang dilakukan oleh Journal Of Surgical Research, tingkat masalah usus buntu di Amerika mencapai 7,62 masalah setiap 10.000 orang. Pada rentang usia 30 sampai 69 tahun, jumlah kasusnya meningkat sebanyak 6,3 persen. Para peneliti juga menemukan bahwa laki-laki cenderung lebih berisiko menderita penyakit ini.





4. Fungsi Usus Buntu
Selama bertahun-tahun para dokter tidak yakin jikalau usus buntu mempunyai fungsi tertentu. Mereka berpikir bahwa usus buntu merupakan sisa dari tahap-tahap awal evolusi kita. Namun para peneliti sekarang meyakini usus buntu mempunyai kegunaan.





Dalam studi yang ditulis pada Journal of Theroetical Biology, usus buntu yaitu 'ru­mah aman' untuk basil menguntungkan yang hidup di usus manusia. Selain itu juga, usus buntu sanggup membantu sistem pencernaan dalam mengatasi serangan diare.





5. Tidak Perlu Operasi
Operasi menjadi cara utama untuk menyembuhkan usus buntu, namun sebuah penelitian terbaru dari Journal of the American Medical Association mengatakan bahwa antibiotik mungkin sanggup menyelamatkan sebagian besar pasien tanpa perlu Melakukan operasi. Bagaimana caranya ?





Ternyata ada dua jenis usus buntu. Pertama, kondisi yang membutuhkan operasi, dan kedua, kondisi yang lebih ringan sehingga hanya perlu diobati dengan antibiotik. Pemeriksaan CT scan bisa memilih jenis usus buntu, sehingga mempermudah dokter untuk mengobati.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel