Penyebab, Penularan, Gejala, Pengobatan Dan Pencegahan Penyakit Typus (Tipes)
Saturday, October 1, 2016
Mungkin anda sudah sering mendengar wacana penyakit typus (tipes) atau demam tifoid di kehidupan sehari hari. Namun sudahkah anda tahu apa penyebab penyakit ini? Bagaimana mencegah dan bagaimana pengobatan penyakit tipes? Di artikel ini kita akan mengupas tuntas wacana penyakit typus (tipes).
Penyebab Penyakit Tipes
Typus (tipes) atau demam tifoid terjadi lantaran adanya infeksi akhir masuknya kuman Salmonella typhi ke dalam badan dan yang menyerang potongan kanal pencernaan. Salmonella typhi homogen dengan kuman salmonella yang sering mengakibatkan keracunan makanan. Habitat inang bagi Salmonella yaitu usus halus insan dan hewan. Penyakit ini banyak terjadi pada bawah umur dan sanggup membahayakan nyawa kalau tidak ditangani dengan baik dan secepatnya. Di seluruh dunia, sekitar 17 juta orang per tahun menderita demam typhus dan mengakibatkan hampir 600.000 kematian. Di Indonesia, kasus tifus diperkirakan sekitar 900.000 per tahun, dengan angka ajal mencapai 20.000 orang per tahun.
Penularan Penyakit Tipes
Tifus menular dengan cepat. Kontak pribadi dengan pengidap juga sanggup mengakibatkan infeksi kuman Salmonella typhi. Lingkungan yang tidak bersih dan tercemar dengan salmonella typhi merupakan penyebabab paling sering timbulnya penyakit ini. Kebiasaan tidak sehat menyerupai jajan sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum dan sehabis makan menjadi penyebab terbanyak penyakit ini.
Adapun cara penularan dari penyakit typhus yaitu sebagai berikut:
- melalalui masakan yang tercemar oleh bakteri.
- melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
- melalui daging, telur, susu yang berasal dari binatang sakit yang dimasak kurang matang.
- makanan dan minuman bekerjasama dengan binatang yang mengandung kuman salmonella typhi, menyerupai lalat, tikus, kucing dan ayam.
Gejala Penyakit Tipes
Gejala tifus umumnya mulai muncul pada 1-3 ahad setelah badan terinfeksi. Infeksi dan demam tifoid terjadi saat seseorang mengonsumsi masakan atau minuman yang telah tercemar sejumlah kecil tinja, atau yang lebih tidak umum, urin yang terinfeksi bakteri.
Gejala klinis penyakit tipes pada anak umumnya terjadi tanpa tanda-tanda (asimtomatik). Tanda dan tanda-tanda yang timbul secara garis besar antara lain sebagai berikut:
- Lebih dari seminggu terjadi demam mencapai 39°C-40°C. Biasanya anak terlihat baik baik saja pada siang hari namun menjelang petang atau malam akan terjadi demam.
- Lidah kotor. Pada potongan pinggirnya berwarna merah dan potongan tengahnya berwarna putih. Lidah biasanya akan terasa pahit dan cenderung akan lebih bahagia makan yang pedas atau asam.
- Sakit perut dan mual yang terasa berat hingga muntah. Di dalam hati dan limpa kuman salmonella typhi akan berkembangbiak yang akan menjadikan rasa mual lantaran terjadi pembengkakan dan kesannya akan menekan lambung. Akibat dari mual yang hiperbola sehingga mengakibatkan masakan yang masuk tidak akan tepat sanggup masuk dan biasanya akan keluar lagi lewat mulut.
- Mencret atau Diare. Diare terjadi lantaran gangguan perembesan cairan yang disebabkan sifat kuman yang menyerang kanal cerna.
- Sakit Kepala dan Lemas. Lemas dan pusing disebabkan demam yang tinggi.
- Tak sadarkan diri atau pingsan. Dengan berbaring tanpa banyak pergerakan biasanya penderita akan lebih merasa nyaman, tetapi akan terjadi gangguan kesadaran apabila mengalami kondisi yang parah.
Waspada Apabila Anak Mengalami Panas Berkepanjangan |
Setelah sembuh, penderita akan kebal terhadap typhus untuk waktu cukup lama. Interaksi ulang (reinfeksi) sanggup terjadi, tetapi biasanya gejalanya sangat ringan. Makanan penderita sanggup juga menjadi carrier lantaran kuman menetap dan berkembang biak dalam kandung empedunya. Bahan yang berbahaya untuk penularan yaitu feses penderita atau carrier.
Pengobatan Penyakit Tipes
Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita sanggup disembuhkan. Kadang masakan diberikan melalui infus hingga penderita sanggup mencerna makanan. Jika terjadi perforasi usus, diberikan antibiotik berspektrum luas (karena banyak sekali jenis kuman akan masuk ke dalam rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau mengangkat potongan usus yang mengalami perforasi.
Jika tifus didiagnosis pada stadium awal, Anda sanggup menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antiobiotik selama satu hingga dua pekan. Perawatan di rumah sakit diharapkan kalau kasus tifus terlambat terdiagnosis atau sudah dalam stadium lebih parah.
Pencegahan Dari Terjangkit Penyakit Tipes
Adapun untuk mencegahnya yaitu melaksanakan hal-hal berikut:
- Menyediakan daerah pembuangan yang sehat dan higienis.
- Mencuci tangan sebelum mengkonsumsi jajanan.
- Menghindari jajan di daerah yang kurang terjamin kebersihan dan kesehatannya.
- Menjaga biar sumber air yang dipakai tidak tercemar oleh kuman thypus.
- Jangan memakai air yang sudah tercemar. Masak air hingga 100˚C.
- Melakukan vaksinasi untuk memberi kekebalan badan yang kuat. Di Indonesia, vaksin tifoid sebagai pencegahan tifus menjadi imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah, tapi belum masuk ke kategori wajib. Vaksin tifoid diberikan di atas 2 tahun dan diulang tiap 3 tahun. Imunisasi dilakukan dalam bentuk suntik pada balita dan dalam bentuk oral pada anak di atas usia 6 tahun.
- Daya tahan badan ditingkatkan lagi dengan makan gizi seimbang dan olahraga
- Mengkonsumsi masakan yang masih panas sehingga kebersihannya terjamin.
- Mencari isu mengenai ancaman penyakit thypus. Jika memahami wacana penyakit ini, maka pelajar akan lebih gampang untuk menjaga diri dan lingkungannya biar selalu bersih dan sehat.