Seputar Wacana Penyakit Asma
Monday, August 7, 2017
Asma yaitu penyakit yang sanggup terjadi pada siapa saja dan sanggup timbul pada semua usia. Namun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada belum dewasa usia di bawah lima tahun dan orang cukup umur pada usia sekitar tiga puluh tahunan.
Prof. Dr. dr Heru Sundaru, Sp.PD, KAI dari FKUI Universitas Indonesia mengatakan, “Kasus asma pada anak di Indonesia lebih tinggi sedikit dibandingkan dewasa. Kemudian asma pada anak akan hilang sebagian, dan akan muncul lagi sesudah cukup umur lantaran perjalanan alamiah”.
Para hebat asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma lantaran alergi terhadap sumber alergi tertentu (alergen). Alergen merupakan faktor yang berasal dari lingkungan.
Penyebab Penyakit Asma
Istilah penyebab asma gotong royong kurang sempurna lantaran hingga ketika ini penyebab asma belum diketahui. Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para hebat di bidang asma untuk menandakan lantaran terjadinya asma, namun belum satu pun teori atau hipotesis yanga sanggup diterima atau disepakati semua para ahli.
Meskipun demikian yang terang kanal pernapasan penderita asma mempunyai sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap banyak sekali rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas kanal napas). Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak mengakibatkan asma tetapi pada penderita asma rangsangan tadi sanggup mengakibatkan serangan.
Pada penderita asma, penyempitan kanal pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi kanal pernafasan. Penyempitan ini sanggup dipicu oleh banyak sekali rangsangan, ibarat serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara hambar dan olahraga.
Tetapi asma juga sanggup terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi bila orang tersebut melaksanakan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga sanggup memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam kanal udara penderita asma melepaskan materi lainnya (juga leukotrien), yang juga mengakibatkan penyempitan kanal udara.
Gejala Penyakit Asma
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari tanda-tanda dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu.
Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat sesudah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau sesudah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga sanggup mengakibatkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma sanggup terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan tanda-tanda yang secara sedikit demi sedikit semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma yaitu sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan sanggup berlangsung dalam beberapa menit atau sanggup berlangsung hingga beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Pengobatan Penyakit Asma
Tujuan pengobatan anti penyakit asma yaitu membebaskan penderita dari serangan penyakit asma. Hal ini sanggup dicapai dengan jalan mengobati serangan penyakit asma yang sedang terjadi atau mencegah serangan penyakit asma jangan hingga terjadi.
Mengobati disini bukan berarti menyembuhkan penyakitnya, melainkan menghilangkan gejala-gejala yang berupa sesak, batuk, atau mengi. Keadaan yang sudah bebas tanda-tanda penyakit asma ini selanjutnya harus dipertahankan semoga serangan penyakit asma jangan tiba kembali.
Obat-obatan sanggup menciptakan penderita penyakit asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan penyakit asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan penyakit asma.
Untuk mengobati serangan penyakit asma yang sedang terjadi diharapkan obat yang menghilangkan tanda-tanda penyakit asma dengan segera. Obat tersebut terdiri atas golongan bronkodilator dan golongan kortikosteroid sistemik.
Bronkodilator artinya obat yang sanggup melebarkan kanal napas dengan jalan melemaskan otot-otot kanal napas yang sedang mengkerut.
Sedangkan kortikosteroid yaitu obat antialergi dan anti peradangan yang diberikan dengan tujuan sistemik yaitu disalurkan ke seluruh badan melalui peredaran darah.
Pengobatan untuk serangan Asma Akut
Suatu serangan penyakit asma harus mendapat pengobatan sesegera mungkin untuk membuka kanal pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati penyakit asma, tetapi dalam takaran yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.
Agonis reseptor beta-2 adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.
Pengobatan penyakit asma juga sanggup dilakukan dengan memperlihatkan suntikan epinefrin atau terbutalin di bawah kulit dan aminofilin (sejenis teofilin) melalui infus intravena.
Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak memperlihatkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, sanggup mendapat suntikan kortikosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).
Pada serangan penyakit asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan perhiasan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik.
Pencegahan Penyakit Asma
Semua serangan penyakit asma harus dicegah. Serangan penyakit asma sanggup dicegah bila faktor pemicunya diketahui dan sanggup dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga sanggup dihindari dengan meminum obat sebelum melaksanakan olah raga.
Ada usaha-usaha pencegahan yang sanggup dilakukan untuk mencegah datangnya serangan penyakit asma, antara lain :
1. Menjaga kesehatan
2. Menjaga kebersihan lingkungan
3. Menghindarkan faktor pelopor serangan penyakit asma
4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma
Hidup bersama penyakit Asma
Hidup bersama asma berarti harus sanggup mengontrol penyakit asma. Istilah kontrol suatu penyakit biasanya digunakan pada penyakit kronis yang belum memungkinkan penyembuhannya dengan pengobatan yang ada ketika ini.
Asma yang tidak terkontrol mengakibatkan tanda-tanda sesak napas, batuk, mengi dan bila terjadi pada malam hari sanggup mengakibatkan gangguan tidur. Bila tanda-tanda bertambah berat tidak jarang penderita dibawa ke dokter atau gawat darurat di rumah sakit.
Sedangkan manfaat yang akan diperoleh bila penyakit asma kita terkontrol yaitu tanda-tanda asma berkurang atau tidak ada, kualitas hidup penderta menjadi lebih baik, perawatan ke rumah sakit dan kunjungan darurat ke dokter jauh lebih jarang dibanding dengan penderita asma yang tidak terkontrol. Tentu saja final hidup banyak terjadi pada asma yang tidak terkontrol.
Suatu penelitian di masyarakat Eropa Barat, memperlihatkan ternyata hanya 5% pasien penyakit asam yang terkontrol cukup baik. Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, pasien-pasien penyakit asma yang berobat di Poliklinik Alergi Penyakit Dalam memperlihatkan 64% pasien tidak terkontrol, 28% terkontrol baik dan 5% terkontrol sepenuhnya.
Meski jarang dilaporkan, asma sanggup mengakibatkan kematian. Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan paling tidak setiap tahun 255.000 pasien meninggal lantaran asma dan 80% justru terjadi di negara berkembang.
Cara mengatasi dan jenis masakan & minuman penderita Asma
Saat ini telah tersedia obat- obat asma yang long acting sifatnya, baik dalam bentuk yang diminum ataupun disemprot/diisap. Obat-obat ini sanggup bekerja selama 12-24 jam sehingga cukup digunakan 1-2 kali sehari saja.
Pasien asma juga dianjurkan untuk memeriksakan diri secara teratur ke dokter. Karena sanggup saja kondisi penyakit bertambah ringan atau sebaliknya sehingga baik obat maupun cara hidup perlu disesuaikan.
Jenis masakan dan minuman juga perlu diamati, mana yang sering memicu serangan dan kemudian hindarilah. Hasil penelitian menunjukkan, bukan hanya mi instan yang sanggup memunculkan asma, tetapi juga pewarna makanan, ibarat tartrazine, pengawet masakan ibarat metabisulfit, serta penyedap rasa (monosodium glutamat) yang banyak digunakan di warung-warung makan.
Pasien asma juga harus menjaga kebugaran tubuhnya. Kini banyak rumah sakit yang mengadakan senam asma. Senam asma tidak muncul secara tiba-tiba. Sebelumnya sudah ada senam jantung dan aerobik.
Resep Herbal :
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riedl.M.A dan mitra kawan yang dipublikasikan dalam Jurnal Clinical Immunology memperlihatkan bahwa sulforaphane yang terdapat secara alami di dalam brokoli dan sayuran cruciferous lainnya sanggup membantu memperlihatkan pertolongan terhadap radang pernafasan yang sanggup mengakibatkan asma, alergi rhinitis dan penyakit kronik lainnya. Sulforophane memicu peningkatan enzim antioksidan dalam jalur udara di badan insan yang memberi pertolongan dari radikal bebas yang dihirup setiap hari termasuk udara berpolusi, serbuk sari, asap mesin, dan asap rokok.
Dari penelitian juga tidak ditemukan imbas samping dari konsumsi brokoli, sehingga brokoli sanggup menjadi materi pangan yang sangat baik, kondusif dan efektif untuk mengurangi peradangan lantaran radikal bebas.
Referensi :