Manfaat Sirsak Dapat Menciptakan Baka Muda











Sirsak punya banyak manfaat. Di dalamnya terdapat zat-zat yang bisa menangkal asam urat, hipertensi, osteoporosis, dan bisa menciptakan kekal muda. Manfaat lainnya, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan wasir, dan memperlancar pencernaan makanan.





Untuk hidup sehat, kita dianjurkan mengonsumsi 2-4 porsi buah dan 3-5 porsi sayuran per hari. Buah dan sayur merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat pangan yang sangat baik. Selain itu, sirsak juga merupakan sumber senyawa fitokimia yang belakangan ini sangat dirasakan keuntungannya bagi kesehatan. 





Kita perlu bersyukur sebab wilayah kita dilimpahi banyak sekali macam buah tropis. Buah-buahan tersebut sarat komponen gizi dan nongizi yang sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kesehatan tubuh. 





Salah satu jenis buah tropis yang sangat terkenal sebab aromanya yang tajam serta rasanya yang elok keasaman ialah sirsak. Buah ini sangat gampang dijumpai, mulai dari pasar buah tradisional sampai supermarket. Di restoran dan hotel, buah sirsak umumnya disajikan dalam bentuk jus dingin. 





Rasanya yang elok keasaman itu memperlihatkan sensasi tersendiri bagi para penggemarnya. Bagi yang bahagia sarapan dengan roti, buah sirsak juga sering ditambahkan dalam bentuk selai. Apa pun bentuk olahannya, cita rasa sirsak tetap menempel berpengaruh pada produk sehingga sangat gampang dikenali. 





Buah mendunia


Sirsak (Anona muricata Linn) merupakan kerabat erat srikaya (Anona squamosa Linn). Tanaman sirsak berasal dari tempat tropis Amerika, yaitu sekitar Peru, Meksiko, dan Argentina. Di tempat asalnya, sirsak merupakan buah penting dan bergengsi. 





Buah ini merupakan salah satu pohon buah yang pertama kali diintroduksi ke dunia usang sesudah Colombus menemukan Benua Amerika. Segera sesudah itu, orang-orang Spanyol membawa sirsak ke Filipina dan terbukti tanaman ini sanggup tumbuh di sebagian besar negara tropis, termasuk di Indonesia. Tanaman ini tumbuh baik di seluruh Indonesia, dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. 





Kata sirsak berasal dari bahasa Belanda, yaitu zuurzak. Kata zuur berarti asam, zak berarti kantong. Jadi, secara harfiah diartikan sebagai kantong yang rasanya asam. Di Malaysia, sirsak disebut durian belanda (Dutch durian). 





Sebutan lain untuk sirsak ialah corossol/cachiman epincux (Perancis), saucrapfel(Jerman), guanabana/zapote agrio (Spanyol), thu-rian-rhaek (Thailand), seetha (Tamil),guayabano (Filipina), ciguofan lizhi (Cina), togebanreishi (Jepang), dan seremania (Fiji). Dalam bahasa Inggris, buah sirsak dikenal dengan istilah soursop sebab rasanya yang elok keasaman. 





Di Indonesia, tanaman sirsak disebut juga sebagai nangka belanda atau nangka seberang. Tanaman tersebut sanggup menyesuaikan diri dan tumbuh baik di semua wilayah. Namun, tanaman sirsak belum diusahakan secara besar-besaran, umumnya ditanam secara terbatas di halaman atau pekarangan rumah. 





Kaya vitamin C


Buah sirsak terdiri dari 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen inti buah. Kandungan zat gizi dan serat pangan buah sirsak per 100 gram belahan yang sanggup dimakan sanggup dilihat pada tabel. 


Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak ialah karbohidrat. 





Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak ialah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengar kadar 81,9-93,6 persen dari kandungan gula total. 





Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g) sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik nonvolatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat. 





Vitamin yang paling lebih banyak didominasi pada buah sirsak ialah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg) telah sanggup dipenuhi hanya dengan mengonsumsi 300 gram daging buah sirsak. 





Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan badan dan memperlambat proses penuaan (tetap kekal muda). 





Mineral yang cukup lebih banyak didominasi ialah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg per 100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang sehingga berkhasiat untuk membentuk tulang yang berpengaruh serta menghambat osteoporosis. 


Keunggulan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg per 100 g), tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg per 100 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi. 





Kaya serat 


Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen nongizi. Salah satu di antaranya ialah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g per 100 g daging buah. 





Konsumsi 100 g daging buah sanggup memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa fitokimia sehingga sanggup dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak keuntungannya bagi kesehatan. 


Beberapa referensi senyawa fitokimia yang terkandung pada buah sirsak adalah: acetaldehyde, amyl-caproate, amyloid, annonain, anomuricine, anomuricinine, anomurine, anonol, atherosperminine, beta-sitosterol, campesterol, cellobiose, citrulline, coclaurine, coreximine, dextrose, galactomannan, geranyl-caproate, muricine, muricinine, muricapentocin, muricoreacin, procyanidin, stepharine, stigmasterol, tannin, xylosyl-cellulose (http://www.herb4myhealth.com).





Senyawa fitokimia tersebut dipastikan mempunyai khasiat bagi kesehatan walaupun belum semuanya terbukti secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi, antara lain, pengobatan kerikil empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit (susah buang air besar).





Sari buah (jus) sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan selera makan. Kegunaan lain dari sari buah ini ialah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri, penyakit wasir (ambeien), kerikil empedu, dan lain-lain (Wirakusumah, 2004). @





Prof Dr Made Astawan


Dosen Departemen Teknologi


Pangan dan Gizi IPB


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel