Menangkal Penuan Dini Dan Penyakit Kanker Dengan Bayam Jepang
Monday, July 24, 2017
Bayam berasal dari Amerika dan Selandia Baru. Di Eropa dan Australia, awalnya bayam yakni tumbuhan hias. Baru ditahun 1960-an penduduk Australia mulai melirik bayam sebagai materi makanan.
Dua jenis bayam yang dikenal di Indonesia yakni bayam cabut/bayam sekul/bayam putih dan bayam tahun/bayam skop/bayam kakap. Bayam cabut disukai sebab enak, lunak, memperlihatkan rasa hambar di perut, dan melancarkan pembuangan kotoran. Bayam tahun mempunyai ciri utama daun lebar.
Jenis bayam yang sekarang mulai dikenal yakni spinacia, yang hanya dimakan daunnya. Contoh spinacia yakni bayam Jepang atau lebih dikenal dengan sebutan "horenso." Bayam ini sekarang sanggup ditemukan di banyak sekali supermarket di Indonesia. Pembudidayaan bayam ini umumnya dilakukan secara organik.
Seperti bayam umumnya, bayam Jepang kaya zat gizi. Zat gizi yang terkandung pada bayam yakni vitamin dan mineral. Vitamin yang banyak terkandung dalam bayam Jepang yakni vitamin K, A, C, B1, B2, B6, asam folat, dan vitamin E. Secangkir bayam rebus merupakan sumber mineral mangan, magnesium, besi, kalsium, kalium, tembaga, fosfor, dan seng.
Bayam merupakan sumber vitamin K yang baik. Vitamin ini berperan besar dalam pengaktifan banyak jenis protein yang terlibat dalam proses pembekuan darah. Vitamin K juga turut berperan dalam banyak proses yang terjadi pada tubuh.
Riset-riset terbaru memperlihatkan vitamin K berperan sebagai antipenuaan yang lebih efektif dibandingkan dengan vitamin E. Vitamin K juga berperan dalam mencegah penyakit jantung dan stroke, sebab sanggup mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh timbunan plak kalsium.
Beberapa penelitian juga memperlihatkan vitamin K sanggup bertindak sebagai racun dalam sel-sel kanker, tetapi tidak membahayakan sel-sel yang sehat. Fungsi lain yang turut dilaporkan yakni dalam mencegah penyakit alzheimer, pengontrolan kadar gula darah, serta mencegah sitokin, pembawa pesan yang berperan dalam menyebabkan pembengkakan pada sambungan tulang ketika penuaan terjadi.
Sayuran ini juga merupakan sumber vitamin A yang sangat baik. Selain berkhasiat untuk organ penglihatan di malam hari, vitamin A juga bermanfaat untuk kekebalan tubuh, pembentukan serta pemeliharaan sel-sel kulit, jalan masuk pencernaan, dan selaput kulit.
Bayam merupakan sumber zat besi yang baik, sehingga diharapkan oleh wanita, terutama pada ketika menstruasi untuk mengganti darah yang hilang. Zat besi merupakan komponen yang penting dalam hemoglobin. Bagi belum dewasa di masa pertumbuhan bayam sangat baik, apalagi yang menderita anemia.
Prof.Dr.Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor