Hipertensi
Thursday, April 12, 2018
Hipertensi atau lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas).
Seseorang disebut menderita hipertensi jika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.
- Tekanan Darah Normal, jika sistolik kurang atau sama dengan 120 mmHg dan diastolinya kurang atau sama dengan 80 mmHg.
- Tekanan Darah Perbatasan, dimana sistolik 121-129 mmHg dan diastolik 81-84 mmHg.
- Tekanan Darah Tinggi, jika sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg yang juga dipengaruhi oleh bertambahnya usia.
Penyebab hipertensi dapat dikategorikan menjadi 2 golongan besar:
Hipertensi esensial (primer)
Tidak diketahui penyebabnya, menempati bagian terbesar kasus yang ada (95%).
Sedangkan faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, stress, gangguan pengeluaran/ ekskresi garam natrium dll serta faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti kegemukan (obesitas), alkohol, merokok, kurang olah raga dll
Tidak diketahui penyebabnya, menempati bagian terbesar kasus yang ada (95%).
Sedangkan faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, stress, gangguan pengeluaran/ ekskresi garam natrium dll serta faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti kegemukan (obesitas), alkohol, merokok, kurang olah raga dll
Hipertensi sekunder (renal/ginjal)
Penyebab spesifiknya diketahui seperti penyakit ginjal, tekanan darah tinggi pembuluh darah ginjal, pengaruh hormon (aldosteron, estrogen).
Gejala Klinis
Penyebab spesifiknya diketahui seperti penyakit ginjal, tekanan darah tinggi pembuluh darah ginjal, pengaruh hormon (aldosteron, estrogen).
Gejala Klinis
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya gejala pada hipertensi esensial. Terkadang hipertensi esensial tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ sasaran seperti pada ginjal, mata, otak dan jantung. Gejala-gejala seperti sakit kepala, mimisan, pusing atau migren sering ditemukan sebagai gejala klinis hipertensi esensial. Hasil survai hipertensi di Indonesia tercatat gejala-gejala sebagai berikut: pusing, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah dan mata berkunang-kunang.
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai adalah:
Gangguan penglihatan, gangguan saraf, gagal jantung, gangguan fungsi ginjal, gangguan serebral (otak) yang mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma.
Perlu diwaspadai jika sering merasa pusing, sakit kepala dan tengkuk pegal segera periksakan tekanan darah, bila tekanan sistolik/diastoliknya melebihi130/80 mmHg, kemungkinan mengalami hipertensi. Sebelum bertambah parah dan terjadi komplikasi serius, seperti gagal ginjal, serangan jantung atau stroke, lakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi dengan merubah gaya hidup serta pola makan.
Beberapa kasus hipertensi berkaitan erat dengangaya hidup tidak sehat, seperti kurang olah raga, stress, mengkonsumsi minuman beralkohol, merokok dan kurang istirahat. Kebiasaan makan juga perlu diperhatikan, sangat disarankan membatasi asupan natrium (komponen utama garam) karena terbukti baik untuk kesehatan penderita hipertensi.
Beberapa kasus hipertensi berkaitan erat dengan