Diabetes Mellitus
Tuesday, April 3, 2018
Diabetes mellitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah penyakit kronis (menahun) yang disebabkan oleh kadar gula yang tinggi dalam darah terjadi karena gangguan sekresi insulin atau gangguan fungsi insulin atau gabungan keduanya. Penderita diabetes mellitus tubuhnya tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon insulin yang dihasilkan oleh pankreas, sehingga kadar gula dalam darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi pada jangka pendek maupun jangka panjang.
Tipe Diabetes Mellitus:
Diabetes Mellitus Tipe 1
Penderita diabetes mellitus tipe 1 membutuhkan insulin dari luar tubuh untuk bertahan hidup.
Walaupun gejalanya bisa saja terjadi setiap saat, tetapi secara umum gejala muncul menjelang usia 30 tahun. Kelenjar pankreas penderita diabetes tipe 1 tidak dapat memproduksi insulin, sehingga harus menerima pasokan insulin secara reguler dari luar tubuh.
Diabetes Mellitus Tipe 2
Pada diabetes mellitus tipe 2 biasanya terjadi ketika penderita berusia 30 tahun keatas, tidak tergantung insulin dari luar tubuh, kecuali pada kondisi tertentu. Diagnosis melalui pemeriksaan gula darah setelah puasa selama 8 jam. Faktor risiko adalah: genetik, lingkungan, penuaan, kegemukan, kurang aktivitas fisik dan riwayat diabetes gestasional.
Gejala-gejala diabetes tipe 2, antara lain:
- Haus yang berlebihan
- Frekuensi kemih lebih sering dari biasanya terutama saat tidur malam hari
- Sering merasa lapar atau banyak makan
- Kehilangan berat badan secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas
- Kelelahan yang berkepanjangan
- Massa otot menyusut
- Luka lambat sembuh atau sering infeksi.
- Pandangan mata buram
Di masyarakat, populasi pengidap diabetes tipe 2 semakin meningkat, antara lain penyebabnya adalah pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes mellitus gestasional adalah diabetes mellitus yang terjadi selama masa kehamilan diakibatkan karena gangguan toleransi glukosa. Diabetes gestational dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan ibu dan janin, maka sangat penting bagi penderita diabetes yang sedang hamil agar selalu menjaga kadar gula darahnya tetap seimbangan.
Kadar gula darah yang selalu tinggi atau berfluktuasi kadang rendah, kadang tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan komplikasi pada penderita diabetes mellitus. Komplikasi diabetes jangka pendek dapat menyebabkan hipoglikemia dan ketoacidosis. Hiperglikemia adalah kondisi yang serius dan membutuhkan tindakan medis secepatnya. Sedangkan komplikasi diabetes jangka panjang umumnya berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah dan sistem saraf. Menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah dan mengurangi volume aliran darah ke berbagai organ tubuh seperti mata, jantung, ginjal dan jaringan saraf sehingga terjadi gangguan fungsi pada beberap organ tubuh.
Diabetes mellitus dapat dikendalikan dengan senantiasa melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala. Semangat menjalani gaya hidup yang sehat dan seimbang dengan memperhatikan diet atau pola makan sehari-hari, termasuk membatasi dan menghindari makanan tertentu yang mengakibatkan naiknya kadar gula dalam darah. Dengan demikian penderita diabetes dapat lebih mengontrol kadar gula darahnya.