Cegah Kepikunan Sejak Dini
Friday, April 6, 2018
Pada dasarnya proses kepikunan merupakan hal yang wajar seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini disebabkan terjadi penyusutan sel otak yang semula bobotnya sekitar 1,3 kg (usia dewasa) menjadi 1,2 kg ketika berusia 50 tahun dan akan terus menyusut rata-rata 2% setiap 10 tahun.
Kondisi pikun sebenarnya bisa dihambat/dicegah sejak dini dengan cara mengenali gejalanya, serta mencari solusi yang tepat untuk kesehatan otak terutama pada saat usia masih muda.
Lupa adalah sifat alami manusia, namun kalau sering lupa dan kondisi ini mengganggu aktifitas sehari-hari maka harus segera mencari cara untuk mengatasinya. Sebab bila tidak ditangani dengan serius maka akan berakibat menjadi kepikunan/alzheimer.
Lupa adalah sifat alami manusia, namun kalau sering lupa dan kondisi ini mengganggu aktifitas sehari-hari maka harus segera mencari cara untuk mengatasinya. Sebab bila tidak ditangani dengan serius maka akan berakibat menjadi kepikunan/alzheimer.
Penyakit pikun dapat menyerang siapapun tanpa pandang usia, penyebabnya adalah kerusakan dari sebagian sel saraf pusat dan kurangnya produksi zat kimia yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal/neurotransmitters ke otak. Untuk kelancaran tugasnya neurotransmitters memanfaatkan sejumlah komponen dari makanan tertentu (precursors).
Gejala kepikunan biasanya muncul secara perlahan diawali dengan gangguan memori atau gangguan mental ringan yang umumnya tidak disadari oleh penderitanya. Kondisi ini diperparah oleh lingkungan penderita terutama keluarga kurang memahami dengan menganggapnya sebagai hal yang wajar karena si penderita sudah berusia lanjut.
Secara umum proses terjadinya kepikunan merupakan hasil akumulasi yang berlangsung antara 7 – 10 tahun, tanda-tanda yang muncul biasanya :
- Sering lupa.
- Kesulitan melaksanakan pekerjaan rutin.
- Mengalami disorientasi waktu dan tempat.
- Sulit berbicara.
- Salah meletakkan barang.
- Sulit mengambil keputusan tepat.
- Mengalami perubahan mood serta perilaku, sulit berpikir abstrak, mengalami perubahan kepribadian dan kehilangan inisiatif.
Bila gejala-gejala tersebut terus dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan dikemudian hari akan berujung pada kepikunan atau alzheimer.
Kepikunan dapat digolongkan menjadi 3 stadium :
Stadium 1
Amnesia (lupa), gejala yang muncul terjadi perubahan emosi seperti tidak bergairah, malas, apatis, sensitif, murung, cemas dan lesu.
Stadium 2
Konfuse (kacau), ditandai dengan penurunan daya ingat, disorientasi ruangan, kurang inisiatif, mengulang-ulang pembicaraan dan tidak kenal anggota keluarga.
Stadium 3
Demensia (pikun), penderita mengalami gagal berbahasa, penurunan kemampuan berbicara, tidak memahami ucapannya sendiri, tidak mengerti ucapan orang lain, meniru ucapan orang lain, mengalami gangguan motorik, mengalami gangguan buang air kecil dan buang air besar.
Disamping faktor usia, ada beberapa hal lain yang menjadi pemicu terjadinya penurunan daya ingat yang berpotensi menyebabkan kepikunan diantarnya :
- Mengkonsumsi minuman beralkohol dan narkotika.
- Konsumsi obat jangka panjang untuk therapy hipertensi, jantung, insomnia dan pereda nyeri.
- Infeksi otak, stroke dan kanker.
Sebagai solusi agar pada usia lanjut tetap memiliki otak yang sehat, maka sejak muda perhatikanlah asupan makanan, terutama konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, B6,
vitamin C , asam folat, riboflavin serta omega-3 agar dapat mempertahankan kondisi daya ingat serta kemampuan berpikir sampai usia senja.
vitamin C