Apakah Sehat Anak Usia 9 Tahun Sudah Menstruasi?
Monday, December 5, 2016
Apakah kondusif dan masuk akal anak perempuan berusia 9 tahun atau dibawah usia 15 tahun sudah mengalami menstruasi? Apakah ini sebuah peyakit atau ada kelainan yang menyebabkan kejadian ini terjadi pada anak dibawah 10 tahun?
Ternyata usia terjadinya menstruasi pada perempuan itu berbeda-beda, bahkan ada yang dibawah belasan tahun sudah mengalami menstruasi pertama. Pada sebuah perkara di Kota Banjarmasin, dimana ada seorang ibu pernah mengadukan bahwa anaknya yang berusia 9 tahun sudah mengalami menstruasi pertama, padahal anak tersebut masih duduk di dingklik tingkat dasar. Dan bahkan teman-teman sekelasnya pun belum ada yang mengalami hal ini.
Menurut Dr. Andi Sugiarto, SpRM seorang pakar Seksologi dan Rehabilitasi menyampaikan bahwa tingkat usia pada perempuan untuk terjadinya menarche (mens yang pertama kalinya) sangar bervariasi.
Dan hal ini semua sanggup disebabkan lantaran perkembangan psikologis anak itu sendiri, asupan gizi setiap harinya, faktor genetik, perkembangan hormonal dan juga pubertas.
Bila seorang anak perempuan kadar hormonalnya sangat tinggi atau pemikirannya lebih dewasa, mungkin dan sanggup saja ia lebih cepat sanggup menstruasi pertamanya.
Sedangkan pada anak perempuan yang asupan gizinya baik dan cukup juga cenderung lebih cepat haid. Bila ibunya, tante (saudara sekandung dari ibu) atau ada abang perempuan lainnya yang mengalami menarche yag lebih muda, maka menstruasi anakpun diperkirakan terjadi lebih dini.
Begitu juga anak yang lebih cepat mengalami pubertas dan kadar hormonalnya tinggi. Makara masuk akal dan normal saja jikalau ada anak yang menerima menstruasi lebih dulu atau pada usia puluhan tahun atau bahkan dibawah 10 tahun. Dan ini tidak termasuk dalam kategori kelainan atau sebuah penyakit yang membahayakan kesehatan sang anak , tegas Dr. Andi Sugiarto.
Ternyata usia terjadinya menstruasi pada perempuan itu berbeda-beda, bahkan ada yang dibawah belasan tahun sudah mengalami menstruasi pertama. Pada sebuah perkara di Kota Banjarmasin, dimana ada seorang ibu pernah mengadukan bahwa anaknya yang berusia 9 tahun sudah mengalami menstruasi pertama, padahal anak tersebut masih duduk di dingklik tingkat dasar. Dan bahkan teman-teman sekelasnya pun belum ada yang mengalami hal ini.
Menurut Dr. Andi Sugiarto, SpRM seorang pakar Seksologi dan Rehabilitasi menyampaikan bahwa tingkat usia pada perempuan untuk terjadinya menarche (mens yang pertama kalinya) sangar bervariasi.
Dan hal ini semua sanggup disebabkan lantaran perkembangan psikologis anak itu sendiri, asupan gizi setiap harinya, faktor genetik, perkembangan hormonal dan juga pubertas.
Bila seorang anak perempuan kadar hormonalnya sangat tinggi atau pemikirannya lebih dewasa, mungkin dan sanggup saja ia lebih cepat sanggup menstruasi pertamanya.
Sedangkan pada anak perempuan yang asupan gizinya baik dan cukup juga cenderung lebih cepat haid. Bila ibunya, tante (saudara sekandung dari ibu) atau ada abang perempuan lainnya yang mengalami menarche yag lebih muda, maka menstruasi anakpun diperkirakan terjadi lebih dini.
Begitu juga anak yang lebih cepat mengalami pubertas dan kadar hormonalnya tinggi. Makara masuk akal dan normal saja jikalau ada anak yang menerima menstruasi lebih dulu atau pada usia puluhan tahun atau bahkan dibawah 10 tahun. Dan ini tidak termasuk dalam kategori kelainan atau sebuah penyakit yang membahayakan kesehatan sang anak , tegas Dr. Andi Sugiarto.
Langkah Yang Harus Anda Lakukan
Berikan gosip pada anak sebelum ia menerima menstruasi pertamanya. Atau jikalau ia sudah mengalami dan terjadi pada usia diatas, sanggup jadi anak anda akan mengalami sebuah hal yang menurutnya gila dan menakutkan. Anda sanggup mencoba menenangkannya dan menjelaskan secara perlahan mengenai menstruasi padanya, lakukan langkah-langkah dibawah ini :- Jelaskan bahwa menstruasi ialah normal, lantaran ini pernah dialami oleh semua wanita. Menstruasi terjadi bila sel telur yang dikeluarkan tiap bulan itu tidak dibuahi.
- Saat menstruasi kadang perut mulas, kurang yummy badan, lesu, kadang gampang murka dan cepat tersinggung, jadi harus sanggup mengendalikan diri.
- Ajarkan pada anak untuk mengganti pembalut 4-5 kali sehari. Siapkan selalu pembalut dan celana dalam cadangan.
- Dan jangan lupa untuk mengingatkan semoga banyak mengkonsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat.