Atasi Kutu Air Dengan Obat Tradisional

Obat Tradisional Penyakit  Kutu Air



Bahan:


Daun samboloto ............................... 11 lembar


Daun brotowali ................................. 3 lembar


Daun mimba ..................................... 17 lembar


Kunyit  diparut................................... ½ sendok teh


Minyak kelapa ................................... 1/3 gelas


Belerang  halus ................................. ½ sendok  teh


Cara meramu:


Rajang halus daun sambiloto, daun brotowali, dan daun muimba. Panaskan minyak kelapa dengan api kecil, kemudian masukan semua materi kecuali belerang. Aduk-aduk sampai  rata, kira-kira sesudah 5 menit, angkat dan saring ramuan sesudah dingin.


Masukan ramuan ke dalam botol kecil steril kemudian masukan belerang. Kocok hingga tercampur rata.


Aturan pakai:


Oleskan pada kulit yang terkena kutu air 3 kali sehari.





Admin memiliki pengalaman yang sangan berkesan dengan resep obat herbal kutu air ini. Ramuan ini mengubah pandangan dari yang semula ragu-ragu dengan obat tradisional menjadi yakin akan keampuhanya dalam mengobati keluhan banyak sekali penyakit. Berikut ialah kisahnya...





Ibu Nawal sudah usang menderita penyakit kulit , letaknya di sela-sela jari kaki. Rasanya sangat perih, gatal, dan bentuknya pecah-pecah. Jika sedang kumat berjalan pun susah dan tertatih-tatih. Bahkan di punggung jari kakinya terdapat gelembung berisi cairan nanah. Jika pecah, cairan benjol akan menulari kulit yang sehat di sekitarnya sehingga timbul benjol baru.





Ibu Nawal sudah berobat ke dokter, namun kesembuhan total tak kunjung datang. Selama minum obat dari dokter plus kulit diberi salep dan di basuh dengan PK (kalium permanganat), luka kutu air mengering. Namun sesudah obat habis, maka penyakitnya kambuh kembali. Kejadian itu berulang hingga 3 kali kunjungan berobat ke dokter.





Ketika melihatnya,  penulis beranggapan, Ibu Nawal ini menderita penyakit kulit homogen kutu air, maka itulah dibuatkan minyak oles obat tradisional kutu air diatas. Penulis sarankan semoga penyakitnya diolesi dengan minyak 3 kali sehari, dengan disertai pantangan untuk tidak makan ikan, daging kambing, dan kol. Disamping itu hindari  kontak eksklusif dengan sabun cuci/mandi yang tidak cocock dengan kulit.



Setalah 3 hari diolesi, luka nanahnya terlihat menjadi kering dan keluhan gatalnya berkurang jauh. Tujuh hari kemudian, lukanya benar-benar kering menuju perubahan ganti kulit baru. Dan kini Ibu Nawal sudah terbebas dari penyakit kulit ini.





Nah semenjak ketika mempraktekan  obat tradisional kutu air inilah iktikad penulis akan keampuhan obat tradisional makin bertambah. Coba bayangkan, disaat diliputi keragu-raguan akan khasiat  tanaman obat tradisional, menemukan fakta sanggup mengobati penyakit hanya dengan flora obat yang kelihatannya sepele saja dan  tanamannya sanggup ditemukan tumbuh disembarang tempat.

Bermula dari pengalaman itu,maka penulis berusaha untuk mencoba mempraktekan pengetahuan obat tradisional guna mengatasi gangguan kesehatan, terutama pada keluarga sendiri, termasuk kepada anak dari semenjak lahir dan istri. Dan beberapa pengalam tersebut, penulis bagi melalui blog  rumah obat tradisional  ini.                                                                                                                                                        







Sebagai tambahan, penulis sudah sering menciptakan ramuan ini, jikalau tidak ada daun mimba, itu tidak mengapa sebab tidak mengurangi khasiat obat. Lagi pula ramuan ini sanggup dipakai sebagi obat tradisional gatal-gatal digigit serangga, semut,  biang keringat, borok, koreng dan panu. Penggunaan pada balita, welirang tidak usah dimasukan kedalam ramuan.





Jika anda kesulitan menemukan materi obat tradisional, sanggup berkunjung ke toko herbal keraton di sini.






Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel