Obat Tradisional Flek Paru-Paru

 Siapa sangka tumbuhan yang banyak ditemui di tanah kosong Obat Tradisional Flek Paru-Paru


Ternyata pegagan mempunyai kegunaan sebagai obat tradisional flekparu-paru. Siapa sangka tumbuhan yang banyak ditemui di tanah kosong, kebun  dan persawahan ini  ini ternyata kaya manfaat dan banyak faedahnya. Pantas di daerah sunda, tumbuhan ini sering dijadikan lalapan sobat makan sehari-hari. Mari simak kisah berikut ini.





Di usia 4 tahun Hilal Ahmar harus mencicipi terapi obat medis jangka panjang. Namun Ekal, sang ayah, tak tega anak balitanya harus menjalani pengobatan intensif itu. Atas saran seorang kawan,  si kecil di beri  minum ekstrak pegagan/tapak kuda. Sebulan kemudian, paru-paru Hilal kecil akibatnya tuntas higienis dari flek paru-paru.





Siapa tak duka melihat perkembangan si kecil yang tak normal? Si kecil yang semula lincah, lucu, dan aktif bermain, sekarang tak lagi ceria. Hilal yang semula ceria bahkan makin malas makan. Ia lebih banyak diam, menyendiri, dan enggan bermain dengan sobat sebayanya. Akibatnya, tubuh yang semula sekel dan mungil, kian berkurang bobotnya.







Curiga ada yang tak beres,  ia membawa si kecil ke RS  Khusus Paru-paru, Pasar Rebo, JakartaTimur. Pemeriksaan medis di rumah sakit tersebut menyatakan, ada flek di paru-paru Hilal. Itulah yang menciptakan kondisi  fisiknya menurun. “Jika tak ditangani serius, ia sanggup mengidap TBC kronis,” ungkap Ekal menirukan dokter. Saat itu juga Hilal diberi suntikan dan disarankan menjalani pengobatan intensif selama 6 bulan.


Mendengar saran dokter yang notabene kakaknya sendiri, Ekal pribadi kalut. Disatu sisi ia ingin penyakit anaknya sembuh.  Di sisi lain ia khawatir ada pengaruh samping  jika mengkonsumsi  obat medis dalam waktu lama. Apa lagi Hilal masih balita.





Menghadapi duduk perkara iitu, ia memberikan uneg-uneg kepada seorang kawan, pemilik salah satu studio rekaman di bilangann lebak bulus. Kebetulan sang pengusaha punya pengalaman, pamanya yang sakit paru-paru sembuh berkat  pegagan.
Menurut kawannya itu, pegagan juga mempunyai kegunaan sebagai obat tradisional flek paru-paru. Ekal di sarankan mencobanya. “Ia yang mencarikan tanamannya di daerah Pondok Cabe,” kenang Ekal. Sekarung pelastik berisi pegagan  yang di terima pribadi ditumbuk dan diperas untuk diambil ekstraknya. Ekstrak inilah yang di minumkan ke si kecil.





Mungkin sebab ingin sembuh, Hilal kecil pun tak menolak minuman yang diberikan.  Malah saking doyannya, segelas air perasan sanggup dihabiskan dalam sekejap. Pasalnya, “Air perasan hampir tak ada rasanya. Tak beda dengan air putih,” terperinci Ekal. Sajak itu konsumsi obat medis di hentikan. Sebaliknya, ekstrak pegagan rutin di minum 3 kali sehari satu gelas. Pagi hari sebelum sarapan, siang hari sehabis makan, dan malam hari sebelum tidur.





Sebulan mengkonsumsi, mulai tampak perubahan. Hilal mulai ceria, lincah, dan aktif bermin. Nafsu makan bertambah, sehingga tubuh mulai padat berisi. Untuk memastikan perkembangan kesehatannya, ia pun di rontgen. Hasilnya, “Saya sendiri kurang percaya,. Ini benar nggak sih?” dongeng Ekal penuh tanda tanya. Pasalnya, foto rontgen terbaru menunjukan, tak ada lagi flek di paru-paru Hilal. Sang kakak, dokter yang menangani  pun heran melihat perkembangan kesehata Hilal yang cepat.


Konsumsi  ekstrak pegagan masih terus dilanjutkan hingga 3 bulan berikutnya hingga penyakit Hilal benar-benar sembuh. Kini, pada usia 15 tahun, ia jarang mengeluh sakit.







Ekal menciptakan ramuan pegagan  dengan cara mengambil  tanaman segar termasuk akar, kemudian dicuci bersih, ditumbuk atau diblender. Setelah halus, tambahkan sedikit air matang kemudian diperas dan di saring. Air perasan kemudian didiamkan sekitar 5 menit sampai  ampasnya mengendap. Setelah itu gres air perasan diminum tanpa ampas. Ekal menggunakan pegagan dengan patokan sebagai berikut;



Sejumlah 200 gram tumbuhan ditambah 1 gelas air cukup untuk menciptakan ramuan sekali minum. Jika tak ingin repot, sanggup dibentuk ramuan dalam jumlah banyak. Air perasan dimasukan ke dalam botol, kemudian disimpan dalam kulkas. Namun, stok ramuan sebaiknya 1-2 liter saja untuk  2-3 hari konsumsi. Sebab, “Jika disimpan lama, khawatir khasiatnya berkurang,”





Pengalaman dengan minum pegagan pada anaknya itu kemudian ia tularkan kepada tetangga, teman, dan sanak keluarga. “Khusus yang mengidap penyakit paru-paru dan batuk kronis, aku sarankan minum ramuan pegagan ini,” di halaman rumahnya ia menanam pegagan sebagai pola untuk diberikan kepada yang memerlukan.

Dari artikel di atas, penulis berkesimpulan untuk menciptakan ramuannya menggunakan resep sebagai berikut:




Bahan :
Pegagan ...................... 200 gram
Air matang ................... 1 gelas
Cara meramu:
Tanaman pegagan segar termasuk akar dicuci bersih, kemudian ditumbuk atau diblender. Setelah halus, tambahkan 1 gelas air matang kemudian diperas dan di saring. Air perasan kemudian didiamkan sekitar 5 menit sampai  ampasnya mengendap. Setelah itu gres air perasan diminum tanpa ampas.
Aturan minum:
Minum perasan pegagan, 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Minum pagi hari sebelum sarapan, siang hari sehabis makan dan malam hari sebelum tidur.
Ramuan sanggup dibentuk banyak sekaligus, namun stok  hanya 2-3 hari konsumsi dan disimpan di kulkas.



Demikian artkel pengobatan flek paru-paru dengan pegagan, yang sanggup "rumah obat tradisional" bagi, moga memberi manfaat bagi yang memerlukan. Dan perlu ditekankan bahwa penulis tidak mempunyai data penjual daun pegagan segar ini.





Sumber :TRUBUS 381/Agustus/2001/XXXII






Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel