Ramuan Tradisional Menghilangkan Uban Prematur Perempuan Dan Pria
Monday, July 4, 2016
Rambut beruban di usia renta memang sudah biasa dan tidak menjadi masalah. Tetapi rambubut yang beruban di usia muda tidak sanggup dianggap sebelah mata, lantaran menghipnotis penampilan kita. Beberapa orang di usia muda pernah mengalami rambut beruban, sanggup saja disebabkan oleh faktor lingkungan dan gizi. Orang renta kita telah mewariskan ramuan tradisional menghilangkan uban yang sanggup dipakai dari usia cukup umur sampai manula.
Menurut medis, warna rambut diciptakan dari pigmen melanin yang ditemukan didalam inti setiap rambut. Melanin juga salah satu penentu warna kulit dan mata, dan hanya ada dua jenis pigmen ialah Eumelanin (gelap) dan Phaeomelanin(terang). Kedua pigmen ini lalu dikombinasikan dan membuat semua warna rambut didunia. Ada beberapa orang mempunyai rambut berwana putih, dan ini bukan termasuk uban. Pigmen yang membuat rambut mereka sehingga tampak unik dari yang lain.
Melanin merupakan hasil dari sel khusus yang disebut melanosit. Sel ini berada disetiap folikel rambut yang tumbuh. Melanosit akan menyuntikkan melanin ke dalam sel rambut yang mengandung protein keratin. Proses ini lalu akan membentuk rambut, kulit, dan kuku. Selama melanosit terus menyuntikkan melanin ke dalam sel rambut, rambut akan tampak berwarna alami. Tetapi seiring usia, melanin berkurang dan kesudahannya berhenti, sehingga rambut bermetamorfosis putih.
Dalam penelitian dari tim ilmuwan Harvard menjelaskan bahwa penyebab uban lantaran kegagalan sel induk melanosit memproduksi pigmen esensial. Hal ini sanggup saja lantaran usia dan faktor genetik sesudah jangka waktu tertentu. Bahkan beberapa orang mengalami perubahan warna rambut dan rusak pada usia dua puluhan. Rambut beruban memang menjadi dilema, terutama dikalangan kaum perempuan yang masih berusia 20-30an, tentunya tidak menginginkan hal ini terjadi sedini mungkin.
Dalam medis, uban rambut prematur dikenal sebagai canities. Beberapa studi memperkirakan bahwa uban rambut prematur pada orang berkulit putih sebelum usia 20 tahun. Sedangkan uban rambut prematur pada orang Asia terjadi sebelum usia 25 tahun, dan orang Afrika sebelum usia 30 tahun. Perubaan ini merupakan proses multi-faktorial yang kompleks, diperngaruhi faktor gizi, genetik dan lingkungan.
Ramuan Tradisional Menghilangkan Uban
Orang renta kita semenjak dahulu telah mempersiapkan ramuan tradisional menghilangkan uban dari materi alami. Herba ini sanggup dengan gampang ditemukan disekitar kita, dan banyak yang tidak menyadari lantaran dianggap rumput gulma.
Altenanthera sessilis (kremah) masih tergolong family Amaranthaceae (bayam-bayaman). Nama lain rumput kremah disebut Daun rusa, Kremak, Sayur udang, Jukuk demah, Kremek, Kremi, Matean. Rumput kremah sanggup ditemukan di seluruh kawasan tropis dan subtropis, lantaran flora ini termasuk salah satu herba kuno. Adapun cara membuat ramuan tradisional menghilangkan uban, cara menghilangkan uban secara alami dan cepat sebagai berikut:
- Ambil beberapa pucuk daun Kremah.
- Kemudian basuh bersih, dan di iris-iris kecil.
- Herba ini cukup diseduh kedalam segelas air panas yang gres mendidih selama 15 menit.
- Setelah dingin, air dan irisan daun digosokkan pada kulit kepala.
- Lakukan perawatan rutin setiap hari, sampai perubahan terjadi pada rambut.
Baca juga:
- 11 Manfaat Daun Kremah, Rumput Obat Sejak Ribuan Tahun Lalu
- Cara Menghilangkan Ketombe Membandel Dan Gatal Di Kepala
- Obat Tradisional Infeksi Kulit Gatal Berjamur Dan Bernanah
Selain ramuan tradisional menghilangkan uban, sebaiknya juga menkonsumsi gizi yang cukup. Kekurangan nutrisi ibarat defisiensi vitamin B12 dan D3, zat besi, kekurangan protein, sangat berkaitan dengan uban prematur. Merokok juga menjadi faktor yang bekerjasama dengan uban prematur. Menyebabkan oksigen reaktif mengarah pada peningkatan stres oksidatif. Hal ini berpuncak pada kerusakan sel melanin, melanosit. Paparan sinar ultraviolet yang berkepanjangan juga menjadikan uban rambut premature.
Referensi
- Oxidative Stress in Ageing of Hair. Publish by International Journal of Trichology, 2017. DOI:10.4103/0974-7753.51923